Kapal SS Ourang : Medan Menguak Tabir yang Diselimuti Misteri

Penulis Parada Al Muqtadir /Berbagai Sumber | Foto Ilustrasi

Mengenai kapal Ourang Medan adalah salah satu kisah misteri di lautan yang banyak diceritakan sampai hari ini. Namun, tidak adanya kejelasan mengenai berbagai infromasi penting seperti waktu kejadian, klaim dan keterangan mengenaiapa yang terjadi membuat kisah itu seringkali dianggap sebagai sebuah rumor dan isu belaka, bahkan hoax atau cerita bohong.

Dua tanggal berbeda, satu kapal, seorang petugas radio dan dua bagian sinyal darurat permintaan pertolongan membuat cerita mengenai apa yang terjadi pada Ourang Medan begitu membingungkan, sekaligus misterius.

Diduga membawa senjata biologi Jepang, seluruh awak kapal tewas mengenaskan, Kapal Kargo buatan Belanda itu pun seakan luput dari sejarah,  seperti dilansir dari Indocropcircle, baik pemerintah Indonesia dan pihak Belanda tidak mengetahui informasi tentang kepemilikan SS Ourang Medan tersebut.

Awal kisahnya adalah pada tahun 1947, ketika ada dua kapal Amerika yang sedang berada di Selat Malaka, yaitu Kapal City of Baltimore dan Kapal Silver Star. Tiba-tiba mereka mendapat sebuah pesan radio tentang sebuah keadaan darurat (SOS) dari sebuah Kapal yang bernama SS. Ourang Medan. Dari kode morse yang dilaporkan, tertulis bahwa “Semua petugas mati termasuk Kapten kami. Kemungkinan semua kru sudah mati,”. Kebetulan sandi tersebut ditangkap oleh Kapal SS. Silver Star yang berada paling dekat dari koordinat SS. Ourang Medan.

Setelah pesan itu diterima, kemudian muncullah pesan berikutnya yang berbunyi “Aku hampir mati”. Lalu disusul dengan pesan terakhirnya “Aku mati”. Belakangan baru diketahui bahwa pesan ini diterima juga oleh Pos Pemantauan milik Belanda dan Inggirs yang berada disekitar Selat Malaka.

Kemudian Kapal SS. Silver Star berputar haluan untuk mendekati koordinat dimana Kapal SS. Ourang Medan terakhir mengirimkan signal  agar dapat segera memberikan bantuan.

Namun sayangnya setelah Kru Kapal SS. Silver Star naik ke dek Kapal SS. Ourang Medan ternyata isi kapal adalah mayat-mayat dari kru Kapal tersebut, termasuk pula mayat anjing yang seperti mengejang.

Kapal SS Silver Star mencoba menarik kapal SS Ourang Medan, namun tiba-tiba terlihat asap membumbung dari lambung kapal SS Ourang Medan dan dalam sekejab api membesar dari bagian kargo kapal.karena panik dan takut menjadi korban dari terbakarnya SS Ourang Medan itu, para kru akhirnya memutuskan tali pengikat yang terkait di buritan SS Silver Star dan berusaha menjauh dari kapal aneh yang sedang terbakar hebat itu.

Misteri Kematian Seluruh Kru Kapal

Roy Bainton dan Buklet Mielke penyidik dari pelayaran mengemukakan ada empat teori kenapa seluruh kru bisa mati mengenaskan. Teori pertama adalah para kru SS Ourang Medan keracunan zat kimia yang mematikan yang mereka bawa.

Mereka meyakini bahwa bahwa SS Ourang Medan sedang berusaha menyelundukan bahan kimia berbahaya yang dapat membunuh orang seketika dan gas tersebut bocor yang kemudian membunuh seluruh kru kapal.

Ourang Medan mungkin terlibat dalam operasi penyelundupan bahan kimia seperti potasium sianida dan nitrogliserin. Menurut teori ini, air laut telah masuk ke palka kapal, dan kargo bereaksi dengan mengeluarkan gas beracun yang menyebabkan kru tewas keracunan. Selanjutnya, air laut akan bereaksi dengan nitrogliserin, menyebabkan kapal terbakar dan meledak.

Teori kedua adalah terjadinya kerusakan pada bagian penguapan di SS Ourang Medan yang menyebabkan gas karbondioksida menumpuk dan keluar sehingga meracuni seluruh kru.  Tidak hanya membunuh kru kapal, gas karbondioksida tersebut juga menjadi penyebab meledaknya kapal.

Teori ketiga adalah terdapatnya gas metana yang keluar dari retakan di dasar lautan yang meracuni awal kapal dan juga membuat SS Ourang Medan meledak.

Teori keempat adalah seperti yang diungkapkan oleh seorang penulis dan peneliti UFO bernama Morris K Jessup. Dia mengungkapkan bahwa adanya serangan dari makhluk luar angkasa dan membuat para kru mati dengan ekspresi wajah ketakutan.

Sedangkan Gaddis mengeluarkan teori bahwa api atau malfungsi pada sistem uap di kapal itu yang menyebabkan kapal karam. Selanjutnya, karbon monoksida yang dikeluarkan akan menyebabkan seluruh kru tewas, dengan api pelan-pelan menjalar, menyebabkan hancurnya Kapal SS. Ourang Medan.

Mayat Kaku

Gigi mereka mengatup rapat, wajah mereka menengadah ke arah matahari, dan teror terlihat di wajah mereka. Bahkan seekor anjing yang ditemukan di bawah dek juga telah menjadi mayat dengan kondisi serupa. Kakinya mengarah ke udara, giginya menyeringai dengan geraman tanpa suara, seakan-akan nyawanya putus ketika ia sedang melihat bahaya di depan matanya.

Pada mayat-mayat yang bergelimpangan, mereka tidak menemukan luka atau tanda-tanda kekerasan lainnya. Terlihat juga sisa tubuh Kapten di anjungan kapal, sementara mayat-mayat lainnya bertebaran di ruang kemudi dan ruang lain. Petugas komunikasi masih di posnya, mati dengan keadaan tubuh yang tidak utuh, ujung jarinya menempel di telegraf. Semua mayat, menurut laporan, mati ketakutan dengan ekspresi mata terbelalak sama seperti awak-awak kapal yang ditemukan di dek.

Di bawah dek kapal, anggota tim pencari ini menemukan juga mayat-mayat yang sama mengenaskannya, tetapi anehnya anggota awak Amerika ini mengklaim mereka merasakan kedinginan yang ekstrim, meskipun suhu di luar lumayan terik sekitar 110 °F.

Penulis dan sejarawan, Roy Bainton, yang sebelumnya telah melakukan beberapa penyelidikan yang paling lengkap dalam mengungkap masalah SS Ourang Medan, menemui jalan buntu. Pertama dia pergi ke beberapa sumber, tetapi tidak dapat menemukan kapal ini dalam daftar Lloyd’s Shipping atau Dictionary of Disasters at Sea, 1824-1962.

Hingga saat ini tak sedikit yang meyakini bahwa kapal SS Ourang Medan sebenarnya tidak pernah ada, akan tetapi beberapa peneliti telah berspekulasi jika SS Ourang Medan ini memang kapal asli yang kemungkinan berasal dari Sumatera, yang pada saat itu adalah koloni Belanda, atau biasa disebut sebagai Hindia Belanda. Ourang adalah bahasa Indonesia untuk manusia, dan Medanadalah kota terbesar di pulau Sumatera, yang jika diartikan menjadi Manusia dari Medan.

Direct Point

S.S Ourang Medan adalah Kapal Kargo Belanda Diduga kapal nahas itu menyelundupkan muatan beracun, ‘Zyankali’ (potasium sianida) dan nitrogliserin (gas pelumpuh syaraf yang masuk kategori senjata biologis) Insiden Ourang Medan tak tercatat dalam Lloyd’s Shipping Register.

Maritime Authority Singapura, ia menyimpulkan Ourang Medan tak lebih dari rumor ‘kapal hantu‘ di kalangan para kelasi dari masa itu Dua kapal Amerika yang sedang berada di Selat Malaka City of Baltimore dan Silver Star menerima pesan darurat dari kapal dagang milik Belanda, SS Ourang Medan. Atau ‘Orang Medan’. .