Otak adalah organ terpenting bagi tubuh manusia. Otak berperan sebagai pusat kendali tubuh dan menyusun sistem saraf pusat bersama saraf tulang belakang.
Melalui sistem saraf pusat, manusia dapat melakukan berbagai aktivitas, seperti berjalan, berbicara, hingga bernapas. Maka dari itu, kesehatan otak harus selalu dijaga, salah satunya melalui pola makan.
Melansir dari Healthline, ada beberapa makanan yang harus dihindari karena dapat berdampak buruk bagi otak. Bahkan, beberapa makanan bisa memengaruhi daya ingat otak, suasana hati, dan meningkatkan risiko demensia.
Penasaran dengan makanan apa saja yang bisa merusak kesehatan otak? Simak selengkapnya di bawah ini
Gula
Konsumsi gula berlebih berdampak buruk pada kesehatan tubuh, termasuk otak. Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti UCLA menunjukkan bahwa tikus yang diberi larutan fruktosa memiliki kesulitan lebih besar dalam menyelesaikan labirin. Hal ini mengindikasikan adanya penurunan kemampuan belajar dan gangguan memori dibandingkan dengan kelompok tikus lain yang juga diberi asam lemak omega-3 yang diketahui memiliki efek positif pada fungsi otak.
Peneliti menemukan bahwa fruktosa mungkin mengganggu peran insulin dalam otak. Insulin, selain mengatur kadar gula darah, juga membantu sel-sel otak menggunakan gula sebagai sumber energi. Energi ini penting untuk mendukung proses berpikir, belajar, dan mengatur emosi.
Jika fungsi insulin terganggu akibat konsumsi fruktosa berlebih, sel-sel otak tidak dapat bekerja secara optimal. Pada akhirnya, hal ini dapat mengurangi aktivitas otak dan memengaruhi kemampuan kognitif serta pengendalian emosi.
Soda
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Stroke pada tahun 2017 meneliti pola makan dan kejadian strok serta demensia pada lebih dari 4.300 peserta. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa selama 10 tahun, mereka yang mengonsumsi minuman manis buatan (bukan yang mengandung gula) lebih mungkin didiagnosis dengan demensia.
Namun, hasil ini masih perlu ditanggapi dengan hati-hati karena sulit untuk membuktikan bahwa hubungan tersebut disebabkan oleh minuman tersebut dan bukan faktor lain. Meskipun demikian, mengingat efek buruk dari konsumsi soda (termasuk soda diet), studi ini menjadi salah satu alasan tambahan untuk mengganti soda dengan air berkarbonasi yang memberikan sensasi rasa mirip.
Daging Merah, Daging Olahan, dan Mentega
Penelitian yang dilakukan oleh Harvard dan dipublikasikan dalam Annals of Neurology menunjukkan bahwa pola makan yang tinggi akan lemak jenuh dapat memengaruhi fungsi otak. Dalam studi yang meneliti 6.000 perempuan dalam rata-rata periode 4 tahun ini, ditemukan bahwa perempuan yang mengonsumsi lemak jenuh dalam jumlah besar memiliki skor yang lebih rendah dalam tes fungsi otak dan memori. Sebaliknya, perempuan yang mengonsumsi lebih banyak lemak tak jenuh tunggal, yang terdapat dalam makanan, seperti minyak zaitun dan alpukat, memperoleh skor yang lebih tinggi dalam tes tersebut.
Meskipun lemak jenuh tidak perlu sepenuhnya dihindari, ada baiknya memilih versi rendah atau tanpa lemak dari produk hewani seperti keju, yoghurt, dan susu. Disarankan untuk menghindari daging olahan seperti bacon dan memilih potongan daging tanpa lemak.
Makanan Cepat Saji
Sebuah studi yang dilakukan di Inggris pada 2011 terhadap hampir 4 ribu anak menemukan bahwa anak-anak yang mengonsumsi makanan cepat saji dan makanan olahan sejak usia 3 tahun mengalami penurunan IQ yang kecil 5 tahun kemudian jika dibandingkan dengan anak-anak yang mengonsumsi makanan lebih sehat. Penurunan IQ ini tetap terlihat meskipun peneliti telah mempertimbangkan faktor-faktor lain, seperti status sosial ekonomi dan tingkat pendidikan orang tua.
Sebuah studi yang dilakukan di Cina dan dipublikasikan pada 2023 menemukan bahwa konsumsi makanan ultra-olahan berhubungan dengan penurunan skor IQ dan kemampuan verbal anak-anak usia 4-7 tahun. Studi-studi ini menunjukkan bahwa pilihan diet pada masa-masa awal perkembangan otak yang pesat sangat berpengaruh terhadap kemampuan verbal anak-anak. Diet sehat menjadi sangat penting selama masa perkembangan otak yang cepat pada tahun-tahun pertama kehidupan anak.
Meskipun mengajak anak-anak yang pemilih dalam makanan untuk makan makanan sehat bisa menjadi tantangan, penelitian menunjukkan bahwa anak-anak memerlukan paparan berulang—terkadang lebih dari 10 kali—untuk mulai menyukai makanan baru. Untuk menggantikan camilan olahan, orang tua bisa memberikan camilan sehat seperti keju batang atau yoghurt.
Diet Rendah Karbohidrat
Diet keto, yang menghilangkan hampir seluruh asupan karbohidrat, dapat memengaruhi fungsi otak, termasuk daya ingat, serta memengaruhi tingkat energi dan suasana hati. Sebuah studi kecil yang dilakukan oleh Tufts University terhadap 19 perempuan berusia antara 22 hingga 55 tahun menunjukkan bahwa ketika mereka menghilangkan karbohidrat dari diet mereka, keterampilan kognitif mereka—terutama dalam tes terkait memori—mengalami penurunan bertahap dibandingkan dengan kelompok yang tetap mengikuti diet rendah kalori dan masih mengonsumsi karbohidrat.
Karbohidrat bukanlah hal yang jahat karena tubuh memerlukannya untuk banyak fungsi penting, termasuk sebagai bahan bakar untuk otak. Oleh karena itu, diet yang sepenuhnya menghilangkan atau sangat membatasi karbohidrat semestinya dihindari. Sebagai alternatif, sebaiknya pilih sumber karbohidrat yang lebih sehat seperti pasta dan roti gandum utuh, nasi cokelat, serta quinoa.