Penulis & Fotografer: Vicky Siregar
Cuaca sejuk dengan suhu rata-rata 26 derajat celcius menjadikan Berastagi wilayah yang subur sebagai tempat bercocok tanam bagi para petani. Kota yang berada di kabupaten Karo ini juga berada di kawasan pegunungan yang masih asri lingkungannya.
Berkat tanah Berastagi yang subur, apa pun jenis sayur dan buah yang ditanam, pasti akan tumbuh dengan optimal. Keberadaan tugu kol dan tugu jeruk yang dibangun pemerintah setempat akan membuat Berastagi diingat sebagai penghasil sayur kol dan buah jeruk yang terbaik.
Tak hanya sayur kol dan buah jeruk, kini Berastagi juga dikenal sebagai penghasil stroberi segar. Buah berwarna merah yang dikenal dalam bahasa latin “Fragaria” yang artinya “wangi” ini memiliki cita rasa tersendiri. Perpaduan asam dan manis serta ukurannya yang tergolong besar menjadikan stroberi Berastagi menembus pasar-pasar luar kota, bahkan distribusinya sudah sampai antar provinsi.
Kini buah stroberi yang dihasilkan dari kebun para petani sudah sama larisnya dengan buah jeruk yang dipasarkan oleh para pedagang buah di kota Berastagi. Jika dahulu sebagian masyarakat Tanah Karo menyediakan fasilitas “petik jeruk sendiri” sebagai salah satu usaha untuk menarik minat wisatawan-wisatawan yang berkunjung ke Berastagi, saat ini “petik stroberi sendiri” juga menjadi pengalaman yang wajib dicoba bagi turis lokal dan mancanegara.
Petik Stroberi Sendiri
Ada satu destinasi memetik buah stroberi sendiri yang sangat unik dan kekinian. Ialah Strawberry Purba Family and Farm yang berada di Jalan Deleng Singkut, Desa Sempajaya, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Tanah Karo. Pengunjung yang datang dari kota Medan, akan melalui simpang kanan sebelum menuju kebun bunga Pelawi.
Tidak seperti kebun-kebun stroberi lainnya, Strawberry Purba Family and Farm berada di tempat yang sangat strategis dan menawarkan pemandangan yang langsung menghadap kota Berastagi, sehingga para pengunjung yang datang ke sini dapat memetik stroberi pilihan sendiri sembari melihat keindahan kawasan Berastagi dan menikmati cuaca yang sejuk. Pihak perkebunan juga menyediakan beragam spot foto yang instagrammable karena sang pemilik sadar, saat ini masyarakat sangat senang ber-selfie tatkala berkunjung ke tempat wisata.
Biaya masuk ke Strawberry Purba Family and Farm ternyata sangat murah. Hanya dengan berbelanja apapun dengan total minimal Rp2000,00- maka pengunjung sudah bisa menikmati areal yang luasnya berkisar 2,5 hektar ini. Tersedia juga musala bagi umat muslim yang ingin beribadah, serta free pondok bagi yang ingin bersantai melepas penat setelah menempuh perjalan jauh serta dilengkapi toilet yang bersih.
Memetik stroberi di Strawberry Purba Family and Farm dikenakan biaya mulai dari Rp10.000,00- per onsnya. Buah stroberi yang tumbuh di sini juga segar-segar dan berukuran besar, sebab menurut pengakuan salah seorang pengelola kebun stroberi ini, mereka sangat teliti mengurus perkebunan demi menghasilkan stroberi yang berkualitas.
“Kita selalu merawat kebun stroberi di kebun ini dengan ekstra, seperti selalu memperhatikan kesegaran stroberi kami agar terhindar dari hama ulat-ulat perusak tanaman. Kebersihan juga selalu kami jaga agar tamu-tamu berikutnya yang berkunjung tetap merasa nyaman,” ucap Nando Piher Purba, salah seorang staf pengelola Strawberry Purba Family and Farm.
Ia juga menambahkan mengapa biaya masuk ke Strawberry Purba Family and Farm ini sangat murah dan disediakan beragam fasilitas yang bisa dipakai secara gratis, hal ini dikarenakan Nando ingin tamu-tamunya benar-benar dimanjakan.
“Ya kan kita sebagai pengelola pasti sadar, apabila kita memberikan harga kepada tamu-tamu yang datang dengan murah, pasti untuk berikutnya ia akan kembali datang ke sini. Dan pastinya pelayanan yang kami berikan tidak murahan. Jika ada tamu yang minta kami untuk menemani mereka mengelilingi kebun, pasti kami siap melayani dengan senang hati,” katanya.
Destinasi Edukasi Alam
Benar saja, Strawberry Purba Family and Farm mulai dipadati dengan adanya beberapa agenda edukasi dari berbagai sekolah untuk para pelajar. Mulai dari sekolah dasar, menengah pertama, sampai pelajar menengah umum kerap mengunjungi kebun ini. Para pelajar asal kota Binjai contohnya, hampir setiap dua bulan sekali datang, baik dalam rangka edukasi mengenai alam maupun sebagai ruang diskusi.
Pihak pengelola Strawberry Purba Family and Farm ternyata tidak hanya menanam stroberi, ada juga buah lain seperti jeruk, terong belanda, lemon lokal, ubi-ubian serta sayur-sayuran. Selain itu mereka juga fokus ingin mengembangkan peternakan kuda agar nantinya para wisatawan yang datang bisa menikmati wisata alam secara lengkap. Pembangunan pun terus dilakukan agar kebun ini menjadi tempat wisata “petik stroberi sendiri” yang paling digemari.