Medan, Kover Magz- Setelah membuka kedai keempat di Makassar pada April
2020, Filosofi Kopi kembali hadir untuk dapat dinikmati oleh masyarakat yang lebih
luas. “Kita memilih nama Filosofi Kopi Ride karena terinspirasi dari pengalaman jalan
dengan konsep combi yang mencoba untuk menggapai banyak tempat dengan cara
berpindah-pindah.” ujar Rio Dewanto, Chief Executive Officer PT. Filosofi Kopi Mandiri.
Filosofi Kopi Ride pertama kali hadir di Cilandak, Jakarta sebagai trial untuk to-go
konsep dan mendapatkan sambutan serta antusias yang baik dari masyarakat. Filosofi
Kopi Ride terus melakukan ekspansi ke kota lain nya dan untuk tempat kedua di Filosofi
Kopi Ride Medan tepat nya di Jalan Samanhudi, Kota Medan.
Minuman yang disajikan di Filosofi Kopi Ride akan lebih variatif, “Gue selalu punya
keyakinan kalau Filosofi Kopi Ride bisa jadi pintu gerbang banyak orang untuk dapat
menikmati kopi dan mengapresiasi nya lebih baik.” ujar Chicco Jerikho, Chief Learning
& Development Officer PT. Filosofi Kopi Mandiri. Chicco dan Rio juga menekankan
keinginannya mengenai kolaborasi di tengah situasi pandemi. Mengusung collaboration
over competition , ia dan Rio membuka luas kesempatan untuk brand lokal
berkolaborasi bersama Filosofi Kopi agar bisa bersama-sama menghadapi dan
mengatasi dampak dari pandemi.
Ada beberapa menu baru yang hadir di Filosofi Kopi Ride Medan seperti variasi terbaru
dari series Eeekopi, Eeekopisang? dan Eeekopi Kukis n Krim. Pilihan menu yang segar
seperti Es Teh Joglo, Es NaSaLo dan Es Soda Segar serta menu coffee seperti Es
Panlok dan Es Pukat Kopi turut serta memeriahkan daftar menu Filosofi Kopi Ride
Medan.
Berlokasi di Jl. Samanhudi No.7, Hamdan, Kec. Medan Maimun, Kota Medan,
Sumatera Utara 20152, Filosofi Kopi Ride Medan lebih berfokus kepada konsep to-go
namun tetap dapat menerima customer untuk dine-in dengan jumlah yang terbatas.
“Supaya yang nyeduh tenang dan yang minum senang, please kalian yang mau dine in
untuk mematuhi protokol kesehatan yang sudah kita terapkan ya” tambah Chicco.
Filosofi Kopi Ride Medan sudah tersedia di ojek online kesayangan kalian.
Kota Medan merupakan prospek selanjutnya yang paling bagus dan meyakinkan setelah di Jakarta, Yogyakarta dan Makassar. Filosofi Kopi Ride sendiri mengusung tema Tongkrongan yang didesain sesuai selera anak muda agar betah lama di kedai kopi.
“Sebenarnya kalau dikatakan berpatner dengan Filosofi Kopi sendiri pasti banyak yang pengen ya, terlebih lagi kitanya yang pengen berpartner dengan mereka, bukan merekanya yang pengen” kata Ricky dengan gaya canda khas medannya selaku Partner Filosofi Kopi di Medan. Beliau juga melanjutkan bahwa saat duduk bersama membahas tentang kerja sama ini sewaktu di jakarta perbincangan lebih kepada ke bisnis dan visibilitynya yang benar-benar menantang tapi semakin hari hingga sekarang semuanya berjalan dengan lancar, juga tidak terlepas dari kedatangan Chicco Jerikho ke Medan.
Menyinggung ke ranah keprofesionalan di bidang Kopi, Chicco Jerikho saat dimintai keterangannya saat jumpa media pada Rabu lalu mengatakan “Sebenarnya yang Master Coffee itu Ben bukan Chicco” a.k.a menjuruk pada perannya dalam film Filosofi Kopi.
“Tapi in real life selama jadi aktor bisa dibilang Ben itu adalah salah sat peran yang engga bisa gua lepas karena ketika sudah selesai syutingnya kebetulan juga sehari-harinya di kantor gua selalu ketemu dengan partne gua, Rio dan setiap kali datang ke beberapa kedai kopi orang pasti manggilnya ‘Ben’, tapi kalau untuk skill kopinya ya jelas Ben tapi gua paham” katanya melanjutkan.
Menilik hashtag
#collaborationovercompetition,
Chicco mencoba menjelaskan kenapa tagar itu yang dipilih di situasi pandemi ini. “Sebenarnya kolaborasi ini adalah sesuatu hal yang sangat dibutuhkan apalagi saat pandemi ini dari semua bidang terutama F&B, gimana kita bisa survive satu sama lain, menurut kami ya dengan cara kolaborasi. Bukan hanya kolaborasi dibidang kopi saja sebenarnya yang kami lakukan di Filosofi Kopi, tapi kami juga melakukan Kolaborasi Lintas Disiplin, misalnya kita berkolaborasi dengan para seniman contohnya Perusahaan Sepeda Indonesia dan brand spare indonesia seperti masker yang dipakai oleh karyawan disini ialah bentuk kolaborasi kita dan berharap kita bisa melewati situasi sekarang sama-sama.
Untuk kopi nya sendiri kita enggak ada semacam rivals disini, justru kita kolaborasi dengan rooster- rooster di Indonesia, bukan cuma itu orang-orang juga harus tau kopi ini melalui proses yang sangat panjang walau hanya dengan secangkir kopi ini sehingga di tangan terakhir, eksekusi terakhir berada di tangan seorang Barista dari mulai siapa nanam kopinya, petaninya, siapa yang roasting, itu bener-bener kita menceritakan story behind the beans.”
Penulis : Annette Thresia Ginting
Foto : Filosofi Kopi, Annette Thresia Ginting