Beberapa Kesalahan Saat Memulai Bisnis Baru

Banyak orang beranggapan bahwa langkah awal dari permulaan bisnis adalah hal yang paling penting dan harus direncanakan dengan baik-baik. Pemikiran yang seperti ini termasuk pemikiran yang kurang tepat. Setiap langkah yang diambil dalam berbisnis semuanya penting dan memiliki pengaruh terhadap sukses atau tidaknya bisnis yang sedang dijalankan.

Kesalahan yang cukup banyak dilakukan oleh para pelaku usaha adalah menjalankan bisnis tanpa melakukan evaluasi ide bisnis. Padahal ini penting untuk dilakukan guna mengetahui apakah ide tersebut cukup baik dan dapat dilaksanakan atau tidak.

Sebelum membuat suatu perubahan, sebaiknya luangkan waktu untuk meneliti dan menganalisis ide bisnis seobyektif mungkin. Pastikan apakah ide bisnis tersebut potensial dan menjanjikan untuk dikembangkan. Terdapat beberapa kesalahan dalam berbisnis yang perlu diperingatkan secara konsisten untuk mengantisipasi jatuhnya sebuah bisnis, apa sajakah itu ?

1. Terlalu percaya diri dengan produk yang dimiliki
Setiap orang pasti menganggap bahwa ide yang mereka pikirkan merupakan ide yang bagus. Jika ide tersebut berhasil diwujudkan, mereka berpikir tentu produk akan laku dipasaran dan bisa mendatangkan banyak keuntungan. Sifat terlalu yakin dengan ide dari diri sendiri inilah yang terkadang bisa membuat seseorang gagal dalam berbisnis.

Dalam mewujudkan ide tersebut tentu akan mengeluarkan modal yang tidak sedikit, sedangkan belum tentu sebuah ide yang bagus dapat diterima oleh pelanggan. Alhasil ketika meluncurkan produk tersebut, tidak ada satu orang pun yang akan membelinya karena ide yang bagus akan sia-sia jika produk tersebut tidak dibutuhkan oleh pelanggan.

Untuk menghindari hal diatas, Anda bisa mencari tahu terlebih dahulu apa yang diinginkan pelanggan. Bisa dengan membuat survey mengenai bidang yang Anda minati, atau bisa dengan wawancara langsung beberapa orang yang ahli dalam bidang tersebu

2. Identifikasi Target Pasar

Langkah pertama dalam menilai potensi dari ide bisnis adalah menentukan siapa target pasarnya. Bangun profil pelanggan ideal berdasarkan pengamatan dan analisis pribadi, riset pasar pihak ketiga, dan umpan balik apa pun yang diterima. Perhatikan sejumlah faktor seperti usia, jenis kelamin, status pendidikan, tingkat pendapatan, status pernikahan dan juga lokasi target pasar.

Selain itu, penting juga melakukan analisis pasar untuk menentukan seberapa besar pasarnya, seberapa jenuh dengan pesaing, dan apakah ada ruang untuk produk atau layanan. Riset dapat dilakukan melalui survei, atau diskusi kelompok untuk menguji segmen pasar

3. Satu keahlian sudah dianggap cukup
Banyak yang beranggapan bahwa jika sudah memiliki keahlian tertentu dalam bidang bisnis tersebut, maka bisnis pun akan sukses. Contohnya seperti, Anda yakin untuk membuka bisnis restoran yang sukses karena Anda pintar dalam memasak. Padahal, hal ini tidak sepenuhnya benar. Pemikiran seperti ini merupakan salah satu alasan mengapa banyak bisnis yang kandas di tengah jalan.

Berbisnis mencakup banyak hal, di antaranya adalah supplier, pelanggan, bahan baku, pelayanan, dan lain sebagainya. Dari sekian banyak hal tersebut, jika hanya memiliki keahlian dalam operasionalnya saja, tentu bisnis akan timpang sebelah. Jadi, Anda harus banyak belajar agar bisa menjadi seorang pebisnis yang sukses. Selain itu, Anda bisa merekrut atau mengajak teman yang bisa melengkapi keahlian satu sama lain untuk menjadi rekan bisnis.

4. Terlalu Optimis

Mereka memang memiliki ide yang bagus dan meyakinkan teman-teman serta keluarga mereka bahwa bisnis itu dapat berjalan dengan mulus dan tidak perlu berpikir panjang.

Mereka langsung terjun ke lapangan dan kemudian menyadari ada beberapa detail kecil yang gagal mereka pertimbangkan atau ada beberapa bagian dimana asumsi mereka terlalu optimis. Jujurlah dengan diri sendiri. Apakah Anda bersikap remeh ketika saatnya tiba untuk mendapatkan klien pertama? Apakah Anda mematok terlalu tinggi permintaan untuk produk? Apakah Anda berasumsi bahwa tidak ada resiko jika Anda tidak mengikuti apa pun yang bisa menyebabkan terjadinya kesalahan?

5. Riset Kompetisi

Langkah selanjutnya adalah dengan melakukan riset kompetisi. Sama seperti mengidentifikasi target pasar ideal, sebelum meluncurkan bisnis perlu juga untuk mengetahui siapa kompetitor di pasar. Riset kompetisi dapat dilakukan dengan mengumpulkan informasi penting kompetitor, mengetahui jenis persaingan yang dihadapi, mengidentifikasi keunggulan kompetitif yang dimiliki, dan melakukan analisis kekuatan dan kelemahan.

Baca Juga:  Siap-siap! Lee Min-ho Bakal Gelar Fan Meeting MINHOVERSE di Jakarta, Catat Jadwalnya!

6.Pengambilan penawaran yang tidak logis
Rasa semangat dan gairah (passion) yang menggebu-gebu itu diperlukan dalam berbisnis tanpa mengesampingkan logika yang benar. Terkadang ada penawaran yang menggiurkan seperti tawaran investasikan uang dan akan mendapatkan sepuluh kali lipat dalam waktu satu bulan. Semua orang memang menginginkan untung yang sebesar-besarnya, namun jangan sampai logika berpikir secara rasional  terpengaruh keputusan secara emosional.

Tidak ada istilah mendapatkan uang dengan mudah didalam berbisnis. Pasti ada risiko yang menanti di depan mata. Oleh karena itu, selalu teliti dan pelajari sebelum mengambil sebuah keputusan. Lebih baik Anda memikirkan dengan matang sebelum menyesal pada akhirnya.

7. Melakukan segalanya sendiri.

Memang benar, bagus kalau kita terjun langsung, tapi bukankah kita memiliki keterbatasan? Yang perlu diingat adalah Anda bukan ahli dalam setiap area! Waktu Anda adalah uang. Pikirkan tentang di area mana Anda harus menginvestasikan energy Anda.

Haruskah Anda mengembangkan dan menyempurnakan konten Anda, produk dan service, menjaga hubungan dengan klien dan pemegang saham, mengembangkan kredibilitas dalam industri? Terlalu banyak yang harus dilakukan! Masih ada orang lain yang dapat membantu dalam mengembangkan website Anda, menangani public relation, membuatkan template untuk newsletter, membantu dalam kegiatan administrasi. Manfaatkan mereka!

8. Tidak mempunyai rencana cadangan
Ketika ide yang didapat sudah bisa diterima pelanggan dan bisnis sudah berjalan dengan lancar, jangan mudah untuk berpuas diri. Anda harus tetap berwaspada dan membuat rencana lainnya (cadangan). Jika sewaktu-waktu memperoleh masalah, Anda sudah siap menghadapinya.

Berdiam diri dan tidak melakukan inovasi, tidak akan membuat bisnis sukses, justru bisa memicu kompetitor untuk menggerus bisnis Anda secara perlahan. Hal ini sudah terbukti di berbagai macam industri, contohnya saja di industri obat. Dahulu, masyarakat bersedia meminum obat yang pahit dan tidak enak rasanya karena tidak memiliki pilihan lain. Sekarang, para produsen obat pahit gulung tikar karena kompetitor mereka memberikan pilihan yang lebih baik. Tersedia obat dengan berbagai macam rasa yang enak ketika dikonsumsi.entrepreneur

Intinya, jangan mudah berpuas diri. Terus lakukan inovasi untuk mengembangkan produk Anda agar tidak kalah oleh kompetitor yang baru. Mintalah pendapat pada pelanggan agar Anda mengerti apa yang masih kurang dari produk tersebut. Selalu sediakan rencana lain untuk menanggulangi kompetitor yang berkeliaran.

9.Pengambilan penawaran yang tidak logis
Rasa semangat dan gairah (passion) yang menggebu-gebu itu diperlukan dalam berbisnis tanpa mengesampingkan logika yang benar. Terkadang ada penawaran yang menggiurkan seperti tawaran investasikan uang dan akan mendapatkan sepuluh kali lipat dalam waktu satu bulan. Semua orang memang menginginkan untung yang sebesar-besarnya, namun jangan sampai logika berpikir secara rasional  terpengaruh keputusan secara emosional.

10. Uang habis 
Uang habis disini adalah sama sekali tidak memiliki uang cash di kasir. Hal ini mungkin saja disebabkan oleh para pelanggan yang sering hutang atau menggunakan kartu kredit untuk membayar apa yang mereka beli. Padahal, uang cash tersebut seperti darah yang mengalir dalam bisnis. Jika aliran uang terhenti, tentu bisnis akan tersendat. Anda memerlukan uang cash untuk membayar biaya operasional serta karyawan Anda.  Jadi, aturlah keuangan dengan baik dan pancing pelanggan agar membayar dengan uang cash.

Nah itu tadi 6 kesalahan dalam berbisnis yang patut diwaspadai. Ketika Anda sudah mengetahui 6 kesalahan ini, pastinya Anda akan berusaha meninggalkannya bukan? Usahakan ketika berbisnis, jauhi kesalahan diatas agar bisnis yang Anda jalankan berjalan dengan lancar dan sukses.

11. Lakukan Analisis Kelayakan Keuangan

Langkah Terakhir dalam mengevaluasi ide bisnis adalah dengan melakukan analisis keuangan. Ini berarti mengembangkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti berapa biayanya untuk memulai bisnis, dari mana asal modal awal, apa potensi penghasilan dari bisnis setelah beroperasi, dan lainnya. Melakukan analisis keuangan akan membantu menetapkan data keuangan di pasar, dan mempertimbangkan sumber potensial untuk mendapatkan penghasilan, investasi, dan kredit yang tersedia untuk bisnis.

Penulis : Annette Thresia Ginting

Sumber : Dana Brownlee, Bisnishack