Deretan Kuliner Khas Hari Raya dari Berbagai Daerah, Mana Favoritmu?

Lebaran bukan hanya identik dengan  silaturahmi dan perayaan kemenangan setelah sebulan berpuasa semata, namun  juga tentang menikmati beragam hidangan khas yang selalu hadir di setiap rumah.

Dari Sabang sampai Merauke, setiap daerah di Indonesia memiliki sajian khas Lebaran Hari Raya. Menariknya, sajian ini menggambarkan kekayaan budaya dan tradisi setempat. Tak hanya lezat, makanan-makanan ini juga memiliki makna yang mendalam, dan sering kali menjadi simbol kebersamaan serta ungkapan rasa syukur.

Nah, lantas apa sajakah kuliner khas Hari Raya dari berbagai daerah di Indonesia? Dalam artikel berikut ini, tim kovermagz akan membahasnya. 

Ayam Bumbu Anam

Menu kuliner khas lebaran dari berbagai daerah di Indonesia pertama ada ayam bumbu anam. Makanan ini merupakan menu khas orang Palembang. Sesuai namanya, bahan dasar dari menu ini adalah ayam yang dipotong-potong, kemudian dimasak dengan santan, dan berbagai bumbu.

Bebek Gulai Kurma – Aceh

Masyarakat Aceh menyajikan bebek gulai kurma sebagai menu istimewa saat Idul Fitri. Meski namanya “kurma”, hidangan ini tidak menggunakan buah kurma, melainkan memiliki kuah berwarna kecokelatan yang kaya akan rempah seperti kayu manis, cengkeh, dan pala. Bebek yang dimasak dalam santan ini menghasilkan cita rasa gurih dan sedikit manis, khas masakan Aceh. 

Burasa – Sulawesi Selatan

Burasa adalah salah satu kuliner khas hari raya dari Sulawesi Selatan. Makanan ini umumnya kerap disajikan bersama coto Makassar atau pallubasa. Hampir mirip dengan lontong, namun burasa dibungkus dengan daun pisang dan dimasak dengan santan, sehingga memiliki tekstur lebih lembut dan rasa lebih gurih. Hidangan ini menjadi pendamping sempurna untuk aneka hidangan berkuah khas Makassar.

Geseng bangsong – Jawa Timur

Geseng bangsong kerap jadi sajian istimewa ketika Lebaran oleh warga Desa Singolatren, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, Jawa Timur. Bahkan, geseng bangsong disebut langka. Makanan ini berbahan utama angsa, yang dimasak bersama cabai rawit, cabai besar, kunyit, kemiri, terasi, gula pasir, dan garam. Ditambah pula irisan pupus daun wadung. Biasanya masyarakat setempat menikmati geseng bangsong dengan nasi atau ketupat. 

Gulai Siput – Riau 

Di Riau, ada satu sajian kuliner khas lebaran hari raya. Namanya gulai siput. Ini  menjadi sajian khas unik yang disajikan setiap Lebaran datang. Sesuai namanya, hidangan satu ini menggunakan siput air tawar yang dimasak dalam kuah gulai berbumbu rempah seperti kunyit, cabai, dan santan.

Tekstur siput yang kenyal berpadu dengan kuah santan yang gurih menciptakan rasa yang khas dan menggugah selera. Gulai siput biasanya disajikan dengan ketupat atau nasi hangat.

Nasi Jaha – Sulawesi Utara

Jika Sulawesi Selatan punya burasa, Sulawesi Utara juga pun salah satu kuliner khas hari raya yaitu Nasi Jaha. Nasi ini terbuat dari beras ketan yang dicampur dengan santan dan rempah-rempah, kemudian dimasukkan ke dalam bambu dan dibakar hingga matang. Nasi jaha memiliki aroma harum khas dan sering disajikan dengan lauk berempah seperti ayam woku atau ikan bakar. 

Lemang – Jambi

Lemang adalah makanan tradisional yang sering disajikan masyarakat Jambi saat Hari Raya Idul Fitri. Terbuat dari beras ketan yang digulung dengan daun pisang, kemudian dimasukkan ke dalam bambu panjang dan dibakar hingga matang. Lemang bukan masakan khas Jambi, namun telah menjadi panganan yang sangat dikenal di daerah tersebut.

Lamang Katan

Lamang Katan merupakan makanan khas Lebaran dari berbagai daerah rumpun Melayu seperti Bangka Belitung, Riau, dan Sumatera Barat. Hidangan ini terbuat dari beras ketan yang dimasak bersama santan dalam buluh-buluh bambu dan dilapisi daun pisang. Lamang Katan dapat disajikan dengan berbagai cara, seperti dengan rendang, sarikaya, kinca, atau bahkan durian. Proses penyajian Lamang Katan dengan tapai dari ketan hitam menambahkan kesan unik pada hidangan ini, dengan tekstur padat dan kuah tapai yang manis asam.

Lontong Sayur – Betawi

Baca Juga:  Sederet Jejak Toleransi dan Aksi Peduli Kemanusiaan Paus Fransiskus

Hayo siapa diantara sobat kover yang mengira bahwa lontong sayur berasal dari pulau Sumatera? Kenyataannya memang pulau Sumatera kerap menyajikannya namun lontong sayur bukanlah berasal dari pulau Sumatera melainkan Jakarta. 

Bisa dibilang, masyarakat Betawi kerap menyajikan lontong sayur sebagai sajian utama saat Lebaran tiba. Lontong yang lembut disajikan dengan kuah santan kental yang berisi labu siam, tahu, dan telur. 

Sementara di beberapa daerah seperti pulau Sumatera, ada yang menambahkan rendang atau sambal untuk memberikan rasa yang lebih kaya. Kombinasi rasa gurih dan sedikit pedas membuat lontong sayur menjadi favorit banyak orang saat Lebaran.  

Ketupat Opor – Jawa

Tahukah sobat kover, bahwa ketupat opor merupakan kuliner khas hari raya yang berasal dari pulau Jawa loh. Bahkan ini merupakan hidangan yang paling populer saat Lebaran tiba.  

Ketupat yang direbus dalam anyaman daun kelapa ini disajikan dengan opor ayam, yaitu ayam yang dimasak dalam kuah santan berbumbu kunyit, serai, dan rempah-rempah lainnya.

Hidangan ini sering dilengkapi dengan sambal goreng hati dan kerupuk sebagai pelengkap, menciptakan cita rasa gurih yang khas.

Ikan Kuah Kuning dan Papeda – Maluku dan Papua

Di Maluku dan Papua, ikan kuah kuning dan papeda menjadi sajian khas saat Lebaran. Ikan dimasak dalam kuah berbumbu kunyit, jeruk nipis, dan rempah-rempah lainnya, menciptakan rasa asam segar yang khas. Papeda, bubur sagu yang bertekstur kenyal, menjadi pendamping sempurna karena mampu menyerap kelezatan kuah ikan. Hidangan ini mencerminkan kekayaan laut dan budaya kuliner masyarakat timur Indonesia.

Rendang

Rendang adalah makanan khas Minangkabau yang juga menjadi menu favorit saat Lebaran. Proses memasaknya yang lama membuat rendang memiliki rasa yang kaya dan daging yang empuk. Rendang populer saat Lebaran karena tahan lama sehingga cocok disajikan selama beberapa hari, dan rempahnya yang kuat membuat hidangan ini istimewa.

Timphan – Aceh

Ada lagi satu makanan khas lebaran dari Aceh, namanya ialah Tiimphan. Ini adalah makanan khas Lebaran dari Aceh yang sangat dihargai oleh masyarakat Aceh. 

Kudapan manis ini tidak hanya menjadi hidangan saat Idul Fitri tetapi juga pada perayaan hari besar lainnya seperti Idul Adha. Proses pembuatannya melibatkan campuran tepung, santan, dan pisang yang kemudian dibungkus dalam daun pisang muda dan dikukus. 

Timphan memiliki daya tahan yang cukup lama, bisa bertahan hingga lebih kurang seminggu setelah pembuatan. Makanan ini memiliki makna yang dalam bagi masyarakat Aceh, terbukti dari sebuah peribahasa yang menyatakan kepentingan Timphan dalam perayaan “Uroe goet buluen goet Timphan ma peugoet beumeuteme rasa” (Hari baik bulan baik Timphan ibu buat harus dapat kurasakan).

Sotong Pangkong – Kalimantan Barat 

Sotong pangkong menjadi sajian khas Lebaran di Pontianak, Kalimantan Barat.  Sesuai namanya, sotong pangkong berarti cumi-cumi yang dipukul. Adapun cumi-cumi ini biasanya diawetkan sebelum diolah.  Ketika hendak disajikan, sotong dipanggang dulu, kemudian dipukul menggunakan palu supaya pipih dan lebih lunak. Sotong pangkong disajikan bersama bumbu khas dari asam jawa, gula merah, dan ebi.