Waspada! Ini Sederet Fakta Virus HMPV yang Wajib diketahui

Virus HMPV atau Virus Human Metapneumovirus menggegerkan dunia. Wabah virus ini  sedang merebak di China telah menjadi perhatian internasional dalam beberapa waktu terakhir. Virus ini menyebar dengan sangat luas dan cepat, menyebabkan lonjakan kasus yang signifikan di wilayah China bagian utara.

Tak perlu khawatir berlebihan, karena waspada tentu saja boleh tapi perlu mengenali fakta dan tips yang berhubungan dengan virus HMPV ini. Berikut fakta-fakta yang telah dilansir dari berbagai sumber. Yuk, simak!

Apa Itu Virus HMPV?

Human metapneumovirus (HMPV) adalah virus yang menyebabkan penularan penyakit di bagian saluran pernapasan. Penularan virus HMPV biasanya menimbulkan berbagai gejala, seperti batuk, pilek, hidung tersumbat, serta demam. Virus HMPV dapat menyerang siapa saja, tetapi  virus HMPV lebih sering terjadi pada bayi, anak di bawah usia 5 tahun, lansia yang memiliki penyakit kronis, serta orang yang memiliki sistem imun yang lemah.

HMPV ditemukan pada tahun 2001 namun dipercaya sudah bersirkulasi lama, karena secara hubungan kekerabatan dekat dengan Avian Meta Pneumo Virus (AMPV) yang sudah lama ditemukan. Infeksi HMPV di negara sub tropis biasanya meningkat pada musim dingin, seperti yang terjadi di China pada bulan Desember lalu dengan kasus yang meningkat. Namun, kebanyakan infeksi HMPV bersifat ringan dan dapat sembuh tanpa pengobatan khusus, meskipun pada beberapa kasus, terutama pada orang dengan risiko tinggi, infeksi dapat lebih serius dan memerlukan perawatan medis.

Ragam Gejala yang Muncul

Ada beragam gejala yang dapat muncul dari HMPV. Gejala yang pertama adalah dapat memicu batuk. Batuk muncul sebagai sinyal pada tubuh yang berupaya untuk mengeluarkan virus yang mengganggu. Selain itu, demam juga dapat muncul sebagai bentuk dari terinfeksinya seseorang dengan HMPV. Dalam penelitian juga demam dapat berpotensi pada munculnya peradangan, terlebih jika sudah melebihi 38 derajat Celcius.

Ketika sudah menyerang tenggorokan maka bisa mengakibatkan tenggorokan sulit ketika menelan, terasa sakit, dan gatal. Gejala lainnya adalah dapat berpotensi munculnya ruam merah pada area permukaan kulit, bersin-bersin, disertai dengan napas pendek. Jika kondisi memburuk maka pasien memang akan kesulitan bernapas. Namun tentunya Beauties perlu mengamati dan mempelajari kondisi masing-masing jika terpapar virus ini dan tentunya perlu berobat segera ke rumah sakit jika gejala memburuk.

Baca Juga:  Catat! Ini Menu Sarapan yang Bisa Memicu Asam Lambung Naik

Cara Pencegahan

Dr Conall Watson, Konsultan Epidemiologi di Badan Keamanan Kesehatan Inggris, merekomendasikan beberapa cara pencegahan untuk mengatasi HMPV. Menurut Dr Watson, tidak jauh berbeda dengan semua virus pernapasan, penularan infeksi dapat dicegah lewat mencuci tangan dengan teratur dan cara yang tepat serta bersih. Kemudian menutup mulut dan hidung dengan tisu jika hendak batuk atau bersin.

Ketika merasa kondisi tubuh tidak sehat, seperti gejala demam, batuk, dan kelelahan sebaiknya Anda beristirahat di rumah. Kamu juga perlu membatasi kontak secara langsung dengan orang lain khususnya yang masuk dalam kategori usia rentan seperti anak-anak maupun lansia.

Namun jika terpaksa perlu pergi keluar dalam kondisi yang sangat darurat atau genting, perlu menggunakan masker wajah untuk mencegah penularan penyakit.

Durasi Infeksi HMPV

Masa inkubasi virus HMPV berkisar antara 3–6 hari setelah paparan, sementara gejala HMPV biasanya berlangsung selama 2–5 hari, tetapi pada beberapa orang gejala tersebut dapat bertahan lebih lama. Jika gejala berlangsung lebih dari 10 hari atau muncul tanda-tanda seperti kesulitan bernapas, atau nyeri dada, segera konsultasikan dengan dokter.

Pengobatan HMPV

Hingga saat ini, belum tersedia obat antivirus atau vaksin spesifik untuk HMPV. Namun, gejala  HMPV dapat dikelola dengan beberapa langkah berikut:

  • Menggunakan pelembab udara (humidifier) untuk membantu pernapasan,
  • Minum air hangat atau teh untuk mengurangi iritasi tenggorokan,
  • Istirahat yang cukup untuk memulihkan daya tahan tubuh.
  • Meminum obat pereda nyeri seperti acetaminophen atau ibuprofen untuk membantu meredakan demam dan juga nyeri
  • Menggunakan pengobatan simptomatik untuk mengurangi keluhan yang dialami, seperti menggunakan obat-obatan untuk meredakan hidung tersumbat atau batuk
  • Memantau gejala yang dialami secara intensif dan segera berkonsultasi dengan dokter jika gejala memburuk.