
Kopi khas Jogja tentu sudah tak asing lagi ditelinga para pecinta kopi. Namanya kopi joss. Julukan joss ini tak lepas dari proses pembuatannya, yakni dengan mencelupkan arang membara ke kopi panas yang telah diseduh dengan gula, sehingga menimbulkan suara ‘joss’.
Minuman khas ini adalah salah satu cara penyajian kopi terunik di Indonesia. Di luar negeri Kopi Joss diberi nama Charcoal Coffee. Ya, karena kopi ini memang terdiri dari kopi hitam dan arang. Para wisatawan bisa mencicipi minuman unik ini di kedai-kedai angkringan di hampir setiap sudut Kota Yogyakarta dengan harga yang relatif terjangkau.
Selain itu para wisatawan juga bisa memesan varian lainnya seperti kopi susu joss yang juga menjadi favorit. Tapi memang sangat jarang yang menjual kopi ini di kota lain . Padahal manfaatnya banyak
Khasiat Kopi Joss Khas Jogja
Dilansir detikFood yang mengutip dari Speciality Food, Kamis(30/11), kopi yang dicampur arang itu ternyata mengandung manfaat untuk kesehatan. Minuman ini bertindak sebagai zat anti-inflamasi dan mengobati masalah pencernaan.
“Banyak juga yang mengatakan kalau kopi campur arang bagus untuk minuman detoks yang dapat menurunkan berat badan,” dikutip dari detikFood pada Kamis (30/11/2023).
Sejarah terciptanya kopi joss
Kopi joss adalah minuman kopi khas Yogyakarta yang disajikan bersama arang panas. Arang panas dimasukkan ke dalam seduhan kopi hitam dan gula untuk kemudian dihidangkan. Kopi ini biasanya dijual di angkringan-angkringan di Yogyakarta.
Sejarah kopi jos bermula di Angkringan Lik Man, salah satu angkringan yang dianggap legendaris di Yogyakarta. Karena berada di dekat Stasiun Tugu, banyak dari para pelanggan Angkringan Lik Man adalah pegawai perkeretaapian.
Para pelanggan ini kebanyakan berasal dari Jawa Timur dan sering memesan kopi kothok, kopi yang jamak di Jawa Timur yang dibuat dengan cara merebus kopi, gula dan air secara bersamaan.
Namun kala itu, Lik Man tidak bisa membuat kopi kothok, sehingga Lik Man berinisiatif untuk mencemplungkan arang menyala ke dalam minuman kopi.
Kebetulan, pada saat itu ada seorang pelanggan dari Jawa Timur yang sedang memesan kopi kothok. Ketika Lik Man mencemplungkan arang ke dalam kopi, pelanggan tersebut langsung berteriak “Joss!”. Teriakan tersebut kemudian menjadi asal usul nama kopi jos.
Kopi jos kemudian menjadi populer di kalangan pekerja Stasiun Tugu. Tak lama kemudian kepopuleran kopi tersebut mulai menyebar ke masyarakat luas. Kini, kopi jos menjadi salah satu ikon kuliner Yogyakarta yang banyak digemari oleh wisatawan.
Seiring dengan semakin populernya minuman tersebut, tidak sedikit para pedagang angkringan atau warung kopi di Yogyakarta yang menjual kopi joss. Beberapa rekomendasinya antara lain Angkringan Lik Man, Angkringan Kopi Joss Pak Agus, Angkringan Kopi Joss Mbak Lina, Angkringan Kopi Joss Pakde Man.
Tentu, arang yang digunakan untuk membuat kopi joss bukanlah sembarang arang. Arang yang digunakan berasal dari kayu yang sudah dibersihkan. Yang mana, kayu yang biasa digunakan adalah kayu sambi khas Kalimantan.