Kain Tenun Endek Bali Jalin Kontrak dengan Christian Dior, Perancis

Kain Tenun Endek Bali yang menjadi salah satu warisan wastra Nusantara yang sudah diakui banyak orang akan keindahannya. Guratan motif yang tertuang dalam Kain Endek yang memiliki pola yang unik ini pun dilirik oleh merek rumah mode terkenal asal perancis, Christian Dior.

Kain Tenun Endek Bali yang diproduksi oleh Kekean Wastra Gallery milik Achmad Nur Hasim yang buatannya telah diakui banyak pihak dari dalam maupun luar negeri ini berhasil mencuri brand fashion dunia untuk melakukan kolaborasi.

Awalnya Achmad Nur Hasim dikontak oleh atase perdagangan Indonesia di Paris untuk mengirimkan sampel produknya ke Christian Dior.

“Setelah kirim produk ini, kami dapat balasan diberi sampel kain, kebetulan adalah Kain Endek Bali, diminta untuk buat persis dengan kualitas yang sama juga,” katanya.

Alhasil, Aam, sapaan akrab Achmad, pun menyanggupi dan mengirim kain sepanjang 600 meter (m) pesanan Dior. Merasa puas dengan produk Aam, pihak Dior pun kembali memesan sepanjang 900 m, 1.380 m, 1.500 m, dan terakhir sepanjang 1.700 meter.

Achmad Nur Hasim, pemilik usaha Kekean Wastra Gallery.(PT Pertamina (Persero)

Tidak hanya sekadar memesan kain, Christian Dior juga diketahui menjadikan kain Endek Bali produksi Kekean sebagai bagian dari koleksi musim semi dan musim panas 2021.

Hal ini terungkap dari peragaan busana “Paris Fashion Week” pada 29 September 2020 lalu di Jardin de Tuileries, Paris.

Pada pagelaran fashion show Spring/Summer 2021, Christian Dior menghadirkan salah satu koleksi bertema “Kolase” yang menggunakan kain Endek Bali sebagai salah satu materialnya.

Untuk memenuhi permintaan yang semakin melonjak, Aam turut memberdayakan banyak warga lokal di Bali, tempat pusat produksinya.

Terhitung, kurang lebih 100 orang yang ia minta untuk dapat membantu usahanya, dimana hampir 99 persen merupakan para wanita yang merupakan ibu rumah tangga.

“Kami banyak berdayakan ibu rumah tangga agar mereka dapat membantu pemasukan keluarga,” ucapnya.

Menurut desainer pakaian Dior, Maria Grazia Chiuri mengungkapkan bahwa koleksi ini adalah bentuk dialog yang ia lakukan pada wanita di seluruh dunia. “Jadi mungkin juga untuk itulah saya ingin berdialog dengan wanita lain, saya tidak ingin menutup diri di kamar, tinggal sendiri,” ujar Maria seperti dikutip dari Reuters.

Dubes RI untuk Prancis bersama Direktur Artistik Dior Maria Grazua Chiuri (Foto: Dok. KBRI Paris)

Adapun dalam menggunakan kain Endek Bali, Christian Dior berkoordinasi dan menjalin kerjasama dengan KBRI Perancis untuk memastikan penggunaan kain tersebut sesuai dengan aturan budaya dan adat Bali.

Kini, diplomasi yang dilakukan Pemerintah Provinsi Bali melalui Gubernur Bali, Wayan Koster dengan Christian Dior yang difasilitasi oleh Sekjen Kementerian Luar Negeri RI, Duta Besar RI di Paris, dan Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan RI terkait tentang pemanfaatan produk warisan budaya Bali adi luhung, yang digunakan sebagai fashion berkelas dunia merupakan momentum bersejarah bagi Bali yang mampu mengangkat kembali martabat warisan budaya berupa Kain Endek Bali yang diproduksi oleh para penenun di Bali.

Pemerintah Provinsi Bali melalui Gubernur Bali, Wayan Koster dengan Christian Dior yang difasilitasi oleh Sekjen Kementerian Luar Negeri RI, Duta Besar RI di Paris, dan Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan RI terkait tentang pemanfaatan produk warisan budaya Bali adi luhung

Atas kesuksesan diplomasi ini, membuat Gubernur Koster memberikan apresiasi kepada Sekjen Kementerian Luar Negeri RI, Duta Besar RI di Paris, dan Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan RI.

Hal itu diungkapkannya saat menandatangani Memorandum Saling Pengertian (MSP) terkait Pernyataan Kehendak antara Pemerintah Provinsi Bali Republik Indonesia dan Christian Dior Couture S.A tentang Kerja Sama Dalam Mempromosikan Ekspresi Budaya Tradisional Indonesia, pada, Jumat (8/1) secara virtual yang dilakukan oleh Senior Vice President General Counsel, Marie Champey, dan disaksikan langsung oleh Sekjen Kementerian Luar Negeri RI, Duta Besar RI di Paris, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Bali, Kepala Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Bali, dan Kepala Biro Hukum Setda Provinsi Bali.

Koleksi Spring/Summer 2021 dari Christian Dior yang menggunakan kain endek dari Bali.
(Foto: Getty Images/Pascal Le Segretain)
Sebelum penandatanganan ini dilakukan, tercatat pada tanggal 25 September 2020, Christian Dior menyampaikan surat kepada Dubes RI di Paris yang berkeinginan menggunakan Kain Endek Bali untuk desain koleksi Spring/Summer 2021.
Kemudian pada tanggal 29 September 2020, dilakukan peluncuran koleksi yang dilaksanakan pada peragaan busana di Paris Fashion Week.
Sebagai tindak lanjut, Duta Besar RI di Paris mengirim surat kepada Gubernur Bali tanggal 28 September 2020, yang menyampaikan permohonan persetujuan penggunaan Kain Endek Bali oleh Christian Dior.
Berdasarkan surat tersebut, Pemerintah Provinsi Bali mengirim surat jawaban kepada Duta Besar RI di Paris, yang pada intinya menyampaikan bahwa permohonan penggunaan Kain Endek Bali oleh Christian Dior dapat disetujui dengan memenuhi syarat-syarat, yakni yang Pertama, Wastra/Kain Endek Bali yang digunakan harus diproduksi oleh para penenun di Bali secara Hand Made menggunakan alat tradisional Cagcag atau Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM).
Kedua, bahwa Motif Kain Endek Bali sedang dalam proses untuk mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual Indikasi Geografis bagi Masyarakat Bali. Ketiga, tidak diperkenankan menggunakan Wastra/Kain Endek Bali yang diproduksi di luar Provinsi Bali dengan menggunakan mesin tenun modern atau alat cetak lainnya.
“Mengingat kapasitas produksi penenun Kain Endek Bali sangat terbatas dan agar penenun di Bali dapat memenuhi kebutuhan pihak Rumah Mode Christian Dior Paris, maka pemesanan Kain Endek Bali agar dilakukan lebih awal,” ujar Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini di Gedung Gajah, Jayasabha, Denpasar.

Gubernur Koster yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini, lebih lanjut mengatakan model kerjasama antara Pemerintah Provinsi Bali dengan Christian Dior yang difasilitasi oleh Sekjen Kementerian Luar Negeri RI, Duta Besar RI di Paris, dan Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan juga merupakan strategi promosi produk budaya lokal Bali dalam kancah dunia yang bermanfaat secara ekonomi dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Bali dengan tetap melestarikan warisan budaya.

“Jadi, penggunaan Kain Endek Bali oleh Christian Dior akan semakin meningkatkan motivasi dan semangat para perajin produk budaya masyarakat Bali dalam rangka meningkatkan kualitas produksinya,” kata Koster di Gedung Gajah Jayasabha, Denpasar.

Sebagai salah satu bentuk apresiasi kepada para penenun di Bali, Christian Dior berencana mencantumkan nama daerah asal kain Endek tersebut pada label pakaian nantinya.

Penulis : Annette Thresia Ginting

Sumber : Berbagai Sumber