Mengenal Permainan Lato-lato Yang Viral di Media Sosial

Mengenal Permainan Lato-lato Yang Viral di Media Sosial
Mengenal Permainan Lato-lato Yang Viral di Media Sosial

Belakangan ini, permainan lato-lato sukses mencuri perhatian berbagai kalangan. Bukan hanya anak-anak, namun permainan lato-lato ini juga banyak digandrungi oleh orang dewasa, bahkan viral di media sosial. 

Banyak orang yang mengunggah aktivitas bermain lato-lato di media sosial sehingga permainan ini menjadi viral dan banyak dicari-cari. Bahkan selebriti tanah air Indonesia pun turut berlomba-lomba dalam menggunggah postingan permainan tersebut. 

Melansir dari Kompasiana, awalnya, permainan tersebuti viral melalui sebuah video anak kecil yang sedang bermain lato-lato di tiktok. Kemudian, video tersebut masuk ke dalam FYP (for your page) dan membuat masyarakat heboh. 

Lebih lanjut, permainan itu semakin populer sejak Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur Jawa Barat memainkan lato-lato beberapa waktu lalu ketika berkunjung ke Subang. 

Permainan ini membuat banyak orang tertarik untuk mengenalnya sekaligus memainkannya. Lantas apa sih sebenarnya permainan lato-lato tersebut? Anda yang penasaran dengan hal ini, dapat menyimaknya pada artikel berikut. Simak ulasannya! 

Apa itu Lato-lato?

Lato-lato adalah suatu permainan yang mempertemukan dua bandulan berbentuk bola yang terbuat dari plastik polimer. Dua bandulan tersebut tersambungkan dengan tali. Lalu, jika bandulan itu dibenturkan maka akan menghasilkan suara “teketektektektek” .

Kendati begitu, lato-lato bukanlah nama yang sebenarnya, melainkan namanya ialah Clackers Ball. Adapula nama lainnya yaitu nok-nok, tok-tok, click-clacks, bolas, knockers dan masih banyak lagi. Penamaan nama ini didasari pada bunyi khas yang terdapat pada lato-lato saat permainan tersebut dimainkan. 

Asal Muasal Lato-lato

Meninjau lebih dalam, permainan lato-lato ini sendiri memiliki sejarah yang cukup panjang. Permainan yang satu ini diketahui berasal dari Amerika serikat. Ia pertama kali muncul pada tahun 1960 an dan mulai popular di awal tahun 1970-an. Pada mulanya, clackers ini hadir sebagai alat untuk mengajari anak-anak berlatih koordinasi antara tangan dan mata.

Melansir dari sumber terpercaya, dikatakan bahwa benda ini mirip dengan ‘bolas’ alias senjata berburu yang digunakan oleh para Gaucho atau penduduk di Pampas, Gran Chaco, dan Patagonia, Amerika Selatan.

Namun, pada tahun 1970-an, mainan itu meluas hingga ke salah satu provinsi di Italia Utara bernama Calcinatello. Saking populernya, di sana sampai diadakan kompetisi tahunan untuk penggemar lato-lato.

Kontroversi Permainan Lato-lato 

Di sisi lain, sekitar tahun 60 hingga 70-an  permainan lato-lato sempat menimbulkan kontroversi. Hal ini karena suaranya yang dapat mengganggu kenyamanan dan membahayakan bagi seseorang yang memainkannya dan orang lain. 

Perlu anda ketahui, dahulu, permainan lato-lato ini menggunakan bahan material kaca. Bahan dasar tersebut berpotensi mudah pecah, yang mana dapat melukai diri dan menimbulkan korban jiwa.

Sekitar tahun 1966, Food and Drug Administration bahkan mengeluarkan peringatan terkait bahaya permainan tersebut. Lembaga itu juga melakukan pengujian laboratorium guna mengetahui kecepatan gerakan dan potensi pecahan dari clackers.

Alhasilnya, lembaga tersebut pun melarang warganya untuk bermain permainan tersebut. Hal ini karena lato-lato mengandung bahan kimia maupun radioaktivitas serta mudah terbakar. Keputusan pelarangan ini diikuti pula dengan penarikan produk dari pasaran. Bahkan berbagai lembaga termasuk Society for the Prevention of Blindness juga ikut mendukungnya. 

Perkembangan Permainan Lato-lato di Indonesia 

Bila di Indonesia, Mainan lato-lato sendiri mulai populer pada tahun 1990-an. Namun, per 2022 kemarin, permainan ini kembali populer di berbagai kalangan. Seperti yang sudah kami jelaskan bahwa berbagai kalangan masyarakat Indonesia baik anak-anak maupun dewasa ikut serta dalam memainkan permainan tersebut. Namun dengan lato-lato yang versi aman yang terbuat dari plastic polimer. 

Permainan lato-lato ini juga memiliki banyak nama. Apabila di Bugis permainan lato-lato ini bernama ‘katto-katto”. Sedangkan, di pulau Jawa permainan tersebut memiliki nama ‘tek-tek’. Namun yang sering sampai ketelinga kita saat ini ialah lato-lato. Permainan ini dapat anda temukan dimana saja, baik di toko mainan anak-anak maupun di sekitar pinggir jalan. 

Mengenal Permainan Lato-lato Yang Viral di Media Sosial
Mengenal Permainan Lato-lato Yang Viral di Media Sosial

Cara Bermain Lato-lato

Adapun cara bermain lato-lato sendiri terbilang cukup mudah dan seru. Permainan ini hanya memerlukan keseimbangan dan kesabaran yang tinggi. Yang pertama pastikan bola-bola lato-lato seimbang dengan menyamakan posisi keduanya. Lalu jepit bagian tengah tali lato-lato di antara jari tangan. 

Usahakan memakai jari tangan yang paling nyaman, misalnya di antara jari telunjuk dan jari tengah. Jika sudah terasa nyaman, coba pantulkan lato-lato dengan cara menggoyang tangan ke atas dan bawah sesuai ritmenya yakni lambat atau cepat.  Kemudian, goyangkan tangan anda sampai dua bola lato-lato saling berbenturan dan menciptakan bunyi khas berupa nok-nok, tok-tok dan sebagainya. 

Lato-lato versi digital

Akibat viral di media sosial, permainan lato-lato ini pun sudah hadir dalam bentuk versi virtual alias digital untuk dimainkan secara online melalui ponsel pengguna. Permainan besutan Play Castle ini sudah tersedia di Google Play Store.

Anda dapat mendownloadnya secara gratis dan memainkannya kapan pun dan di mana pun. Sekitar 100 ribu orang telah mendownload permainan tersebut. Adapun keunggulan dari permainan lato-lato digital ini yaitu pemain bisa mengganti bola mereka secara bebas. Kemudian, anda juga bisa mengubah bentuk dan skin pada bola tersebut. Uniknya, bola lato-lato ini bisa anda ganti menjadi bola basket, bola voli, bahkan tabung gas melon.

Baca Juga:  Mengenal Phos Chek, Bubuk Pink Merah Yang Menyelimuti Kebakaran Los Angeles