Bahaya Gas Air Mata Yang Mematikan

Belum lama ini, warga Indonesia digemparkan oleh kejadian naas yang menimpa para suporter sepak bola. Kejadiaan naas ini bermula setelah pertandingan Liga 1 Indonesia  mengakibatkan ratusan orang meninggal akibat kehabisan nafas usai aparat kepolisian melemparkan gas air mata ke mereka.

Tragedi Kanjuruhan ini tentunya memberikan duka mendalam bagi banyak warga Indonesia. Kejadian yang menewaskan setidaknya ratusan jiwa ini disebabkan oleh gas air mata.

Sekedar informasi bahwa, gas air mata sesungguhnya berbentuk cairan, cairan dalam suhu ruangan ini dicampur dengan bahan-bahan lain sehingga berbentuk aerosol. Gas air mata ini biasanya ditembakkan dari tabung untuk membubarkan kerumunan atau sekelompok besar orang yang dianggap sebagai ancaman. Pensaran dengan seberapa bahayanya cairan ini? simak penjelasnnya di bawah ini

Bahayanya gas air mata pada tubuh manusia

Dilansir dari Antara, seorang Pakar Kesehatan Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Dede Nasrullah S.Kep.Ns, M.Kep menjelaskan bahaya gas air mata jika terkena oleh manusia.

Ia menyebutkan senyawa yang ada di dalam gas air mata berhubungan dengan reseptor saraf yang dapat menyebabkan rasa nyeri, ketika gas air mata terpapar di kulit, terutama pada bagian wajah dan mata akan menimbulkan rasa perih dan pedih.

Melansir dari BBC Indonesia, gejala awal jika terkena cairan ini tubuh akan bereaksi sekitar 30 detik. Mata akan berair karena sensasi terbakar, kesulitan bernapas, sakit di bagian dada, iritasi pada kulit, dan kebutaan sementara. Selain itu, efek gas air mata akan lebih parah jika orang yang terkena mengidap asma atau masalah pernapasan bawaan.

Baca Juga:  Mengenal Pneumonia, Penyakit yang Diderita Barbie Hsu, Pemeran Sancai Meteor Garden Yang Dapat Menyebabkan Meninggal Dunia

Cara untuk melindungi diri mencegah resiko sesak nafas akibat menghirup gas, bisa dilakukan dengan merendam bandana atau handuk kecil dalam jus lemon atau cuka, dan simpan dalam kantong plastik. Korban bisa bernapas melalui kain yang diasamkan selama beberapa menit untuk memberikan tambahan waktu melarikan diri.

Tindakan terbaik untuk menghindarinya adalah tetap tenang sembari mencari udara segar. Dongakkan kepala dan hindari berada di jalur yang sama dengan granat. Keluar dan cari tempat yang aman dengan sirkulasi udara lancar.

Jika sudah berada di tempat aman, segera cuci mata dan wajah dengan air bersih sampai gejala iritasi mereda. Bisa juga dengan melepaskan baju agar paparan gas tidak semakin mengiritasi kulit. Kulit yang terkena gas harus dicuci dengan sabun dan air, namun jika sudah luka bisa diobati dengan diperban.

Itulah dia penjelasan singkat mengenai bahaya gas air mata yang dapat mematikan nyawa. Penjelasan mengenai cara mengatasi korban yang terkena cairan ini, semoga bisa menambah wawasan dan bermanfaat bagi Anda.