Baru-baru netizen Indonesia dihebohkan dengan beredarnya modus penipuan baru yang dilakukan para scammer. Pasalnya kepolisian sudah mengungkap modus penipuan Like dan Subscribe di YouTube. Mereka yang terjaring penipuan ini sampai mengalami kerugian yang besar.
Sayangnya, banyak korban yang tidak menyadari bahwa mereka sedang terjebak dalam penipuan ini karena tergiur oleh iming-iming uang. Para calon korban umumnya dihubungi melalui media sosial seperti WhatsApp dan Telegram.
Kemudian, sebagian besar dari pelaku penipuan ini meminta agar komunikasi dilakukan melalui Telegram agar terlihat lebih meyakinkan. Taktik yang sering digunakan adalah menggoda calon korban dengan rayuan ‘uang pangkal’.
Skema Penipuan Baru, Kerja Like dan Subscribe Youtube
Awalnya, para pelaku akan menyamar sebagai admin yang memberikan petunjuk seolah-olah pekerjaan ini mudah untuk mendapatkan uang. Mereka juga bertanya apakah calon korban memiliki mobile-banking, di mana hal ini bertujuan agar pelaku dapat mengetahui calon korban sudah mengirim uangnya atau belum.
Untuk tugas awal, calon korban akan diminta untuk mengklik tautan tertentu terlebih dahulu. Sebagai imbalannya, calon korban dijanjikan hadiah sebesar uang kurang lebih 50 ribu Rupiah apabila berhasil melaksanakan permintaan tersebut.
Kemudian, admin akan mengajak calon korban bergabung ke dalam grup Telegram untuk menciptakan kesan bahwa pekerjaan ini bukanlah tipu-tipu. Grup tersebut membuktikan bahwa pelaku tidak bergerak sendirian, melainkan pelaku lain yang menyamar sebagai orang dengan posisi yang sama dengan calon korban.
Di dalam grup tersebut, calon korban serta teman pelaku akan diberikan tugas harian yang harus dilaksanakan. Awalnya, pelaku sebagai admin tetap memberikan uang sesuai janji untuk membangun kepercayaan.
Lambat laun, sebelum mendapatkan imbalan yang lebih besar, pelaku akan meminta calon korban untuk mengirim sejumlah uang ke rekening mereka.
Dalam tugas ini, pelaku menjanjikan pengembalian dua kali lipat, sehingga calon korban tergoda oleh jumlah uang yang dijanjikan.Bila calon korban tidak kunjung mengirimkan uang, admin atau pelaku akan mengancam bahwa tugas harian untuk melakukan like dan subscribe pada akun YouTube tidak akan dapat dilanjutkan.
Sedangkan, teman pelaku mengunggah bukti tangkapan layar transfer uang ke rekening admin.Di sini, calon korban akan merasa terdesak karena takut menjadi ‘beban’ karena teman pelaku telah mentransfer uang akan tetapi tidak dapat melanjutkan tugas karena calon korban tidak mengirim uang ke pelaku. Sehingga, calon korban akan tertipu dan mengirimkan sejumlah uang yang besar ke pelaku.
Perlu Sobat KoverMagz ingat bahwa tidak ada pekerjaan yang mudah, dan tidak ada uang yang datang secara instan. Sebaiknya jangan mudah tergoda akan hal yang sedikit mencurigakan. Semoga artikel ini bermanfaat!