9 Fosil Manusia Tertua Yang Ada di Dunia, Salah satunya dari Indonesia!

Mendengar kata fosil mungkin sudah tidak asing lagi bukan? Pasalnya, dari ribuan tahun yang silam hingga sekarang ini, fosil kerap diperbincangkan. Baik itu peneliti maupun masyarakat awam. Termasuk fosil manusia tertua yang ada di dunia. 

Melansir dari laman Oldest, fosil manusia pertama ditemukan pada abad ke-19 dan diberitakan secara kontroversial. Kendati begitu, masih banyak kaum paleontolog yang bingung apakah fosil yang ditemukan adalah manusia atau kera atau keduanya. Beberapa di antaranya menyebut bila fosil tersebut adalah nenek moyang manusia yang menderita penyakit.

Manusia modern atau yang disebut dengan Homo sapiens merupakan satu-satunya kelompok manusia yang masih tersisa. Nah untuk lebih lengkapnya, kali ini tim kovermagz akan mengajak anda untuk mengenal lebih dekat tentang fosil manusia tertua yang ada di dunia. Yuk simak penjelasannya berikut ini!

1. UR 501 Jawbone

Merupakan fosil manusia berbentuk tulang rahang yang ditemukan di situs paleoantropologi Bukit Uraha di Malawi. Tulang rahang ini diklaim sebagai fosil manusia tertua di dunia dengan usia 2,3-2,5 juta tahun. Diketahui tulang rahang purba ini merupakan milik manusia dari kelompok Homo rudolfensis yang dianggap sebagai spesimen tertua dari genus Homo. Fosil ini pertama kali ditemukan pada tahun 1991. Awalnya para ilmuwan memperkirakan ini adalah milik manusia purba Homo habilis.

Usai penelitian lebih lanjut, tulang rahang tersebut dipastikan milik Homo rudolfensis yang juga menjelaskan bagaimana manusia purba bermigrasi ke seluruh Afrika.

2. KNM ER 1813

Fosil manusia purba kedua dikenal dengan nama KNM ER 1813 yang berasal dari spesimen Homo habilis. Fosil berbentuk tengkorak itu ditemukan pada tahun 1973 di Kenya oleh ahli paleontologi bernama Kamoya Kimeu. KNM ER 1813 juga menimbulkan kontroversial karena ukurannya yang kecil dan tidak seperti tengkorak Homo habilis lainnya.

Diketahui KNM ER 1813 hanya memiliki kapasitas tengkorang 510 sentimeter kubik. Selain itu ukuran dan gigi juga disebutkan lebih kecil daripada yang ditemukan pada tengkorak Homo habilis lainnya. Meski begitu, KNM ER 1813 tetap memiliki ciri-ciri Homo habilis yang membuatnya digolongkan ke dalam spesies tersebut.

3. KNM ER 1470

KNM ER 1470 diperkirakan berusia sekitar 1,9 juta tahun dan diklasifikasikan sebagai kelompok Homo rudolfensis yang hidup di wilayah dan waktu yang sama dengan Homo habilis. Fosil ini juga timbul kontroversi karena dianggap terlalu besar bila dibandingkan dengan manusia Homo habilis. Namun ketika direkonstruksi pada tahun 2007, fosil ini diterima sebagai spesimen Homo rudolfensis.

4. Twiggy

Twiggy (OH 24) ditemukan dari situs paleoantropologi Olduvai George di Tanzania. Tengkorak ini diketahui juga termasuk dalam spesies Homo habilis. Fosil ini akhirnya dikonstruksi oleh ilmuwan Ron Clarke dengan cara diawetkan. Hasilnya, kini Twiggy sering digunakan untuk menyelesaikan perselisihan tentang cara mengklasifikasikan tengkorak Homo habilis dan Homo rudolfensis.

5. Dmanisi Skulls

Dmanisi Skull atau Tengkorak Dmanisi adalah fosil yang ditemukan di Dmanisi, Georgia dan termasuk ke dalam fosil tertua dalam garis Homo erectus. Ketika ditemukan, tengkorak ini ternyata lebih kecil dari tengkorak Homo erectus lainnya. Sehingga diklasifikasikan sebagai subspesies yang disebut Homo erectus georgicus.

Sebuah studi pada tahun 2013 menjelaskan ada perdebatan yang timbul dari penemuan Dmanisi Skulls. Fosil ini dianggap sebagai salah satu tengkorak manusia tertua yang hampir lengkap sehingga bisa dijadikan pertimbangan ketika mengklasifikasikan manusia purba.

Hasilnya, para ilmuwan percaya bahwa Homo habilis dan Homo rudolfensis bukanlah spesies manusia yang terpisah melainkan subspesies dari Homo erectus. Namun, para ilmuwan lain menilai hal itu tidak mungkin dan klasifikasi ulang harus diperlukan.

6. Turkana

Secara ilmiah, Turkana dikenal sebagai KNM-WT 15000 fan disebut sebagai fosil manusia purba terlengkap yang pernah ditemukan. Kerangka ini ditemukan pada tahun 1984 oleh Kamoya Kimeu dan diperkirakan berumur 1,5-1,6 juta tahun. Para peneliti memperkirakan fosil ini adalah seorang anak kecil berusia sekitar 7-11 tahun pada kematiannya.

Tingginya sekitar 160 cm. Karena hal itu, para ilmuwan percaya bahwa ia mengalami percepatan pertumbuhan yang jauh lebih kecil dibandingkan manusia modern sekarang. Fosil bocah Turkana juga diketahui panggul yang lebih kecil yang berbeda dari spesies hominid awal lainnya yang masih memanjat pohon dan memiliki kelainan setengah bipedal.

7. Mojokertensis

Mojokertensis adalah tengkorak dari remaja Homo erectus yang ditemukan di Indonesia. Fosil ini ditemukan pada tahun 1936 oleh Ralph von Koenigswald. Ia mengklasifikasikan tengkorak disebut sebagai Pithecanthropus mojokertensis dan menamainya sebagai Homo mojokertensis dan diyakini sebagai Homo erectus.

Awalnya, fosil ini sulit ditentukan usianya. Namun, pada awal tahun 1990-an fosil ini ditemukan berumur 1,81 juta tahun yang lalu dengan margin kesalahan kurang lebih 40.000 tahun. Pada tahun 2003, tengkorak itu ditetapkan berumur 1,43-1,49 juta tahun yang lalu.

8. Java Man

Java man atau manusia Jawa dianggap sebagai fosil manusia besar pertama yang ditemukan dari akhir abad ke-19. Ia memiliki gigi geraham, tengkorak dan tulang paha yang lengkap. Fosil ini ditemukan oleh ahli paleoantropologi bernama Eugene Dubois yang mengklaim bahwa penemuannya mewakili “mata rantai yang hilang” antara kera dan manusia.

Dengan demikian, fosil ini diklasifikasikan sebagai Anthropopithecus erectus yang merupakan klasifikasi yang sudah ketinggalan zaman. Kerangka manusia Jawa juga menimbulkan banyak kontroversial karena banyak ahli berpendapat fosil tersebut tidak mewakili bentuk peralihan antara manusia dan kera.

Akhirnya ahli biologi evolusi, Ernst Mayr mengklasifikasikan ulang Java Man sebagai Homo erectus pada tahun 1950. Pada tahun 1970-an, beberapa ilmuwan membedakan Java Man sebagai sub spesimen Homo erectus bernama Homo erectus erectus.

9. Peking Man

Peking Man atau Manusia Peking merupakan kelompok fosil yang ditemukan di Zhoukoudian, China pada tahun 1921-1937. Fosil ini ditemukan berumur antara 680 ribu-780 ribu tahun. Secara keseluruhan ditemukan 15 tengkorak persia, 11 rahang bawah, beberapa gigi, beberapa tulang kerangka, dan sejumlah besar peralatan batu dari lokasi penggalian.

Fosil ini dipelajari secara intensif oleh ahli paleoantropologi David Blackson hingga kematiannya pada tahun 1934. Setelah meninggal, penelitiannya diambil alih oleh Pierre Teilhard de Chardin dan Franz Weidenreich hingga meninggalkan China pada tahun 1941.

Sayangnya, fosil asli Peking Man menghilang pada tahun 1941 ketika Beijing di bawa kekuasaan Jepang. Hingga saat ini, fosil tersebut tak pernah ditemukan. Untungnya, beberapa gips dan deskripsi Peking Man selamat dan empat giginya masih ada di Museum Paleontologi Universitas Uppsala.

10. Meganthropus Paleojavanicus 

Seorang ahli paleontologi asal Belanda bernama G.H.R. von Koenigswald menemukan fosil ini pada 1941. Koenigswald menemukan sebagian tulang rahang bawah serta beberapa geraham. Ia menamai manusia purba ini sebagai Meganthropus Paleojavanicus karena bentuk tubuhnya yang lebih besar dari ukuran manusia purba pada umumnya.

Berdasarkan hasil penelitian para ahli, usia fosil Meganthropus Paleojavanicus adalah 2 juta hingga 1 juta tahun yang lalu pada masa Paleolitikum atau Zaman Batu Tua. Usia tersebut membuat Meganthropus Paleojavanicus menjadi fosil tertua yang ditemukan para ahli.

Baca Juga:  Ini Daftar 17 Stadion Sepak Bola Yang Diresmikan Presiden Prabowo, Sudah Bertaraf FIFA Loh!