Tahukah anda bahwa jerawat tidak hanya bisa tumbuh di wajah, punggung atau bokong saja loh. Melainkan ia juga bisa muncul di area telinga. Jerawat tersebut biasanya muncul di bagian belakang atau di dalam liang telinga. Meski umumnya tidak berbahaya, namun jerawat di telinga bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, terlebih jika jerawat meradang. Ada baiknya untuk tidak memencet atau mengorek jerawat, terutama yang berada di lubang telinga karena dapat membuatnya makin meradang bahkan memicu infeksi telinga.
Melansir dari sumber terpercaya, ada banyak hal yang dapat menyebabkan jerawat tumbuh di telinga. Seperti penumpukan sel-sel kulit mati atau bakteri di pori-pori kulit telinga bagian luar. Nah, jika anda penasaran dan ingin tahu lebih mendalam, berikut ini kami akan membahasnya untuk anda. Simak selengkapnya disini!
Kelenjar Telinga Menghasilkan Terlalu Banyak Minyak
Melansir dari Healthline, kulit liang telinga memiliki sel rambut serta kelenjar yang memproduksi minyak dan kotoran telinga. Jika kelenjar ini menghasilkan terlalu banyak minyak, risikonya bisa timbul jerawat. Jerawat telinga akan terbentuk apabila minyak tidak dapat keluar atau terdapat bakteri di pori-pori yang tersumbat.
Produksi Sebum Berlebih
Sebum adalah minyak alami yang diproduksi oleh kelenjar sebaceous di kulit. Jika kelenjar sebaceous di sekitar telinga menghasilkan sebum berlebihan, itu dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.
Luka di Telinga Akibat Tindikan
Menurut dr. Valda, salah satu penyebab jerawat telinga karena adanya luka telinga atau infeksi di daerah tersebut. Luka di telinga dapat menyebabkan reaksi peradangan dan juga jerawat.
Penggunaan Anting atau Tindik Telinga yang Kotor
Selain luka, anting atau tindik telinga yang kotor juga dapat menjadi tempat berkembangbiaknya bakteri dan kuman. Jika tidak rutin dibersihkan, bakteri dan kuman di permukaan anting atau tindik telinga dapat berpindah ke area daun atau liang telinga sehingga memicu tumbuhnya jerawat di telinga dekat anting.
Di samping itu, kotoran atau bakteri yang menumpuk pada anting atau tindik telinga dapat menyebabkan infeksi pada area tersebut. Infeksi ini dapat menyebabkan rasa sakit, pembengkakan, dan bahkan keluarnya cairan atau nanah dari lubang tindik. Bahan-bahan dalam anting atau tindik telinga, seperti nikel, dapat menyebabkan reaksi alergi pada sebagian orang. Reaksi alergi ini dapat menyebabkan kulit telinga kemerahan, gatal-gatal, atau bahkan pembengkakan.
Penggunaan Earphone atau Headset
Gemar mendengarkan musik menggunakan earphone atau headset? Jika iya, anda harus berhati-hati. Pasalnya, penggunaan earphone atau headset juga dapat menjadi penyebab timbulnya jerawat di telinga. Oleh karena itu, bila hal ini tidak ingin terjadi, anda harus rajin membersihkan alat tersebut. Sebab, jika jarang dibersihkan, bakteri dan kotoran bisa menumpuk di sana. Nantinya, earphone yang dipenuhi kotoran dapat menyumbat pori-pori di area kulit telinga sehingga menyebabkan jerawat muncul.
Kebiasaan Memegang Telinga
Sama halnya dengan wajah, jerawat juga bisa muncul ketika sering menyentuh telinga dengan tangan kotor. Ketika menggaruk atau menyentuh telinga, bakteri di tangan dapat berpindah dan menyebabkan jerawat. Selain itu, sering menyentuh telinga juga dapat merusak lapisan pelindung pada liang telinga. Hal ini dapat membuat telinga lebih rentan terhadap infeksi, terutama jika kotoran atau bakteri masuk ke dalam telinga. Ketika Anda menyentuh telinga dengan benda-benda tajam atau keras, seperti pensil atau kunci, Anda dapat menyebabkan cedera pada telinga, seperti goresan atau luka.
Menyentuh telinga secara berlebihan atau dengan benda-benda yang tidak tepat dapat mendorong kotoran lebih dalam ke dalam liang telinga. Hal ini dapat menyebabkan penyumbatan telinga yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau gangguan pendengaran. Untuk menjaga kesehatan telinga dan mencegah risiko yang terkait dengan menyentuh telinga secara berlebihan, sebaiknya hindari kebiasaan ini dan jaga kebersihan tangan.
Ketidakseimbangan Hormon
Ketidakseimbangan hormon, seperti pada masa puber atau menjelang menstruasi, juga dapat memicu munculnya jerawat di telinga dekat anting. Secara umum ketidakseimbangan hormon adalah kondisi di mana kadar hormon dalam tubuh tidak berada dalam keseimbangan yang seharusnya. Hal ini dapat terjadi karena berbagai faktor, termasuk gaya hidup, pola makan yang kurang sehat, serta perubahan hormonal alami yang terjadi sepanjang hidup seseorang.
Ketidakseimbangan hormon dapat menimbulkan berbagai gejala dan dampak negatif pada kesehatan, seperti peningkatan estrogen dan penurunan testosteron pada pria dapat menyebabkan pembesaran payudara (ginekomastia). Kelebihan kadar androgen (hormon yang dimiliki pria dan wanita) dapat menyebabkan kelenjar minyak bekerja terlalu keras, yang dapat menyebabkan jerawat.
Penggunaan Topi atau Helm
Menggunakan topi atau helm terlalu lama dapat menyebabkan jerawat di area telinga. Jerawat semakin rentan terjadi apabila helm dan topi kamu kotor atau tidak sering dibersihkan. Topi dan helm yang kotor dapat menjadi tempat yang ideal untuk bakteri berkembang biak dan menyebabkan jerawat tumbuh di area telinga.
Sisa Perawatan Kecantikan
Residu sisa-sisa perawatan rambut dan perawatan kulit wajah dapat menumpuk di bagian telinga. Dampaknya, residu tersebut bisa menutupi pori-pori dan menyebabkan jerawat di telinga.
Kotoran dan Bakteri dari Rambut
Rambut yang tidak dijaga kebersihannya dapat membawa bakteri menempel di telinga. Hal itu dapat menyebabkan jerawat di daerah tersebut. Lebih lanjut, kotoran dan bakteri dari rambut dapat menyebabkan jerawat di telinga dekat anting, karena adanya reaksi peradangan yang dipicu oleh penggunaan produk kosmetik atau produk perawatan rambut yang mengenai telinga.
Menghilangkan Jerawat di Telinga
Menghilangkan jerawat di telinga juga terbilang cukup rumit. Hal ini disebabkan oleh letaknya yang sulit dilihat dan tidak mudah dijangkau. Jika jerawat pecah, nanahnya dapat masuk ke dalam sehingga menyebabkan penyumbatan atau pembengkakan di liang telinga. Kendati demikian, jerawat tersebut tentunya masih bisa ditangani. Ada beberapa cara yang bisa anda lakukan untuk menghilangkan jerawat di telinga.
Menjaga Kebersihan Telinga
Untuk menghilangkan jerawat, jagalah kebersihan area telinga dengan benar. Selama masih terdapat jerawat, hindari menggunakan earphone, topi, helm yang kotor. Di samping itu, anda dianjurkan rutin membersihkan telinga saat mandi menggunakan air bersih. Pastikan juga anda membersihkan telinga dengan cara yang benar. Bila memang butuh bantuan, anda bisa membersihkan telinga dengan bantuan dokter THT langsung.
Jangan Memencet Jerawat
Dijelaskan oleh dr. Valda salah satu cara untuk mengatasi jerawat di telinga adalah dengan tidak memencet jerawat tersebut. Memencet jerawat dapat mendorong nanah dan bakteri masuk lebih jauh ke dalam pori-pori. Dampaknya, bisa timbul komplikasi jerawat seperti peradangan dan infeksi. Selain itu, memencet jerawat juga dapat merusak kulit dan mengakibatkan bekas luka yang sulit dihilangkan.
Kompres Hangat
Menggunakan kompres hangat membantu membuka pori-pori dan memungkinkan jerawat mengering dengan sendirinya. Kamu bisa menggunakan kompres handuk yang direndam ke air hangat untuk membantu meredakan nyeri jerawat. Saat menggunakan kompres hangat, pastikan suhunya tidak terlalu panas yang bisa menyebabkan luka bakar di telinga. Biarkan kompres hangat di atas jerawat selama beberapa menit, lalu ulangi sesuai keinginan.
Memakai Krim Retinoid
Menggunakan krim retinoid bisa sangat membantu dalam mencegah dan mengatasi jerawat di telinga. Krim retinoid (vitamin A) membantu meregangkan kulit di sekitar jerawat karena sifat keratolitiknya. Hanya saja krim retinoid memiliki beberapa efek samping dan tidak selalu dapat ditoleransi. Kulit kemungkinan akan kering dan bersisik.
Karena efek penipisan kulit, kamu mungkin mengalami sunburn, jadi diperlukan tabir surya saat siang hari. Krim retinoid paling baik dioleskan sekitar 20 menit setelah mencuci muka. Jika kulitmu sensitif terhadap krim ini, asam salisilat dapat menjadi pengganti yang baik.
Memakai Benzoil Peroksida (Benzoyl Peroxide)
Benzoyl peroxide dapat ditemukan di produk perawatan untuk kulit berjerawat. Untuk menghilangkan jerawat di telinga, pastikan memilih produk yang mengandung kadar benzoil peroksida sebesar 2,5 persen. Benzoil peroksida efektif membunuh Propionibacterium acnes, yaitu bakteri yang menyebabkan jerawat. Selain itu krim ini juga dapat membantu dalam memecah komedo.
Antibiotik
Jika jerawat di telinga disebabkan oleh infeksi bakteri dan kondisinya cukup parah, dokter mungkin akan memberikan pengobatan dengan antibiotik yang diminum, seperti minocycline, doxycycline, dan tetracycline. Jika memang dokter meresepkan antibiotik, pastikan Anda mengonsumsinya sesuai arahan dokter. Jangan menghentikan pengobatan meski keluhan sudah membaik guna mencegah terjadinya resistensi antibiotik.
Gunakan Minyak Pohon Teh (Tea Tree Oil)
Meskipun ada beberapa obat herbal yang dapat digunakan untuk mengobati jerawat, tea tree oil adalah salah satu yang paling banyak diteliti. Tea tree oil dengan kekuatan 5 persen terbukti sangat sebanding dengan benzoil peroksida. Meskipun sedikit lebih lambat untuk melihat manfaatnya, tapi sering kali lebih dapat ditoleransi oleh kulit.
Anda dapat mengoleskan tea tree oil sebagai cara untuk menghilangkan jerawat di telinga. Melansir dari Women Health Magazine, minyak pohon teh memiliki efek antimikroba yang bisa melawan Cutibacterium acnes, yakni salah satu bakteri yang menyebabkan jerawat.
Obat sistemik
Salah satu obat sistemik yang sering digunakan untuk mengatasi jerawat adalah isotretinoin. Obat ini mengandung vitamin A dan biasanya akan diberikan jika jerawat cukup parah. Namun, obat jerawat di telinga ini tidak boleh diminum saat hamil karena dapat menyebabkan kecacatan pada janin.
Selain menggunakan obat-obatan di atas, hindari memencet jerawat di telinga karena dapat memperburuk kondisi jerawat, menyebabkan jerawat terinfeksi bakteri, menimbulkan iritasi pada kulit dan telinga, menyebabkan bekas luka, serta menyebabkan infeksi telinga.