10 Makanan dan Minuman yang Perlu Dihindari saat Buka Puasa agar Tetap Sehat

Bagi kaum muslim, memasuki bulan suci puasa berarti memasuki waktu untuk refleksi spiritual, disiplin diri, dan mensucikan hati. Saat matahari terbenam, puasa diakhiri dengan hidangan yang disebut Iftar atau buka puasa. Sangat penting untuk membuat pilihan makanan yang bijak selama bulan suci puasa. Hal ini bertujuan guna menyehatkan tubuh agar tetap dalam kondisi sehat dan prima. 

Setelah seharian menahan lapar dan haus, waktu berbuka puasa tentu menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu. Bagaimana tidak? Rasanya ingin langsung menyantap semua makanan yang ada di meja, terutama yang manis, gurih, dan segar. Namun, tahukah sobat kover bahwa tidak semua makanan baik dikonsumsi saat berbuka loh. 

Melansir dari berbagai sumber, beberapa jenis makanan dan minuman ini justru bisa membuat tubuh terasa lemas, perut kembung, atau bahkan menimbulkan gangguan pencernaan. Nah, agar puasamu tetap lancar dan tubuh tetap sehat, yuk, simak beberapa makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari saat berbuka puasa. Check this out! 

Makanan dan Minuman yang Terlalu Manis

Berbuka dengan sesuatu yang manis memang dianjurkan untuk mengembalikan energi setelah seharian berpuasa. Tapi, jika terlalu berlebihan, makanan dan minuman yang tinggi gula bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis loh. Hal inilah yang kemudian bisa membuat tubuh justru menjadi cepat lelah dan mengantuk setelah berbuka.

Minuman kemasan, sirup yang terlalu manis, atau makanan tinggi gula seperti kue-kue manis sebaiknya dikonsumsi dalam porsi kecil. Lebih baik memilih makanan manis alami seperti kurma, yang memiliki manfaat lebih baik bagi tubuh.

Minuman Bersoda dan Berkafein

Selain minuman manis, minuman bersoda dan berkafein juga tak boleh dikonsumsi saat di bulan puasa. Mungkin terlihat menyegarkan setelah seharian berpuasa, tetapi sebenarnya justru bisa menyebabkan perut terasa penuh dengan gas dan memicu kembung. 

Lalu, minuman berkafein seperti kopi dan teh dalam jumlah berlebihan juga bisa meningkatkan produksi asam lambung, yang membuat perut terasa tidak nyaman. Jika ingin menikmati teh atau kopi, sebaiknya dikonsumsi setelah makan utama dan dalam porsi yang tidak berlebihan.

Makanan Cepat Saji dan Olahan

Makanan cepat saji seperti burger, pizza, atau makanan olahan lain memang praktis dan menggoda, tetapi biasanya mengandung tinggi lemak jenuh, garam, dan pengawet yang tidak baik untuk tubuh.

Mengonsumsi makanan seperti ini saat berbuka dapat membuat pencernaan bekerja lebih keras dan menyebabkan perut terasa begah. Sebaiknya, pilih makanan yang lebih alami dan sehat, seperti sup, sayuran, dan protein berkualitas untuk membantu tubuh pulih setelah berpuasa.

Makanan Bersantan dalam Porsi Besar

Hidangan bersantan seperti opor ayam, gulai, atau rendang memang sering hadir di meja makan saat berbuka. Namun, konsumsi santan dalam jumlah banyak bisa menyebabkan perut terasa penuh dan memicu gangguan pencernaan, terutama bagi yang memiliki masalah lambung atau kolesterol tinggi. Jika ingin menikmati makanan bersantan, sebaiknya dalam porsi yang wajar dan seimbang dengan makanan lain yang lebih ringan.

Saat berbuka puasa, tubuh membutuhkan makanan yang mudah dicerna dan dapat mengembalikan energi secara perlahan, bukan yang malah membuat perut tidak nyaman atau menyebabkan lonjakan gula darah. Memilih makanan yang tepat tidak hanya membantu tubuh tetap bugar, tetapi juga membuat ibadah puasa lebih lancar dan nyaman.

Makanan yang Terlalu Asin atau Berbumbu Tajam

Makanan yang terlalu asin atau berbumbu kuat bisa menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak cairan. Saat berpuasa, tubuh sudah mengalami dehidrasi, sehingga konsumsi makanan yang terlalu asin dapat membuatmu lebih cepat haus dan tidak nyaman keesokan harinya. Makanan seperti keripik, makanan kalengan, dan camilan tinggi garam sebaiknya dikurangi saat berbuka agar keseimbangan cairan dalam tubuh tetap terjaga.

Makanan Pedas yang Berlebihan

Bagi pecinta makanan pedas, rasanya sulit melewatkan sambal atau hidangan berbumbu pedas saat berbuka. Namun, makanan yang terlalu pedas bisa membuat perut tidak nyaman, terutama setelah seharian kosong. Konsumsi makanan pedas berlebihan saat berbuka dapat memicu gangguan pencernaan, sakit perut, atau bahkan diare. Jika ingin tetap menikmati makanan pedas, sebaiknya dikonsumsi setelah perut sudah terisi makanan yang lebih ringan terlebih dahulu.

Gorengan yang Berlebihan

Gorengan memang menjadi favorit banyak orang saat berbuka sejak dulu. Teksturnya yang renyah dan rasanya yang gurih memang menggoda selera. Namun, mengonsumsi terlalu banyak gorengan saat berbuka bisa menjadi penyebab perut kembung, asam lambung naik, dan sulit dicerna oleh tubuh. 

Minyak yang berlebihan dalam gorengan juga bisa membuat tenggorokan terasa tidak nyaman, bahkan memicu batuk. Jika tetap ingin menikmati gorengan, batasi jumlahnya dan pilih yang dibuat sendiri dengan minyak yang lebih sehat dan tidak berulang kali dipakai.

Makanan Kaleng

Makanan yang harus dihindari saat berbuka puasa berikutnya adalah makanan kaleng. Hal ini dikarenakan makanan kaleng memiliki kandungan nutrisi yang tergolong rendah dan mengandung berbagai zat kimia tambahan, seperti pengawet, serta memiliki kandungan garam yang tinggi sehingga tidak baik untuk kesehatan tubuh apabila dikonsumsi berlebihan.

Makanan Tinggi Serat

Pada dasarnya, makanan tinggi serat merupakan jenis makanan yang disarankan untuk dikonsumsi dalam menu sahur karena dapat membuat tubuh merasa kenyang lebih lama. Namun, saat berbuka puasa, sebaiknya batasi konsumsi beberapa jenis makanan tinggi serat, seperti kol, kacang-kacangan, gandum, dan tauge. Sebab, makanan tinggi serat dapat memicu peningkatan kadar gas di dalam sistem pencernaan yang bisa menyebabkan perut kembung dan begah.

Jus instan/processed juice

Melansir dari The Dermo Lab, jus instan atau processed juices adalah minuman yang harus dihindari saat puasa, baik untuk sahur maupun berbuka. Jus instan tidak memberikan manfaat yang sama dengan jus buah segar. Bukan hanya itu, terkadang kandungan gula yang ada di dalamnya juga lebih tinggi. Konsumsi jus instan yang berlebihan selama puasa akan menyebabkan kenaikan berat badan juga permasalahan kulit seperti timbul jerawat.

Minuman dingin

Dikutip Halodoc, minuman dingin atau mengandung es lebih baik tidak dikonsumsi selama puasa. Bukannya menghilangkan rasa haus, minuman dingin justru bisa membuat pembuluh darah berkontraksi dan menyebabkan gangguan pencernaan. Sebagai gantinya, lebih baik kamu minum air hangat atau air yang tidak dingin saat berbuka puasa. Kalau ingin sekali minum minuman dingin, beri jeda sekitar 5-10 menit setelah kondisi perut stabil.

Baca Juga:  9 Alternatif Pengganti Minyak Goreng Ini Cocok untuk Diet!