Deretan Minuman Herbal Tradisional Warisan Turun-temurun dari Berbagai Negara!

Sobat kover, tahukah anda bahwa minuman herbal tradisional layaknya jamu tak hanya dapat kita jumpai di Indonesia saja loh. Melainkan juga dapat kita temukan di berbagai negara lainnya seperti India, China dan sebagainya. Minuman herbal di berbagai negara ini bahkan juga memiliki sejarah panjang dalam pengobatan tradisional.

Melansir dari berbagai sumber, minuman herbal alias jamu merupakan ramuan tradisional yang terbuat dari berbagai bagian tumbuhan, yaitu daun, batang, akar, buah, kuncup, dan bunga. Walau kini zaman telah modern, eksistensi ramuan tradisional terus terjaga hingga saat ini. 

Bagaimana tidak, minuman herbal telah terbukti memiliki sejumlah khasiat yang bersifat sebagai antioksidan, antibakteri, antijamur, antimikroba, antiradang, antikanker, antidiabetes, penyembuhan luka, dan efek lainnya. Menurut penelitian, berbagai khasiat tersebut dipengaruhi oleh kandungan bioaktif pada bahan-bahan alami yang digunakannya. Nah lantas apa sajakah sederetan minuman herbal tradisional dari negara-negara di dunia tersebut? Dalam artikel kali ini, tim kovermagz akan membahasnya untuk anda. Simak selengkapnya disini! 

Yuja-Cha – Korea Selatan

Yuja-cha adalah minuman teh jeruk Korea yang paling banyak dinikmati selama musim dingin. Dikutip dari Taste Atlas, minuman ini dibuat dengan yuja, buah jeruk mirip lemon yang berasal dari Tiongkok dan dibawa ke Korea Selatan selama Dinasti Tang. Cara pembuatan teh ini berasal dari campuran irisan buah segar dengan gula yang ditambahkan air hangat.

Cara lainnya adalah dengan membuat manisan buah (yuja-cheong) terlebih dahulu, yang biasanya terdiri dari irisan yuja, madu atau gula, dan air. Setelah itu, yuja-cha dibuat dengan melarutkan manisan tersebut ke dalam air hangat. Teh herbal ini harus dinikmati hangat dan sering diklaim sebagai obat kesehatan yang menenangkan.

Leung cha – China

Leung cha secara harfiah berarti “teh pendingin”. Ini ialah teh herbal yang berasal dari provinsi Guangdong, China. Leung cha sudah terkenal selama lebih dari seratus tahun dalam pengobatan tradisional China untuk mengobati berbagai komplikasi kesehatan, seperti demam dan panas dalam serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Teh herbal ini juga memiliki sifat antioksidan, antiinflamasi, antibakteri, dan antitumor.

Faktanya, minuman ini jarang mengandung unsur tanaman teh dan lebih seperti sup obat yang rasanya pahit. Dikutip dari South China Morning Post, beberapa bahan yang umum digunakan dalam leung cha di antaranya tanaman kurogane holly (Ilex rotunda), tanaman tenggek burung (Melicope pteleifolia), heal-all herbs (Prunella vulgaris), pare, dan bunga dandelion.

Kashaya – India

Di India, minuman herbal didasarkan pada sistem Ayurveda yang sudah ada sejak 3000 tahun lalu. Pada dasarnya, minuman herbal di sana dibuat dari berbagai kombinasi herbal Ayurveda seperti kunyit, jahe, tulsi, mint, ketumbar, tumbuhan arjuna, cabe jawa, brotowali, dan lainnya.

Salah satu minuman herbal yang terkenal dalam sistem Ayurveda adalah kashaya. Menurut Journal of Ethnic Foods (2015), kashaya diracik dari rebusan rempah-rempah seperti daun mint, ketumbar, lada hitam, jahe, dan gula aren yang dicampur dengan susu. Minuman herbal ini sangat baik untuk mengobati pilek, masuk angin, dan demam.

Mate de Coca – Peru

Teh koka alias mate de coca adalah minuman herbal yang dibuat dengan menyeduh daun koka (Erythroxylaceae) ke dalam air panas. Minuman kuno Andes ini secara tradisional dinikmati untuk mengobati mabuk ketinggian, dan karena sedikit mengandung alkaloid kokain yang merupakan stimulan kuat, minuman ini juga dianggap sedikit memberikan energi.

Teh koka tersedia secara luas dan legal di seluruh Amerika Selatan, termasuk Kolombia, Peru, Bolivia, Argentina, dan Ekuador. Tetapi, di luar wilayah tersebut, banyak negara melarang impor dan konsumsinya karena hubungan antara daun koka dan kokain.

Lohusa Şerbeti – Turki

Lohusa şerbeti adalah jenis minuman non-alkohol yang berasal dari Turki. Minuman ini dibuat dengan merebus gula lohusa, gula pasir, air, cengkeh, dan kayu manis. Gula lohusa adalah jenis gula khusus yang dijual dalam bentuk balok. Gula ini memiliki warna merah muda yang khas, dan membantu minuman ini memperoleh rona merahnya yang unik.

Jika diterjemahkan, lohusa şerbeti artinya serbat pascapersalinan, sehingga minuman ini biasanya disiapkan untuk ibu setelah melahirkan. Minuman ini secara tradisional juga ditawarkan kepada tamu yang datang berkunjung untuk menjenguk orang yang habis melahirkan.

Horchata Lojana – Ekuador

Horchata lojana adalah minuman herbal khas daerah dari wilayah Loja, Ekuador. Minuman ini dibuat dengan berbagai macam herbal dari daerah setempat. Mengutip laman Taste Atlas, horchata lojana biasanya memanfaatkan sekitar 20 hingga 30 spesies herbal dalam pembuatannya. Tetapi, beberapa pilihan umumnya meliputi basil, chamomile, dan lemon verbena. Beberapa tanaman lain turut digunakan untuk memberikan rona merah yang khas.

Minuman ini sering disebut sebagai minuman dengan khasiat obat. Penduduk setempat percaya bahwa minuman ini dapat membantu meningkatkan sistem pencernaan, memiliki kualitas antiinflamasi, dan meningkatkan daya ingat.

Jamu

Jamu adalah minuman ramuan tradisional khas Indonesia yang terbuat dari bahan tanaman herbal. Bahan utama jamu biasanya diambil dari bagian tumbuhan, seperti rimpang, daun-daunan, kulit batang, dan buah. Orang zaman dulu telah memanfaatkan ramuan ini secara turun-temurun sebagai obat maupun menjaga kebugaran tubuh secara alami. Beras kencur, kunyit asam, temulawak, cabe puyang, dan kunci sirih ialah varian jamu yang terkenal dan masih sering dikonsumsi oleh orang-orang hingga saat ini.

Menurut Journal of Physics: Conference Series (2019), masing-masing jamu tersebut memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan. Jamu kunyit asam misalnya, berkhasiat untuk menurunkan tekanan darah, mengurangi nyeri haid pada wanita, dan mengatasi sembelit, sedangkan jamu beras kencur berkhasiat untuk mengatasi badan pegal-pegal dan merangsang nafsu makan.

Qishr

Qishr dikenal sebagai salah satu minuman khas Arab yang pertama kali dipopulerkan oleh masyarakat Yaman dan Ethiopia. Anda akan sangat mudah menjumpai minuman yang satu ini saat berada di Arab Saudi. Minuman khas tradisional ini merupakan hasil infus dari kulit kopi, jahe, gula, dan terkadang kayu manis serta memiliki cita rasa manis dan disajikan dalam keadaan hangat. 

Di Yaman sendiri, minuman khas ini kerap disajikan untuk menjamu tamu yang berkunjung dak kerap diseruput sebagai pengganti minuman kopi. Namun di masa lalu, minuman ini justru sangat erat dengan upacara-upacara keagamaan.

Sbiten – Rusia

Merupakan minuman khas berbagai negara selanjutnya yang berasal dari Rusia. Minuman khas tradisional yang disajikan hangat ini terbuat dari campuran air, madu, selai, dan berbagai rempah-rempah sehingga menghasilkan cita rasa khas yang lezat. 

Minuman khas berbagai negara satu ini dipercaya telah ada sejak abad ke-12 dan dahulu dibuat menggunakan sejenis gentong tembaga dan dijajakan di pinggir jalan. Nama dari minuman khas berbagai negara ini berasal dari kata ‘Sbit’ yang dalam bahasa Rusia berarti memukul. 

Hal ini dikarenakan proses pembuatan minuman ini dimana berbagai rempah dan bahan lainnya dipukul-pukul untuk dihaluskan sebelum kemudian diolah menjadi minuman. Minuman khas berbagai negara ini juga dimodifikasi dengan menambahkan wine, vodka, hingga brandy bagi pecinta minuman beralkohol.

Baca Juga:  Ternyata Ini Perbedaan Blender, Juicer, Chopper & Food Processor Untuk Menghaluskan Bahan Makanan