Sedang Stress? Ini Sederet Makanan Ini yang Bisa Jadi Solusi

Sobat Kovermagz mungkin pernah mendengar bahwa stres dapat membahayakan tubuh. Namun, bagaimana tepatnya stres memengaruhi Anda secara fisik? Salah satunya adalah melalui pelepasan hormon seperti kortisol, yang sering disebut ” hormon stres “.

Kortisol membantu mengatur sistem kekebalan tubuh, melepaskan energi yang tersimpan, dan menjaga tekanan darah saat stres. Namun, kadar kortisol yang tinggi dalam jangka panjang dapat berdampak buruk. 

Meskipun Anda tidak selalu bisa menghilangkan stres dari hidup, Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk mengelola kadar kortisol Anda. Ini bisa termasuk mengonsumsi makanan tertentu. Berikut sederet makanan yang bisa jadi solusi menurunkan stress kamu:

Produk Kakao

Produk kakao seperti bubuk kakao dan cokelat hitam kaya akan magnesium yang dapat membantu menurunkan kadar kortisol. Magnesium berperan dalam mengurangi pelepasan hormon adrenokortikotropik (ACTH), yaitu hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari untuk merangsang kelenjar adrenal melepaskan kortisol.

Menurut Lamees Hamdan, pendiri Timebeam—sebuah merek skincare dan wellness—sekaligus dokter pengobatan integratif, magnesium memiliki peran penting dalam proses produksi, penggunaan, hingga penguraian kortisol serta membantu tubuh menjaga kestabilan hormon tersebut.

Hamdan juga menyarankan, jika ingin memakan cokelat, pilihlah yang tidak mengalami proses alkalinisasi (un-Dutched chocolate), karena perlakuan tersebut dapat mengubah rasa alami, warna, dan kandungan gizi kakao.

Makanan Fermentasi 

Makanan fermentasi membantu meningkatkan kesehatan usus dengan menjaga keseimbangan bakteri dalam sistem pencernaan. Sekitar 90% hormon peningkat suasana hati dan neurotransmiter serotonin diproduksi di saluran cerna (GI), sehingga usus yang sehat berperan penting dalam produksinya. Serotonin juga berperan dalam respons stres.3

Makanan fermentasi, seperti yogurt dengan kultur hidup, teh kombucha, kimchi, kefir, dan asinan kubis dapat membantu mendukung mikrobioma usus yang sehat.

Alpukat

Alpukat kaya akan nutrisi seperti vitamin B, vitamin C dan E, serta magnesium. Semua ini dapat membantu menyeimbangkan efek samping kortisol. 

Sebuah studi laboratorium menunjukkan bahwa lemak tak jenuh dalam minyak alpukat dapat melindungi sel-sel saraf dari kerusakan akibat kadar kortisol yang tinggi. Terdapat pula bukti bahwa lemak tak jenuh ini dapat membantu melindungi kesehatan jantung Anda. Sebuah studi jangka panjang menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi dua porsi alpukat per minggu (total satu alpukat) memiliki risiko lebih rendah terkena serangan jantung dan stroke. 

 Pisang

Pisang kaya akan nutrisi seperti kalium, magnesium, dan vitamin C. Pisang juga merupakan sumber triptofan — asam amino yang penting untuk fungsi otak. Triptofan digunakan untuk memproduksi serotonin , zat kimia pembawa pesan yang membantu mengatur suasana hati, tidur, dan kesehatan usus. 

 

Baca Juga:  Ketahui Perbedaan Light, Medium, dan Dark Roast Kopi. Yang Mana Aman bagi Lambung?