
Baru-baru ini, media sosial heboh dengan adanya konten mengenai hemodialisis atau cuci darah. Berdasarkan dari beberapa sumber, diketahui banyak orang yang harus menjalani prosedur ini lantaran fungsi ginjal mereka sudah tak bekerja optimal. Menariknya, sejumlah rumah sakit seperti RS Cipto Mangunkusumo juga menerima sejumlah anak kecil untuk perawatan hemodialisis.
Ginjal adalah salah satu organ yang memiliki peran vital di dalam tubuh. Pasalnya, ginjal bertanggung jawab untuk menyaring darah. Selain membersihkan darah, ginjal juga menghasilkan zat-zat yang membantu menjaga kesehatan tubuh. Namun, pada penderita penyakit ginjal kronis atau gagal ginjal, organ ini sudah tak lagi berfungsi dengan baik.
Kondisi inilah yang kemudian membuat tubuh memerlukan proses cuci darah dengan bantuan alat medis. Dengan kata lain, perawatan ini menggantikan fungsi ginjal ketika organ tersebut sudah tidak mampu bekerja secara efektif. Mengutip dari berbagai sumber, kali ini tim kovermagz akan membagikan beberapa penyebab umum gagal ginjal pada usia muda yang sering dianggap remeh. Simak selengkapnya disini!
Obesitas
Penderita obesitas memiliki risiko 83% lebih besar mengalami gagal ginjal dibandingkan dengan orang yang memiliki berat badan normal. Obesitas menyebabkan ginjal bekerja lebih keras karena harus menyaring lebih banyak darah dan racun akibat peningkatan jumlah sel dalam tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa penderita obesitas memiliki tingkat inflamasi yang lebih tinggi dan risiko yang lebih besar terhadap gangguan endotel pembuluh darah.
Sering Menahan Buang Air Kecil
Kebiasaan yang dapat dikatakan sepele ini juga turut menjadi penyebab kerusakan pada ginjal. Kebiasaan ini dapat menyebabkan infeksi yang pada akhirnya menyebabkan gagal ginjal. Selain itu, risiko batu ginjal juga semakin tinggi. Batu kecil ini terbentuk dalam ginjal dari kelebihan natrium dan kalsium yang tidak dikeluarkan secara teratur melalui urin.
Efek Samping Obat-obatan
Tahukah anda bahwa banyak jenis obat yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal sebagai efek samping loh. Jika dikonsumsi terlalu sering atau dalam dosis tinggi, obat-obatan ini dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal pada pengguna. Obat-obatan tersebut meliputi antibiotik, antivirus, obat pereda asam lambung, OAINS, dan diuretik. Selain obat-obatan tersebut, narkoba dan obat herbal juga dapat menyebabkan kerusakan ginjal. Oleh karena itu, sobat kover perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apa pun.
Faktor Keturunan
Faktor keturunan juga bisa memicu penyakit ginjal. Meski jarang terjadi, terdapat beberapa jenis penyakit ginjal yang diketahui bisa diturunkan, salah satunya penyakit ginjal polikistik. Kelainan genetik ini dapat mengganggu fungsi ginjal hingga menyebabkan gagal ginjal.
Diabetes
Diabetes adalah salah satu penyebab utama gagal ginjal. Terutama jika penderitanya tidak mengelola kadar gula darah dengan baik. Gula darah tinggi yang terus-menerus dapat merusak berbagai organ tubuh, termasuk ginjal. Tanpa pengelolaan yang tepat, gula darah tinggi dapat menyebabkan kerusakan ginjal yang semakin parah dari waktu ke waktu hingga menyebabkan gagal ginjal. Oleh karena itu, jika kalian memiliki diabetes, pastikan untuk mengelola gula darah dan tekanan darah kalian untuk mencegah atau membatasi kerusakan pada ginjal.
Hipertensi
Hipertensi juga menjadi salah satu penyebab utama gagal ginjal. Hipertensi atau tekanan darah tinggi memberikan tekanan berlebih pada pembuluh darah di ginjal, yang lama-kelamaan dapat mengakibatkan kerusakan pada ginjal. Kondisi ini merupakan faktor utama penyebab gagal ginjal kronis di berbagai kelompok usia, termasuk usia muda. Pola makan yang tidak sehat karena sering mengonsumsi fast food, merokok dan kurangnya olahraga menjadi penyebab hipertensi di usia muda dan menjadi faktor-faktor yang perlu diantisipasi.
Tidak Cukup Tidur
Kebiasaan buruk yang menganggap remeh waktu tidur bisa menjadi salah satu pemicu ginjal rusak. Jadi, pastikan anda memiliki waktu tidur yang cukup selama 7 – 8 jam setiap malam agar ginjal tetap sehat dan segar saat bangun tidur.
Tidak Cukup Minum Air Putih
Banyak orang-orang di usia muda malas minum air putih. Padahal, aktivitas padat dan berolahraga berat membuat tubuh sangat membutuhkan air putih. Jika tubuh kekurangan cairan hingga dehidrasi, zat sisa metabolisme dan racun akan menumpuk di dalam tubuh. Hal ini dapat berkontribusi pada pembentukan batu ginjal dan infeksi saluran kemih. Lama-kelamaan, kondisi tersebut dapat merusak ginjal hingga akhirnya memicu gagal ginjal.
Sering Mengonsumsi Minuman Beralkohol atau Bersoda
Minuman beralkohol bisa meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis hingga dua kali lipat. Apalagi pecandu alkohol yang merokok, kemungkinan terkena penyakit ginjal bisa lebih tinggi lima kali lipat dibandingkan orang yang tidak merokok atau minum alkohol. Selain itu, minuman bersoda yang memiliki kandungan pemanis, ternyata juga sama berbahayanya. Mengonsumsi 1 – 2 kaleng atau botol diet soda sehari, bisa berisiko menimbulkan penyakit ginjal.
Konsumsi Makanan Olahan
Makanan olahan memang enak, tetapi jangan mengonsumsinya terlalu banyak atau terlalu sering. Mengapa? Makanan olahan mengandung natrium dan fosfor dalam jumlah banyak. Sementara beberapa penelitian menunjukkan, terlalu banyak mengonsumsi fosfor dari makanan olahan bisa membahayakan kesehatan ginjal dan tulang.
Mengonsumsi Makanan Tinggi Garam
Selain makanan olahan, menambahkan banyak garam ke makanan sehari-hari, juga bisa menjadi penyebab gagal ginjal di usia muda. Garam atau natrium akan mengikat banyak cairan yang dialirkan bersama darah ke jantung. Hal ini membuat kerja jantung lebih berat, sehingga dapat meningkatkan tekanan darah, yang dapat merusak pembuluh darah di ginjal dan merusak jaringannya. Apabila hal ini berlangsung secara terus menerus, maka fungsi ginjal menjadi menurun dan membuatnya gagal berfungsi.
Terlalu Sering Mengonsumi Makanan dan Minuman Manis
Makanan dan minuman manis dapat memicu obesitas yang meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan diabetes. Keduanya merupakan penyebab utama penyakit ginjal. Selain makanan dan minuman yang memang sudah terlihat atau terasa manis, waspadalah dengan makanan dan minuman yang mungkin tidak dianggap manis, seperti sereal, roti putih, bahkan minuman penyegar.