Perkembangan teknologi yang semakin mencuat membuat segala hal yang anda inginkan menjadi lebih mudah dan praktis, termasuk salah satunya dengan membeli saham. Ya, bisa kami bilang bahwa membeli saham di saat sekarang tidak perlu lagi dengan cara dahulu, melainkan bisa secara online dengan melalui ponsel kesayangan atau perangkat komputer yang tersambung internet. Kendati begitu, tidak semua orang paham akan cara membeli saham tersebut, khususnya bagi para pemula.
Padahal, berbagai platform media sosial telah menyebarkan informasi tentang bagaimana cara membeli saham. Bahkan di google pun, anda dapat menemukan informasi mengenai hal tersebut. Saham adalah salah satu instrumen investasi yang digadang-gadang dapat memberi keuntungan di masa mendatang. Banyak kalangan muda-mudi yang tengah mengandrungi instrumen investasi yang satu ini.
Berbagai perusahaan sekuritas yang menyediakan jasa jual saham pun telah banyak bertebaran dan mudah untuk anda dapatkan. Selain itu, dalam berinvestasi saham juga tak ada syarat atau ketentuan khusus. Artinya, setiap orang yang sudah memiliki kartu tanda penduduk alias KTP sudah dapat berinvestasi saham.
Nah, lantas bagaimana cara membeli saham tersebut? Dalam artikel ini, Tim Kovermagz telah merangkumnya untuk anda! Yuk, simak pembahasannya!
1. Tentukan Terlebih Dahulu Perusahaan Sekuritas
Cara membeli saham pertama yang dapat anda lakukan yaitu dengan menentukan perusahaan sekuritas tempat Anda bertransaksi saham. Perusahaan sekuritas merupakan perantara untuk jual-beli saham saham dan membantu proses pembukaan rekening pada Bursa Efek Indonesia atau BEI.
Untuk memilih perusahaan sekuritas, pastikan anda memilihnya yang telah terdaftar dalam BEI. Mengenai informasi daftar lengkapnya, silahkan anda mengeceknya melalui situs resmi Otoritas Bursa.
2. Buka Rekening Dana Nasabah
Rekening dana nasabah atau RDN merupakan rekening yang harus para investor miliki untuk melakukan transaksi jual-beli di pasar modal. Untuk membuka RDN ada beberapa tahapannya, yaitu:
- Siapkan dokumen atau berkas yang tertera. Anda akan membutuhkan KTP untuk warga negara Indonesia (WNI) atau kartu izin tinggal terbatas (Kitas) dan passpor untuk warga negara asing (WNA), dan nomor pokok wajib pajak (NPWP). Jika pemohon merupakan pelajar yang belum memiliki NPWP, maka dapat melampirkan NPWP milik orang tua. Apabila pemohon merupakan ibu rumah tangga, maka bisa melampirkan NPWP milik suaminya. Siapkan juga fotokopi bagian depan buku tabungan yang Anda miliki dan siapkan materai sebanyak dua lembar.
- Tahapan berikutnya, pilih sekuritas tempat Anda membuat rekening tersebut. Anda bisa memilih bank sekuritas yang sudah mendapatkan pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.
- Kemudian, Isi fomulir dan seluruh informasi yang dibutuhkan.
- Selanjutnya, Anda dapat menyetorkan deposito awal pada RDN tersebut. Nilai setoran awal dari setiap bank sekuritas berbeda-beda. Umumnya ada sekitar Rp 100 ribu hingga Rp 3 juta.
3. Pilih Saham
Setelah memiliki RDN, Anda dapat langsung memilih saham yang anda inginkan untuk di beli. Untuk memilih sahamnya, Anda bisa menggunakan aplikasi milik sekuritas. Namun, sebelum memutuskan membeli saham dari sebuah perusahaan, pastikan Anda telah membaca laporan keuangan dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan kinerja perusahaan tersebut.
Saham yang digunakan untuk investasi jangka panjang harus dipikirkan dengan baik. Belilah saham dari perusahaan yang memiliki nilai fundamental baik. Untuk pemula, dapat membeli saham blue chip alias saham yang dimiliki oleh perusahaan dengan reputasi atau track reccord yang baik. Saham jenis ini nilainya cenderung naik dari tahun ke tahun, sehingga sangat cocok untuk investasi jangka panjang. Apabila sudah yakin dengan saham tersebut, Anda bisa langsung membelinya.
4. Memantau Pergerakan Pasar
Seorang investor wajib memantau pergerakan pasar. Kamu bisa menggunakan media sosial atau berita yang membahas harga saham untuk mengetahui pergerakan saham kamu.
5. Beli saham Ketika nilai turun
Dengan modal awal yang relatif rendah, anda bisa memberikan perasaan aman untuk yang baru ingin membeli saham secara langsung. Selain itu, saham yang anda beli saat turun memiliki potensi peningkatan nilai di waktu yang akan datang. Dengan pemahaman analisis yang semakin di kembangkan, anda juga bisa memiliki peluang untuk menentukan kapan nilai saham yang anda miliki akan naik.
Sebagai contohnya: berikut ini kami sampaikan cara membeli saham IPO.
Cara membeli saham IPO :
- Kunjungi website www.e-ipo.co.id untuk melihat daftar saham IPO.
- Pilih menu login dan masukkan data username password yang sesuai.
- Setelah berhasil masuk, pilih saham yang sedang dalam masa penawaran. Kemudian pilih saham yang Anda ingin beli.
- Klik tombol “pesan” untuk melanjutkan membeli.
- Selanjutnya akan keluar form pembelian. Pilih kode sekuritas yang akan anda gunakan untuk bertransaksi, masukkan jumlah lot (harga akan otomatis tampil sesuai dengan jumlah lot), dan isi 3 pertanyaan yang tersedia.
- Kemudian klik “kirim”.
- Baca summary pesanan dan pastikan data yang terisi sudah benar. Dan klik tombol “simpan”.
- Anda akan diminta untuk memasukkan OTP yang telah dikirim ke nomor yang telah didaftarkan. Setelah mengisi OTP, lakukan klik “Simpan pesanan”.
- Kemudian lakukan konfirmasi sesuai dengan langkah-langkah dibawah ini :
- Anda akan mendapat notifikasi status orderan yang telah dilakukan. Jika disetujui maka masuk ke langkah berikutnya.
- Buka menu order aktif, kemudian pilih “view” atau ikon mata yang berada di tabel orderan.
- Download prospektus dan baca dengan seksama.
- Setelah itu klik “Saya telah membaca prospektus”.
- Kemudian Anda akan segera mendapatkan status, berikut adalah kemungkinan status yang akan muncul :
- Approved : Pesanan sukses & anda telah membaca prospektus.
- Rejected : Saldo RDN T+2 tidak mencukupi.
- Dropped : Nasabah belum melakukan konfirmasi membaca prospektus.
- Setelah melakukan langkah-langkah di atas, tunggu sampai masuk masa penjatahan. Disini saham yang telah dipilih akan segera dijatahkan atau dialokasikan. Namun disini juga tidak langsung di alokasikan, namun ada beberapa kondisi yakni :
- Alloted : Anda akan mendapatkan jatah.
- Alloted with scaleback : Anda akan mendapatkan penjatahan disesuaikan atau hanya anda mendapatkan sebagian dari jumlah saham yang anda ingin beli.
- Not alloted : Anda tidak mendapatkan penjatahan.
- Not caried over : Pesanan tidak diteruskan untuk proses penjatahan.
- Pesanan yang telah di setujui dan di jatahkan akan segera masuk ke portfolio akun sekuritas anda pada masa disribusi.