
Baru-baru ini Tim nasional Indonesia U-17 sukses melaju ke Piala Dunia U-17 di Qatar. Bertanding di Stadion Prince Abdullah Al Faisal Sports City, Jeddah, Arab Saudi, Garuda Muda menang dengan skor 4-1. Hal ini tentunya merupakan sebuah kabar yang membanggakan bukan hanya untuk Indonesia saja namun juga para pecinta sepak bola Indonesia.
Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir mengatakan bahwa kemenangan atas Yaman pada pertandingan kedua Piala Asia U-17 membuat Timnas Indonesia U-17 lolos ke Babak 8 besar.
“Dan sekaligus memastikan tempat di Piala Dunia U-17 2025 Qatar,” tulisnya dalam akun Instagram yang dikutip pada Selasa (8/4/2025).
Tak sampai disitu, kemenangan bersejarah itu juga turut menjadikan Nova Arianto sebagai pelatih kepala pertama yang membawa Garuda Muda ke turnamen sepak bola tertinggi di level usia tersebut.
Dalam babak kualifikasi Piala Asia U-17 Grup C, Indonesia tampil gemilang. Bersama Korea Selatan, Yaman, dan Afghanistan, skuad muda Tanah Air mencatatkan dua kemenangan beruntun yang memastikan langkah mereka ke ajang bergengsi dunia itu.
Kemenangan pertama diraih Garuda Muda saat menghadapi Korea Selatan, di mana Indonesia sukses menang tipis 1-0. Tak berhenti di situ, mereka kembali menunjukkan performa impresif dengan menaklukkan Yaman lewat skor meyakinkan 4-1.
Dua kemenangan tersebut mengantarkan tim nasional Indonesia U-17 menempati posisi puncak klasemen Grup C sekaligus mengamankan tiket ke babak berikutnya dan lolos ke Piala Dunia U-17.
Profil Singkat Coach Nova Arianto
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa di balik pencapaian gemilang Indonesia itu, ada sosok pelatih kepala Nova Arianto yang turut memainkan peran kunci. Nova tentunya bukan nama asing bagi pencinta sepak bola Tanah Air. Sebelum meniti karier sebagai pelatih, pria kelahiran Semarang, Jawa Tengah, itu dikenal sebagai salah satu bek tangguh yang pernah memperkuat sejumlah klub besar di Indonesia.
Bagi Nova Arianto, sepak bola bukanlah dunia yang asing. Ia tumbuh di lingkungan yang lekat dengan olahraga ini. Bagaimana tidak? Sang ayah, Sartono Anwar merupakan pelatih legendaris yang sukses membawa PSIS Semarang menjuarai Divisi Utama pada 1987.
Kedekatan Nova dengan sepak bola sejak kecil membawanya menempuh jalur sebagai atlet. Pria kelahiran 1978 ini memulai karier dari Sekolah Sepak Bola (SSB) sebelum bergabung dengan klub Arseto Solo FC.
Setelah itu, ia melanglang buana di sejumlah klub besar Tanah Air, termasuk PSIS Semarang, Persebaya Surabaya, PSS Sleman, Persib Bandung, Sriwijaya FC, hingga Pelita Bandung Raya. Selama berkarier sebagai pemain, Nova dikenal sebagai bek tengah tangguh dengan postur menjulang 1,87 meter yang kerap menjadi tembok kokoh di lini pertahanan.
Kendati demikian, dia juga tak sungkan untuk maju ke depan dan mencetak beberapa gol. Menariknya, ketika mencetak gol, Nova punya selebrasi yang unik, yakni meniru gerakan suster ngesot. Karena itulah, dia sempat dijuluki oleh para penggemarnya dengan karakter hantu tersebut.
Kariernya sebagai pemain cukup mentereng. Dia pernah mengantarkan Persebaya menjuarai Liga Indonesia dan membawa Sriwijaya FC meraih gelar Indonesia Super League (ISL). Pada 2015 lalu, Nova resmi pensin pada usianya yang kala itu menyentuh 36 tahun. Tak mau jauh-jauh dari sepak bola, Nova lantas mencoba menjadi pelatih.
Ia bahkan sempat menjadi asisten pelatih di Pelita Bandung Raya dan Bhayangkara Muda sebelum pada akhirnya menjabat sebagai kepala pelatih di Madiun Putra, Bhayangkara Muda, serta sempat melatih Lampung Sakti. Karier kepelatihannya terus berkembang. Pada 2019, Nova mulai merambah tim nasional Indonesia dengan menjadi asisten pelatih di skuad U-23 di bawah Indra Sjafri.
Setahun kemudian, dia juga dipercaya untuk menjadi asisten pelatih timnas senior mendampingi Shin Tae-yong. Kala itu, Ia terlibat dalam 57 pertandingan bersama Shin Tae-yong di berbagai level, mulai dari timnas senior hingga kelompok usia U-19 dan U-23.
Puncaknya, pada Februari tahun lalu, Nova akhirnya ditunjuk sebagai pelatih kepala timnas U-16 dan U-17 Indonesia. Ia diberikan mandat untuk mempersiapkan skuad menghadapi Piala AFF U-16 serta Kualifikasi Piala Asia U-17.
Berkat lisensi kepelatihan A Nasional yang dimilikinya, ia pun berhasil membuktikan kapasitasnya dengan membawa timnas U-17 lolos kualifikasi Piala Asia U-17 2025 sekaligus Piala Dunia U-17 2025.
Dengan ketegasan, pengalaman, dan visinya yang tajam, Nova juga telah berhasil membuktikan bahwa mimpi besar bukan hanya untuk dikejar, melainkan juga diwujudkan.
“Saya sangat bangga atas perjuangan tanpa henti para pemain. Hasil yang sangat diharapkan, dan jadi penyemangat agar kami fokus ke laga selanjutnya. Perjalanan masih panjang. Kami harap terus dukungan dan doa dari seluruh pencinta Timnas,” ucap Nova melalui laman resmi PSSI.
Kini, satu target telah terpenuhi. Namun, di atas kertas, gelaran Piala Asia U-17 juga belum selesai. Nova Arianto diharapkan dapat terus membawa Timnas Indonesia U-17 meraih prestasi gemilang di kancah internasional, khususnya dalam menghadapi Piala Dunia U-17 2025 mendatang.