Daftar Negara Yang Berganti Nama, Terbaru Ada India!

Inilah beberapa daftar negara yang diketahui sudah lebih dulu mengganti nama negaranya. Yang terbaru ada dari negeri taj Mahal alias India. Ya, baru-baru ini pemerintah India mengungkapkan akan mengubah nama negaranya menjadi Bharat. Hal ini disampaikan langsung oleh Presiden India, Droupadi Murmu saat jamuan makan malam KTT G20 tepatnya pada 9-10 September 2023 lalu di India.

Melansir dari liputan6.com, kata Bharat diambil dari Sansekerta kuno yang diyakini para sejarawan berasal dari teks-teks Hindu awal. Kata itu juga berarti India dalam bahasa Hindia. Sebenarnya, negara berpenduduk lebih dari 1,4 miliar jiwa itu, selama ini terkenal dengan dua nama yakni India dan Bharat. Akan tetapi,  kebanyakan orang dari dalam negeri maupun luar negeri, kerap menyebut India. 

Penggantian nama ini nantinya akan diusung saat sesi sidang khusus Parlemen, yakni 18-22 September.  Meski belum pasti, namun isu ini menjadi begitu santer terdengar, terutama ketika KTT G20 berlangsung. 

Nah selain India, negara mana saja yang pernah mengubah namanya? Dalam artikel ini kami akan menjabarkannya untuk anda. Simak ulasannya! 

1. Ethiopia dari Abyssinia

Nama Abyssinia diubah menjadi Ethiopia pada Perang Dunia II oleh Hailesilasie, Raja X Ethiopia. Istilah Abyssinia berasal dari pendirian dinasti Solomon pada tahun 1270 yang akhirnya menjadi identitas nama negara tersebut sebelum berubah menjadi Ethiopia.

2. Iran dari Persia 

Negara Iran sebelum berganti nama, dulunya dikenal dengan Persia. Namun sejak 1935, pemerintah menyebut wilayahnya sebagai Iran.Perubahan nama itu sempat mendapat penolakan dari beberapa kalangan. Menurut sejarah, usulan pergantian nama Persia menjadi Iran datang dari duta besar Iran untuk Jerman yang masih berada di bawah pengaruh Nazi. 

Saat itu, Jerman berada dalam cengkeraman demam rasial dan membina hubungan baik dengan bangsa-bangsa berdarah “Arya”. 

3. Thailand dari Siam

Thailand dulunya memiliki nama Siam. Selama beberapa abad, wilayah Thailand diperintah seorang raja yang dikenal sebagai Siam. Namun setelah menjadi negara monarki konstitusional pada tahun 1939, nama baru diucapkan sebagai Prathet Thai yang berarti negara orang-orang bebas.

4. Republik Demokratik Kongo dari Zaire

Bertepatan dengan hari kemerdekaannya, pada tahun 1960, Zaire menganti nama menjadi Republik Kongo. Namun hal ini tidak berlangsung lama. Pasalnya, mulai dari tahun 1965 hingga 1971 Republik Kongo kembali mengubah namanya menjadi Republik Demokratik Kongo.

Kemudian pada tahun 1971 Presiden yang saat itu menjabat, Mobutu Sese Seko melakukan pergantian nama, yakni dari republik demokratik Kongo menjadi Republik Zaire. Kongres Nasional Berdaulat pada tahun 1922 merencanakan untuk mengubah nama kembali menjadi Republik Demokratik Kongo pada 1992. Namun, realisasinya baru terjadi pada tahun 1977 setelah jatuhnya Pemerintahan Mobutu.

5. Sri Lanka dari Ceylon

Sri Lanka adalah nama ubahan yang dulunya diberikan Portugis. Sebelumnya Sri Lanka disebut Ceylon, nama kuno dari negara yang ditemukan pada 1505 ini. Selanjutnya, Sri Lanka menjadi bagian dari Kerajaan Inggris dan pada tahun 1948 memperoleh kemerdekaannya. 

Sri Lanka mengubah nama mereka untuk melepaskan diri dari bayangan kolonialisme di masa lampau. Sri Lanka sendiri telah mengubah nama mereka dari Ceylon ke Sri Lanka pada 1972. Namun, negara itu baru bisa menghapuskan penggunaan nama Ceylon dalam pemerintahan pada tahun 2011.

6. Kamboja dari Kampuchea

Kamboja dulunya dikenal dengan nama Kampuchea. Tetapi sebenarnya Kamboja sempat berganti nama beberapa kali. Pada tahun 1953-1970, negara ini bernama Kerajaan Kamboja. Lalu, pada 1970-1975 dinamai sebagai Republik Khmer. Saat pemerintahan Komunis 1975-1979, Kamboja disebut sebagai Kampuchea Demokratik. Pada 1989-1993 di bawah otoritas transisi PBB, berubah menjadi negara Kamboja. Satu tahun kemudian, pasca pemulihan monarki 1994, Kamboja berganti menjadi kerajaan Kamboja.

7. Zimbabwe dari Rhodesia 

Sebelum kemerdekaan, Rhodesia Selatan merupakan nama resmi negara Zimbabwe. Tepat pada 1980, Rhodesia mendapat pengakuan resmi dengan nama Republik Zimbabwe, yang kemudian dipersingkat menjadi Zimbabwe.

8. Myanmar dari Burma

Negara yang menggganti nama berikutnya adalah Myanmar. Myanmar dulunya bernama Burma. Perubahan nama terjadi pada tahun 1989 dan dilakukan oleh militer yang berkuasa kala itu. 

Selain itu, pergantian nama negara juga menjadi bagian upaya dalam melestarikan cara penulisannya dalam bahasa lokal yaitu Myanma. Perubahan nama negara ini diakui oleh Prancis dan juga Jepang.

9. Ceko dari Republik Ceko

Pada April 2016, Republik Ceko mengubah namanya menjadi Ceko. Ini dilakukan untuk memfasilitasi penamaan negara di acara olahraga yang saat itu akan berlangsung di negara tersebut. Langkah pengubahan nama ini telah dibahas selama 20 tahun lamanya. Hingga akhirnya membuahkan hasil dengan memutuskan mempersingkat namanya menjadi Ceko. Hilangnya kata “Republik” akan mempermudah dalam pengucapannya.

10. Republik Tanjung Verde dari Tanjung Verde

Jika Ceko sengaja membuang kata Republik untuk mempersingkat namanya, Tanjung Verde justru memperpanjang nama negaranya menjadi Republik Tanjung Verde. Perubahan nama negara Tanjung Verde menjadi Republik Tanjung Verde dilakukan tahun 2013. Pulau ini mendaftarkan namanya ke PBB dengan menggunakan ejaan penuh Portugis, guna menghormati bahasa resmi negaranya itu. 

11. Eswatini dari Swaziland

Tahun 2018, di bawah kepemimpinan Raja Mswati II, nama Swaziland diganti menjadi Eswatini untuk menghilangkan kenangan kolonialisme di masa lalu. Sang raja mengungkapkan nama Swaziland terkesan mirip dengan Switzerland dan membuat banyak orang bingung dengan dua negara tersebut.

12. Makedonia Utara dari Republik Makedonia

Perubahan nama Republik Makedonia menjadi Makedonia Utara resmi diumumkan pada Tahun 2019. Perubahan nama ini mendapat dukungan dari masyarakat Makedonia dan sebagai tanda berakhirnya perselisihan panjang dengan Yunani. Keberhasilan perubahan nama menjadi Makedonia Utara melewati lebih dari 27 Tahun masa negosiasi.

13. Netherland dari Holland

Masih ingatkah sobat kover, jika pada tahun 2020, Belanda atau Holland mengganti nama negaranya menjadi Netherlands? Perubahan nama ini mereka lakukan guna mengubah citra Belanda sebagai negara pengguna narkoba untuk rekreasi dan prostitusi legal.

Pergantian nama juga bertujuan untuk promosi dan menghadirkan sebagai negara terbuka, inventif dan inklusif. Belanda juga menjadi salah satu negeri yang cukup diminati wisatawan dari mancanegara, karena keindahan alam dan suasananya.

14. Turkiye dari Turki

Serupa dengan Belanda, tepat pada 1 Juni 2022 lalu, negara yang terkenal dengan wisata Cappadokia ini juga mengganti namanya menjadi Turkiye. Negara yang satu ini mengubah nama negaranya dengan tujuan mengubah citra negara mereka dan memisahkan nama negaranya dengan sebutan burung dan kata berkonotasi negatif lain. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menilai, penggunaan kata “Turkiye” menggambarkan budaya dan nilai Turki dengan lebih baik.

Baca Juga:  Deretan Pemenang Blue Dragon Film Awards 2024, 12.12: The Day dan Exhuma Sukses Raih Piala Terbanyak!