Lagi-lagi, atlet bulutangkis Indonesia membawa kebanggaan yang luar biasa. Bagaimana tidak? Ganda Putri Indonesia, yakni Apriyani Rahayu beserta Siti Fadia Silva Ramadhanti berhasil meraih gelar juara di Final Hong Kong Open 2023 usai kalahkan wakil terbaik Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan.
Pencapaian gelar juara yang diraih oleh pasangan ganda putri ini, di Hong Kong Coliseum, Kowloon, Hong Kong, Minggu (17/9/2023) menjadi oleh-oleh terbaik untuk tanah air tercinta.
Laga Pertama
Padahal, bila kita telusuri lebih dalam. Pada laga yang berlangsung hari itu, penampilan Apriyani/Fadia tampak memanas. Mereka diredam habis-habisan oleh pasangan terbaik Negeri Jiran di awal laga sehingga terlihat tertekan dan sulit mengeluarkan pola permainan sendiri. Sementara pasangan Malaysia unggul lebih dulu hingga tercipta jarak enam angka 8-2.
Pearly Tan benar-benar menjadi motor serangan ganda putri peringkat 10 dunia tersebut. Perannya dalam mengatur serangan untuk dieksekusi Thinaah berfungsi dengan sangat ciamik. Hampir semua pengembalian Tan membuat Apriyani/Fadia tak nyaman. Apriyani/Fadia bahkan belum menemukan serangan jitu guna menembus pertahanan Tan/Thinaah.
Variasi serangan pasangan Malaysia juga begitu subur. Tak melulu dengan hujan smes, mereka juga cerdik menempatkan kok melalui dropshot halus yang berkali-kali mengecoh Apriyani/Fadia, yang tertinggal semakin jauh sampai 6-15.
Pasangan Indonesia bukannya tanpa perlawanan. Apriyani/Fadia sempat menetralisir serangan wakil Malaysia dengan cara yang sama. Mereka mulai banyak melakukan dropshot ketika pertahanan Tan/Thinaah terlihat terlalu ke belakang. Apriyani/Fadia mampu mengejar 10-15.
Sayang seribu sayang, momentum tersebut tak bertahan lama. Tan berkali-kali membuat Apriyani/Fadia kecolongan di depan net. Sehingga laga pertama pun dimenangi Tan/Thinaah dengan skor cukup telak 21-14.
Laga Kedua
Berlanjut pada laga kedua, Apriyani/Fadia mulai terlihat semangat. Mereka merusak rotasi lawan. Tan banyak ditarik dan diadu di area belakang. Dia dijauhkan sejauh mungkin dari area net. Kendati begitu, kesalahan sendiri banyak dilakukan pasangan ganda putri Indonesia tersebut. Keasyikan menyerang terkadang membuat mereka lupa menutup celah sehingga beberapa kali ada ruang kosong yang terbidik lawan.
Sebaliknya, ketika lawan ada celah, Apriyani/Fadia justru tak mengincar sisi kosong tersebut dan membuang bola ke arah lawan yang langsung nyaman menyambar. Sempat ketat 8-8, Apriyani/Fadia kembali tertinggal 8-12. Banjir eror juga membuat mereka harus membayar mahal kesempatan servis yang seharusnya bisa membuka peluang keran poin.
Momentum mulai didapat Apriyani/Fadia di kedudukan 11-13. Tan melakukan dua kesalahan yang cukup fatal yang membuat kedudukan menjadi imbang. Siapa yang menyangka bahwa berasal dari kesalahan itulah, takdir kemenangan seolah mulai berubah arah.
Apriyani/Fadia bak mesin diesel yang makin lama makin panas dan terus berjuang sampai merebut gim kedua usai terjadi drama adu setting hingga 24-22. Kemenangan di laga kedua itu membuat Apriyani/Fadia menggila sejak gim ketiga dimulai. Sedangkan Tan/Thinaah tampaknya masih belum bisa melupakan ‘nyarisnya kemenangan’ mereka pada gim kedua. Mereka tertinggal jauh hingga 2-10. Apriyani/Fadia benar-benar membuat pasangan Negeri Jiran itu tak berdaya sampai mereka memimpin 17-6.
Terjadi Insiden Yang Mengejutkan
Menariknya lagi, terjadi insiden yang mengejutkan. Tan terpeleset ketika hendak mengambil bola di bagian depan net. Pergelangan kaki kanannya terlihat agak terkilir, ia terkapar sesaat dan meringis kesakitan hingga tim medis menghampiri. Tertinggal sangat jauh dan kondisi kaki sudah tidak fit, membuat Tan hanya bisa bergerak dengan terbatas.
Namun Tan/Thinaah tetap melanjutkan laga. Tan tidak ingin mundur begitu saja meski harus menahan kesakitan. Pukulan Tan pun sudah tak akurat lagi. Hal inilah yang kemudian membuat Apriyani/Fadia dengan mudah menambah angka demi angka hingga mengunci kemenangan 21-9. Ganda putri terbaik Indonesia itu sukses naik rostrum tertinggi dan memutus paceklik gelar mereka setelah 427 hari, sejak terakhir kali menjadi kampiun pada Singapore Open 2022.
Jonathan Christie Raih Juara
Selain ganda putri, Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie juga berhasil mengamankan gelar Hong Kong Open 2023 usai menaklukkan wakil Jepang Kenta Nishimoto di laga puncak. Atlet kenamaan Indonesia itu menang 12-21, 22-20, 21-18 dalam laga berdurasi 84 menit. Ini adalah gelar kedua Jojo pada tahun ini. Sebelumnya dia memenangkan Indonesia Masters 2023.
Ganda Putra Raih Runner-Up
Adapun ganda putra Indonesia Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin keluar sebagai runner-up Hong Kong Open 2023 usai kalah dari pasangan Denmark Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen 10-21, 24-22, 19-21 di final Hong Kong Open 2023 di Hong Kong Coliseum, Minggu (17/9) sore WIB.
Mengetahui kemenangan yang membanggakan ini, lewat Instagram resminya, Jokowi menyampaikan selamat atas perjuangan para atlet bulu tangkis Indonesia dalam meraih kemenangan di final Hong Kong Open 2023.
“Dari Tanah Air, saya menyampaikan selamat atas perjuangan atlet-atlet bulu tangkis Indonesia di Hong Kong Open 2023”.
Hasil Final Hong Kong Open 2023, Minggu 17 September 2023
Melansir dari detik.com berikut ini hasil final Hong Kong Open 2023:
WD
- Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti vs Pearly Tan/Thinaah Muralitharan: 14-21, 24-22, 21-9
WS
- Akane Yamaguchi vs Zhang Yi Man : 21-18, 21-15
XD
- Guo Xin Ma/Wei Ya Xin vs Tang Chun Man/Tse Ying Tsuet : 21-13, 21-19
MS
- Jonatan Christie vs Kenta Nishimoto : 12-21, 22-20, 21-18
MD
- Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen vs Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin : 21-10, 22-24, 21-19