Ternyata Ini 5 Layanan Kesehatan Yang Paling Dicari Selama Ramadan dan Idul Fitri

SSUCv3H4sIAAAAAAAACpyRz27DIAzG75P2DhHnRlr+LGv2KtUODjgJKoEKyKap6rvPQKg474Z/tj/7M/fXl6piEzjJ2Wd1DxHFUqndeQteGk347XRwi1qgLQkK6Y2VoEo4geerhg0J6l2pgB8xyZwHvzt0YdiBOHhcSCPBp0Ta6JLiKidikjooxdipYG6fIssoif+rMz2+shtYUPPfuHBhxKJCSEYuqZRdfzzarbQGu5CmcPVtOKhQ0BVKNyu51EvRZvwar5zbuNm1t2GF5+ZMGXODSYUTz6SJma/gHJWLzItBnP7UbMUcbXw0cKgyQT8RwqZr+3Hs+6E5d825fx8+joL0e6sknbhOFqKYX6UorcuwAZs5dC0Xcz2MA69JCeoRmrYep6HvcZqxER0d/vEHAAD//wMAqODVZocCAAA=

Sobat kover, tahukah anda bahwa lima layanan kesehatan ini ternyata paling dicari selama bulan ramadan dan Idul Fitri loh. Hal ini berdasarkan laporan Halodoc Health & Wellness Insights 2025. Pada bulan puasa, konsultasi dokter, pemanfaatan produk dan layanan kesehatan digital terpantau meningkat.

Laporan tersebut menampilkan sejumlah masalah kesehatan yang menjadi perhatian masyarakat, serta rekomendasi pencegahan dan penanganannya. Oleh karena itu, kelima layanan kesehatan ini menjadi concern serta paling dicari-cari oleh banyak orang. 

Nah lantas apa sajakah lima layanan kesehatan yang paling banyak dicari selama Ramadan dan Idul Fitri tersebut? Pada artikel kali ini, tim kovermagz akan membahasnya untuk anda. Simak selengkapnya disini! 

Kesehatan anak

Selama pekan Idul Fitri, konsultasi dengan dokter spesialis anak meningkat 21persen. Meningkatnya mobilitas dan interaksi saat merayakan lebaran dapat meningkatkan risik infeksi pernapasan yang ditandai dengan batuk, pilek, dan demam, serta meningkatkan paparan terhadap virus musiman seperti flu dan demam berdarah.

Selain itu, perubahan pola makan juga dapat memicu reaksi alergi seperti muntah maupun ruam kulit. Pantau asupan makanan anak, batasi gula, dan pastikan cukup serat dari buah dan sayur. Jika muncul gejala, konsultasikan dengan dokter anak, konsumsi obat dan vitamin yang direkomendasikan dokter, serta dapatkan vaksin flu, pneumonia, dan lainnya sesuai anjuran dokter.

Kesehatan gigi dan mulut

Selama pekan Idul Fitri, konsultasi kesehatan gigi dan mulut meningkat 20 persen dalam seminggu. Ini dipicu oleh konsumsi gula tinggi, masalah gigi yang memburuk, dan keterbatasan akses klinik gigi saat libur. Batasi konsumsi makanan dan minuman manis, hindari makanan keras, asam, dan dingin, serta rutin menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride. Jika mengalami keluhan lebin lanjut, segera konsultasikan dengan dokter gigi.

Kesehatan mental

Konsultasi mengenai kesehatan mental meningkat 16 persen satu pekan setelah Idul Fitri. Momen berkumpul dengan keluarga dan teman, sering kali menimbulkan tekanan emosional yang dapat meningkatkan stres dan kecemasan.

Untuk menjaga keseimbangan mental, penting untuk mengelola ekspektasi dan prioritas, menjaga pola hidup sehat, serta mencari dukungan profesional jika diperlukan. Masyarakat dapat berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater melalui, serta membeli vitamin dan suplemen sesuai rekomendasi psikiater. 

Kesehatan pencernaan dan metabolik

Selama pekan Idul Fitri, tren menunjukkan peningkatan pembelian obat pencernaan sebesar 12 persen dan obat kolesterol sebesar 15 persen. Lonjakan ini dipengaruhi oleh perubahan pola makan yang drastis, termasuk konsumsi makanan tinggi lemak dan gula saat berbuka puasa, serta kebiasaan makan dalam porsi besar setelah seharian berpuasa.

Untuk mencegah gangguan kesehatan, kontrol porsi makan, kunyah makanan perlahan, batasi lemak, dan tingkatkan serat serta air. Jika mengalami gejala terkait pencernaan, segera konsultasikan dengan dokter spesialis, konsumsi obat dan vitamin, serta suntik asam lambung apabila diperlukan.

Kesehatan reproduksi

Selama Ramadan dan beberapa pekan setelah Idulfitri, Halodoc mencatat terdapat peningkatan 16 persen konsultasi mengenai menstruasi tidak teratur dan 48 persen konsultasi terkait kontrasepsi. Peningkatan ini dapat dipicu oleh penggunaan obat penunda menstruasi untuk ibadah, kekhawatiran efek samping dari obat hormonal, serta kebutuhan pasangan suami istri terkait kontrasepsi pasca-Ramadan.

Untuk menjaga keseimbangan hormon selama Ramadan, dianjurkan untuk mengonsumsi air putih yang cukup minimal delapan gelas per hari, meningkatkan asupan serat dan protein, serta mengelola stres dengan perencanaan harian yang baik. Masyarakat juga dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi, membeli produk-produk kesehatan reproduksi, atau mendapatkan layanan vaksin HPV.