Guy Margalith resmi menjabat sebagai Konsul Amerika Serikat untuk Sumatera sekaligus Kepala Kantor Konsulat AS di Medan sejak Agustus 2019. Pria lulusan Ilmu Hubungan Internasional dan Ekonomi dari University of Pennsylvania ini, telah mengabdikan dirinya di Departemen Luar Negeri Amerika Serikat selama 16 tahun.
Dilansir dari laman website Kedutaan Besar dan Konsulat Amerika Serikat di Indonesia, Guy Margalith sebelumnya pernah meniti karir di Konsulat Jenderal AS di Ho Chi Minh dan Guangzhou, serta di Kedutaan Besar AS di Beijing, Bangkok dan Port Moresby. Ia pun pernah di Washington bekerja untuk Sekretariat Eksekutif di Biro Urusan Asia Timur dan Pasifik Departemen Luar Negeri AS.
Kantor Konsulat Amerika Serikat telah hadir di Kota Medan sejak tahun 1949 sebagai wujud konkret kesungguhan pelaksanaan kesepakatan dan perluasan kerja sama antara Amerika Serikat dengan Indonesia di Pulau Sumatera.
Kedatangan Guy Margalith ke Indonesia bukanlah kali pertama. Guy pernah berkunjung ke Pulau Bali dan menghabiskan waktu liburannya di sana. Kekagumannya akan Bali tak kalah dengan ketakjubannya akan Pulau Sumatera khususnya Kota Medan.
Selama tiga bulan menginjakkan kaki di Medan, Guy sudah mengunjungi beberapa destinasi wisata yang terkenal, salah satunya Istana Maimun. Ia pun akan terus menjajaki kota-kota lain di Pulau Sumatera.
“Saya sudah pernah pergi ke Aceh, Palembang, Batam, bulan depan akan ke Padang. Saya tidak sabar pergi ke banyak tempat di Sumatera untuk melihat keindahan dan berkenalan dengan masyarakat Sumatera juga,” tuturnya dalam bahasa Indonesia yang fasih.
Dalam menjalani perannya sebagai seorang Konsul AS, Guy menjunjung tinggi nilai-nilai yang menjadi keutamaan dalam mengimplementasikan visi dan misi Kedutaan Besar dan Konsulat AS.
“Tahun ini kami merayakan 70 tahun hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dengan Indonesia. Tiga tema pentingnya adalah kemakmuran, kemitraan dan keberagaman. Di Sumatera, saya punya kesempatan untuk memperkuat tiga tema ini. Kemakmuran dalam infrastruktur, kemitraan dalam bidang ekonomi dan keberagaman dalam budaya, suku, agama dan makanan. Amerika Serikat siap membangun Sumatera dan membantu pemerintah provinsi,” ucapnya.
Secara umum Guy mengungkapkan bahwa keberadaan Konsulat AS di Sumatera bermaksud untuk mempererat hubungan antara Amerika Serikat dengan Indonesia khususnya bidang perekonomian seperti pengembangan sarana dan prasarana, bidang pendidikan seperti tujuan menimba ilmu di Amerika Serikat serta pelaksanaan program pertukaran pelajar yang bisa dimanfaatkan anak muda Indonesia melalui jalur beasiswa.
Guy juga memiliki rencana sendiri untuk menikmati Kota Medan, salah satunya dengan berkuliner ria. Guy mengaku sangat mencintai makanan yang ada di ibu kota Sumatera Utara ini.
“Yang saya sangat suka tentang Medan adalah keragamannya seperti budaya dan makanan. Saya sering bilang di sini surga makanan. Luar biasa! Saya suka follow beberapa situs web tentang makanan apa yang enak di sini (Medan). Ada daftar 100 street food enak dan saya akan mencicipi 100 dalam daftar ini,” katanya.
Berbagai pengalaman menarik pernah dialami Guy dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang konsul. Diantaranya ialah saat ia berkesempatan mengarungi Sungai Deli bersama beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (SDM) dalam rangka membangkitkan kesadaran akan pentingnya melestarikan dan menjaga kebersihan lingkungan.
“Kami rafting di Sungai Deli. Bisa lihat keadaan masyarakat di sana, keadaan sungai sekarang, bagaimana kami bisa membantu pemerintah untuk membersihkan Sungai Deli. Saya juga senang melihat perwakilan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Pemerintah Kota Medan, anggota DPR, LSM, wartawan, dan masyarakat semua,” ucap pria yang juga bisa berbahasa Mandarin, Thailand, Vietnam, dan Spanyol ini.
Di Indonesia, Konsulat Amerika Serikat tak hanya berada di Kota Medan, namun juga di Surabaya, sedangkan Kedutaan Besar Amerika Serikat berada di Jakarta. Oleh sebab itu beberapa kegiatan Konsulat AS merupakan amanat dari Kedutaan Besar. Ada pun agenda rutin yang sering dilaksanakan Konsulat AS di Sumatera adalah menggelar talkshow dengan narasumber asal Amerika Serikat dari berbagai profesi menarik.
Banyak korporasi yang dibangun dari hubungan antara Amerika Serikat dan Indonesia di Kota Medan. Hal ini membuktikan kerja sama antar kedua negara ini masih berjalan baik. “Hubungan pemerintah dengan pemerintah dan hubungan people to people di sini kuat sekali dan saya sangat senang. Inilah mengapa Sumatera menyenangkan. Ini rumah baru saya,” pungkas pria penggemar sate, nasi goreng dan kopi alpukat ini.
Penulis: Indriyana Octavia, Fotografer: Vicky Siregar