Face recognition atau teknologi pengenalan wajah dipakai oleh tim polisi untuk mengetahui pelaku pengeroyok Ade Armando di hari demo mahasiswa Senin 11 April 2022. Seperti apa sebenarnya teknologi Teknologi Face Recognition ini?
Face recognition merupakan teknologi identifikasi biometrik yang berfungsi untuk mengetahui identitas seseorang dengan menggunakan tampilan gambar wajahnya, bisa dari foto maupun video secara real time, dengan demikian identitas seseorang bisa diketahui dengan mudah dan cepat.
Selain itu, bentuk lain yang bisa dikenali selain wajah ialah suara, sidik jari, dan retina mata. Teknologi ini dipakai untuk pihak keamanan dan penegakan hukum meski ada minat untuk dipakai di bidang lainnya.
Seperti yang kita ketahui, Face ID pada ponsel pintar yang kita pakai juga termasuk teknologi tersebut. Face recognition tidak bergantung pada database foto saja untuk mendapatkan identitas individu, bisa dengan mengenali orang sebagai pemilik sebuah perangkat dan membatasi aksesnya kepada orang lain.
Face recognition juga bekerja dengan mencocokkan wajah orang dengan kamera khusus dan gambar orang dalam pantauan, termasuk siapa yang dicurigai melakukan suatu kesalahan, gambar bisa berasal dari mana saja bahkan dari akun media sosial.
Secara umum sistem operasinya adalah sebagai berikut :
1. Deteksi Wajah
Kamera mendeteksi dan menempatkan sebuah citra wajah seseorang, bisa sendirian atau di tengah keramaian, bisa juga sebuah foto yang melihat lurus ke depan atau dalam profil akun media sosial.
2. Analisis Wajah
Dalam teknologi ini akan dilakukan analisis gambar wajah yang sudah ditangkap, baik 2D maupun 3D, dicocokkan dengan database. Faktor utama yang dibaca ialah geometri wajah termasuk jarak kedua mata, kedalaman rongga mata, jarak dahi ke dagu, tulang pipi, bentuk telinga, bentuk bibir, dan dagu. Ini adalah kunci untuk membedakan wajah antar individu.
3. Mengubah Gambar Menjadi Data
Kemudian wajah akan diubah menjadi data digital dengan rumus numeric yang disebut faceprint, dan dicocokkan dengan database wajah lain. Dengan demikian akan diketahui identitas dari pemilik wajah tersebut meski hanya lewat suara dan sidik jari.
Teknologi ini juga dipakai di Ukraina untuk mengenali identitas korban perang sehingga bisa lebih cepat mengidentifikasi identitas korban, teknologi saat ini banyak dipakai di bidang hukum namun tidak menutup kemungkinan akan bermanfaat di berbagai bidang lainnya.