Film Indonesia tayang Agustus 2024 terasa istimewa karena bersamaan dengan perayaan HUT RI. Deretan film Indonesia ini dapat Anda jadikan sebagai referensi menonton sepanjang bulan Agustus 2024. Ada beragam genre film yang akan tayang di bioskop online Indonesia.
Sejumlah sineas juga membuat beragam karya film pendek. Meskipun memiliki durasi yang tidak sepanjang film bioskop, karya ini tetap dapat menghibur. Kemampuan para sineas dalam menyuguhkan cerita dengan durasi yang terbatas sehingga pesan yang terkandung dapat diterima menjadikan film pendek tidak boleh dilewatkan. Tidak hanya itu, mereka juga kerap menampilkan kemampuan visual yang mumpuni dalam mendukung alur cerita.
Pada saat ini, salah satu OTT yang menyediakan film pendek adalah Bioskop Online. Berikut film pendek yang tersedia di platform digital tersebut sepanjang Agustus 2024.
1. Memori Dia
Film pendek pertama yang akan tayang di platform OTT Bioskop Online adalah
Memori Dia, sebuah karya yang mendalam dan menyentuh dari Asarela Orchidia Dewi. Karya hasil produksi Qun Films itu merupakan sebuah perjalanan emosional yang penuh makna.
Film ini menceritakan kisah Azka, seorang karakter yang kembali mengenang masa kecilnya setelah menemukan foto keluarga lama. Melalui perjalanan ini, Azka, yang diperankan oleh Chloe Clau sebagai Azka dewasa dan Bebe Gracia sebagai Azka kecil, menemukan luka-luka lama yang tidak pernah disadari sebelumnya.
Dalam proses ini, Azka belajar untuk menerima identitas dirinya yang sebenarnya, terutama sebagai seorang trans. Film berdurasi 18 menit 16 detik ini menampilkan pergulatan batin Azka yang kompleks akibat penolakan dan pencelaan dari lingkungan sekitarnya.
Memori Dia telah mendapatkan penghargaan di berbagai festival, seperti Special Mentions di Luststreifen Film Festival dan Italy Premiere Special Mentions di Sardinia Queer Film Expo, serta Jury Award di Divine Queer Film Festival.
2. Geblag
Geblag bercerita tentang karakter bernama Sari yang hidup dalam kesendirian setelah kehilangan orang tuanya secara tragis. Dihantui oleh ketakutan mendalam akan kematian, Sari menemukan perjalanan spiritual yang mendalam. Film ini menyoroti tindakan di dunia ini dapat mempengaruhi nasib di akhirat.
Geblag mendapatkan arahan dari sutradara Yopi Muhamad Dzikri, dan telah memenangkan penghargaan Best Editing dan Best Actress di Festival Film Purwakarta, serta menjadi bagian dari Official Selection IFVA Awards dan Sewon Screening 2019.
3. Intimidasi
Film yang merupakan karya Raditya Saputra ini bercerita tentang karakter bernama Zahra, seorang mahasiswa tingkat akhir yang merasa tertekan oleh tugas akhir dan lingkungan akademisnya. Zahra mulai merasa ada sesuatu yang aneh ketika terus-menerus mendengar suara yang memanggil namanya dari luar ruangan.
4. On Top of the Ice
On Top of the Ice adalah film pendek yang mendapatkan arahan dari sutradara Jason Nathanael Go. Karya ini bercerita tentang Audrey Indriati Lesmana, seorang mantan atlet speed skating yang kembali ke arena es setelah berhenti karena berbagai alasan.
Film ini mengeksplorasi perjuangan Audrey dalam menghadapi masa lalunya dan menemukan kembali cintanya pada olahraga yang pernah membawanya ke puncak prestasi.
5. Roro Ajo
Sutradara Yopi Muhamad Dzikri menjadi orang yang ada di balik film Roro Ajo. Film pendek ini mengisahkan karakter bernama Aji yang masih merasakan Kehilangan ayahnya yang “ditelan” oleh laut. Dihantui oleh mitos lokal tentang Nyi Roro Kidul, Ajo menghadapi trauma dan keyakinan orang-orang di sekitarnya mengenai penyebab hilangnya sang ayah.
6. Kabut Senandung
Kabut Senandung bercerita tentang karakter bernama Reni, seorang wanita yang sering pergi ke pantai untuk menghilangkan kepedihan hati akibat suaminya berpoligami. Di pantai, dia bertemu dengan Sukimi, perempuan misterius yang membawa Reni ke dunia mistis yang penuh dengan cerita budaya dan spiritual.
Sutradara Sigit Pradityo menjadi pengarah film Kabut Senandung. Karya ini mengeksplorasi tema poliandri dan kepercayaan budaya.
7. Gula dan Pasir
Disutradarai oleh Sarah Adilah, Gula dan Pasir adalah kisah sederhana tapi bermakna tentang Iko dan adiknya, Ila, yang berusaha mendapatkan kembalian dari pembelian gula pasir. Ketika gula pasir mereka jatuh di jalan berpasir reklamasi, mereka menemukan pelajaran berharga tentang kehidupan dan keluarga.