Deretan Kota Kuno yang Sempat Hilang, Kini Akhirnya Ditemukan Kembali!

Sejarah dunia memang banyak menyimpan misteri. Sebut saja salah satunya ialah tentang kota-kota kuno di dunia yang diketahui sempat hilang dari peradaban karna berbagai alasan. Selama berabad-abad, keberadaan kota ini hanya dianggap legenda atau kisah masa lalu yang sulit dibuktikan. 

Namun, penemuan arkeologi berhasil mengungkap jejak-jejak tersembunyi yang membuktikan bahwa kota-kota tersebut sejatinya memang pernah ada. Penemuannya pun memberikan wawasan berharga tentang kehidupan di masa lampau, budaya, serta kemajuan peradaban kuno.

Nah, lantas apa saja sederet kota kuno yang sempat lenyap dan kini ditemukan kembali itu ? Dalam artikel berikut ini tim kovermagz akan membahasnya untuk anda. Simak selengkapnya disini! 

Angkor, Kamboja

Angkor adalah ibu kota Kekaisaran Khmer yang berkembang pesat antara abad ke-9 hingga ke-15. Kota ini kemudian ditinggalkan dan tertutup oleh hutan tropis hingga ditemukan kembali pada abad ke-19 oleh penjelajah Prancis, Henri Mouhot. Angkor Wat, kuil terbesar di kompleks ini adalah salah satu contoh terbaik dari arsitektur Hindu-Buddha. Penemuan Angkor mengungkap peradaban Khmer yang memiliki sistem irigasi canggih dan budaya yang kaya.

Ctesiphon, Mesopotamia Kuno

Mesopotamia kuno adalah peradaban besar yang berada di wilayah yang sekarang di Asia Barat. Wilayah tersebut, saat ini mencakup Suriah, Kuwait, Irak, dan Turki. Pada abad ke-6, salah satu kota terbesarnya adalah Ctesiphon ditaklukkan oleh Roma, dan kemudian oleh Kekaisaran Bizantium. Kemudian pada 637 M, kota ini dikuasai umat Islam selama penaklukan Islam di Persia.

Seiring waktu, kota ini lenyap dan hanya ada sedikit yang tersisa dari Ctesiphon. Salah satunya, aula besar berkubah yang dianggap sebagai bekas istana raja. Banyak yang percaya bahwa Ctesiphon adalah inspirasi kota Isbanir yang disebutkan dalam cerita rakyat “Seribu Satu Malam”.

Ebla, Suriah

Sebagai kota kuno yang berkembang pada milenium ke-3 SM, Ebla sempat menjadi pusat perdagangan dan budaya di Timur Tengah. Kota ini hancur sekitar tahun 1600 SM dan tertutup oleh pasir serta puing-puing. Ebla baru ditemukan kembali pada tahun 1960-an oleh tim arkeolog Italia, Paolo Matthiae. Penemuan arsip Ebla berisi ribuan tablet tanah liat dengan tulisan kuno memberikan wawasan penting tentang kehidupan, hukum, dan perdagangan di masa lampau.

Heracleion, Mesir 

Merupakan kota pelabuhan kuno Mesir yang pernah menjadi pusat perdagangan dan budaya pada abad ke-4 dan ke-6 SM. Kota yang juga dikenal sebagai Thonis ini tenggelam ke dasar Laut Mediterania akibat gempa bumi dan naiknya permukaan air laut. 

Pada tahun 2000, arkeolog Franck Goddio menemukan kembali kota ini di dasar laut. Patung raksasa, kuil, koin emas, serta kapal-kapal kuno yang ditemukan di Heracleion memberikan banyak pengetahuan luar biasa tentang masa lalu kota yang gemilang. Heracleion adalah sebuah kota yang hilang, yang ditarik dari kedalaman air dan berhasil dihidupkan kembali.

Machu Picchu, Peru

Tak ada yang menyangka bahwa di atas lembah di negara Peru, ternyata terdapat peradaban masa lalu. Machu Picchu namanya, yang berdiri 2.430 m di atas permukaan laut, di tengah hutan pegunungan tropis, dan memiliki pemandangan bukit yang indah.

Wilayah ini ditemukan kembali pada 1911, setelah diduga tersembunyi selama berabad-abad di atas Lembah Urubamba di Peru. Wilayah ini diduga merupakan perkotaan Kekaisaran Inca.

Maka dari itu, Machu Picchu kemudian dikenal sebagai “Kota Inca yang Hilang”. Menurut sejarah, pada masa kejayaannya, kota ini merupakan salah satu pusat budaya, politik, dan agama terpenting di kerajaan Inca. Kini, Machu Picchu telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia.

Mohenjo-daro, Pakistan

Mohenjo-daro adalah salah satu kota tertua di dunia yang berasal dari Peradaban Lembah Indus sekitar 2500 SM. Kota ini sempat menghilang dari catatan sejarah dan baru ditemukan pada tahun 1920-an oleh arkeolog India, R. D. Banerji. Mohenjo-daro memiliki sistem tata kota yang canggih, lengkap dengan jalan yang teratur dan sistem drainase yang maju. Namun, penyebab kehancurannya hingga kini masih menjadi misteri.

Petra, Yordania

Petra atau yang dikenal sebagai Kota Mawar adalah kota kuno yang dipahat di tebing batu pasir merah. Kota ini merupakan ibu kota Kerajaan Nabatea yang berkembang pada abad ke-4 SM. Petra terlupakan selama berabad-abad sebelum ditemukan kembali pada tahun 1812 oleh penjelajah Swiss, Johann Ludwig Burckhardt. 

Arsitektur unik Petra, termasuk Al-Khazneh (Khazanah), menjadikannya salah satu situs arkeologi paling menakjubkan di dunia. Lokasi kota yang strategis dan sistem pengelolaan air yang canggih turut mencerminkan kecerdikan orang di masa itu. 

Pompeii, Italia

Pompeii adalah kota Romawi kuno yang hancur akibat letusan dahsyat Gunung Vesuvius pada tahun 79 M. Abu vulkanik yang menutupi kota ini membuatnya terkubur selama hampir 1.700 tahun hingga ditemukan kembali pada pada tahun 1748 oleh insinyur Spanyol, Rocque Joaquin de Alcubierre. 

Penggalian di Pompeii mengungkap kehidupan Romawi kuno dengan detail luar biasa, termasuk rumah, kuil, jalan, dan bahkan warga yang terjebak dalam bencana tersebut. Kini, Pompeii menjadi salah satu situs arkeologi terpenting di dunia yang menawarkan wawasan unik tentang kehidupan Romawi sebelum bencana terjadi.

Troy, Turki

Kota Troy terkenal karena diabadikan dalam puisi epik “Iliad” karya Homer yang menggambarkan Perang Troya. Banyak yang menganggap Troy hanya mitos, tetapi pada 1870-an arkeolog, Heinrich Schliemann menemukan reruntuhan kota ini di Turki. 

Terletak di Turki Modern, situs tersebut mengungkap beberapa lapisan pemukiman yang berasal dari Zaman Perunggu. Penemuan tersebut pun membuktikan bahwa Troy memang pernah ada dan pernah menjadi pusat peradaban penting di dunia kuno.

Baca Juga:  Berapa Biaya Paket Tour Liburan ke Raja Ampat? Mulai Tiket Pesawat sampai Akomodasi, Check Disini!