Apa Benar Minum Teh Setelah Makan Bakso Menyebabkan Bahaya? Begini Penjelasannya!

Apa Benar Minum Teh Setelah Makan Bakso Menyebabkan Bahaya? Begini Penjelasannya!
Apa Benar Minum Teh Setelah Makan Bakso Menyebabkan Bahaya? Begini Penjelasannya!

Akhir-akhir ini, masyarakat Indonesia tengah dihebohkan dengan adanya video larangan minum es teh sehabis makan bakso. Video tersebut kemudian viral dan menjadi perdebatan dari netizen. Bagaimana tidak? Minum teh setelah makan bakso ternyata sudah menjadi tradisi kebanyakan orang.

Ditambah lagi, teh yang dipercaya memiliki segudang manfaat untuk tubuh ini rupanya mengandung tanin yang mampu menghambat proses penyerapan zat besi yang terkandung dalam bakso. Lantas benarkah demikian? 

Kali ini, kami akan mengajak Anda mengetahui kebenaran mengenai pemberitaan tersebut. Simak penjelasannya disini! 

Kandungan Teh

Seperti yang sudah dijelaskan di awal, teh selain mengandung kafein juga mengandung senyawa yang disebut tannin, yakni yang dapat membentuk senyawa kompleks dengan zat besi dan membuatnya sulit diserap oleh tubuh.

Zat besi sendiri adalah nutrisi penting yang diperlukan untuk membentuk hemoglobin dalam darah, yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Namun, seberapa signifikan pengaruh tannin dalam teh terhadap penyerapan zat besi dari makanan masih menjadi bahan perdebatan di antara para ahli gizi.

Apa Benar Minum Teh Setelah Makan Bakso Menyebabkan Bahaya? Begini Penjelasannya!
Apa Benar Minum Teh Setelah Makan Bakso Menyebabkan Bahaya? Begini Penjelasannya!

Risiko Minum Teh Setelah Makan Bakso Menurut Ahli

Mengutip dari Asosiasi Keluarga Gizi Departemen Ilmu Gizi FKUI disebutkan bahwa teh mengandung tanin yang dapat mengikat mineral, termasuk zat besi, sehingga hal inilah yang kemudian dapat mengurangi penyerapan zat besi pada saluran pencernaan. 

Hal senada juga turut dijelaskan oleh Ahli gizi sekaligus pendiri Ruang Gizi Indonesia Diajeng Anjalna Gakusha A.Md. Gz. Menurut Diajeng, memang ada beberapa zat gizi yang harus dihindari untuk dimakan bersamaan, diantaranya yakni kafein, tanin, dan zat besi. Adapun dua di antara zat gizi itu, berupa bakso dan teh.

“Bakso itu tinggi protein dan zat besi, sedangkan di teh itu ada zat gizi yang namanya tanin,” kata Diajeng.

“Tanin itu akan menghambat penyerapan zat besi itu tadi. Makanya kenapa kita dianjurkan saat makan protein itu menghindari konsumsi teh,” ujarnya.

Lebih lanjut, Diajeng menambahkan susu atau produk tinggi kalsium, kopi, teh kakao, makanan kaya serat, dan kacang-kacangan juga tidak boleh dikonsumsi bersama dengan makanan tinggi zat besi.

Saat atau setelah menyantap bakso maupun makanan yang mengandung protein lebih dianjurkan untuk meminum air putih atau minuman tinggi vitamin C. Hal ini dikarenakan vitamin C justru dapat meningkatkan penyerapan zat gizi tersebut.

“Lebih baik minum air putih atau konsumsi minuman tinggi vitamin C, seperti es jeruk atau jus buah karena vitamin C itu temenan dengan zat gizi,” tegasnya. (Mengutip dari Tribun Toraja.com). 

Berdasarkan Penelitian atau Literatur

Terdapat pula sebuah studi literatur mengenai dampak minum teh terhadap status zat besi bahwa teh dapat menghambat penyerapan zat besi. Penyerapan besi non-heme ini jika dikonsumsi dengan air putih akan berdampak sebesar 10–13 persen, sedangkan jika dikonsumsi bersamaan dengan teh sebanyak 200 mL penyerapannya hanya sebesar 2–3 persen. 

Lalu, sebanyak 150 mL teh hitam yang dikonsumsi satu jam setelah makan akan menurunkan penyerapan besi 75–80 persen dan teh hitam menghambat penyerapan besi hampir dua kali lipat dari pada teh hijau (Nelson & Poultert, 2004). Ada pula hasil penelitian lain dari Kaltwasser et al. (1998) yang membandingkan penyerapan zat besi pada individu yang makan dengan air putih dan individu yang makan dengan minum teh hitam. 

Dalam hasil penelitian tersebut ditemukan bahwa penyerapan zat besi pada individu yang makan dengan air putih adalah sebesar 22,1 persen, sementara individu yang makan dengan minum teh hitam sebesar 6,9 persen. Dari penelitian ini, dapat kita simpulkan jika teh hitam menurunkan penyerapan zat besi sebesar 70 persen.

Selain itu, studi yang dipublikasikan dalam jurnal Current Developments in Nutrition pada 2017 lalu juga menunjukkan bahwa tanin teh lebih cenderung menghambat penyerapan zat besi dari sumber nabati daripada makanan hewani.

Jumlah tanin yang tepat di dalam teh dapat sangat bervariasi. Hal ini tergantung pada jenis dan cara pembuatannya. Kendati demikian, membatasi asupan hingga 3 cangkir atau kurang (710 ml) per hari kemungkinan besar merupakan kisaran yang aman.

Kandungan lain pada teh, yaitu senyawa polifenol juga dapat membentuk kompleks tidak larut dengan besi, sehingga membuat besi tidak tersedia untuk diserap oleh tubuh. Padahal, zat besi sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk berbagai fungsi tubuh, salah satunya dalam pembentukan hemoglobin.

Hemoglobin adalah protein pada sel darah merah yang membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Jika zat besi yang diserap tubuh sedikit dalam jangka waktu yang panjang, maka dapat menyebabkan anemia defisiensi besi.

Apa Benar Minum Teh Setelah Makan Bakso Menyebabkan Bahaya? Begini Penjelasannya!
Apa Benar Minum Teh Setelah Makan Bakso Menyebabkan Bahaya? Begini Penjelasannya!

Apakah minum teh setelah makan bakso dilarang?

Lantas apakah minum teh setelah makan bakso dilarang? Sebenarnya, minum teh setelah makan bakso atau diminum untuk menemani anda saat makan tidak sepenuhnya dilarang. Namun, sebaiknya kebiasaan ini perlu kita hindari. Lebih baik untuk memberi jeda antara waktu makan dan minum teh untuk menghindari terhambatnya penyerapan zat besi.

Setiap orang memiliki waktu pengosongan lambung dari makanan padat yang bervariasi antara individu, serta ini dipengaruhi oleh komponen makanan yang dikonsumsi, yang telah dilaporkan berkisar antara 45–108 menit. Sehingga, bila sobat kover ingin minum teh setelah makan, maka berilah waktu sekitar 1–2 jam.

Sebaliknya, bila memiliki kadar zat besi rendah namun masih menikmati minum teh, pertimbangkan untuk meminumnya di antara waktu makan sebagai tindakan pencegahan ekstra. Dengan begitu, hal ini akan membantu mengurangi kemungkinan teh memengaruhi tubuh untuk menyerap zat besi dari makanan pada waktu makan.

Kebutuhan individual dan kesehatan

Penting untuk diingat juga bahwa setiap orang memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda berdasarkan usia, jenis kelamin, kesehatan, dan aktivitas fisik. Mereka dengan anemia atau defisiensi zat besi mungkin lebih memperhatikan konsumsi zat besi dari makanan mereka. Namun, bagi sebagian orang yang memiliki asupan zat besi yang cukup atau bahkan berlebih, dampak penghambatan tannin mungkin tidak terlalu relevan.

Oleh karena itu, cobalah mencapai pola makan yang seimbang dan nutrisi yang mencukupi. Kombinasi makanan yang beragam dan bergizi dapat membantu memastikan tubuh mendapatkan zat besi dan nutrisi lainnya dengan baik.