
Menyetrika adalah salah satu hal yang kurang disukai oleh banyak orang. Selain melelahkan, rasa bosan membuat banyak orang tak suka akan kegiatan ini. Apalagi pakaian yang kusut bisa menciptakan tenaga ekstra untuk menyetrika.
Baju kusut akan memberikan kesan kurang rapi dan tidak profesional. Supaya tidak repot menyetrika setiap hari, kamu bisa memilih pakaian dari kain anti kusut. Nah kovermagz , mengutip dari berbagai sumber simak beberapa jenis bahan anti kusut yang tidak perlu disetrika lagi.
1. Polyester
Polyester merupakan bahan sintetis yang memiliki kelebihan tahan terhadap kusut. Hal ini disebabkan karena polyester memiliki serat yang kuat dan elastis, sehingga membuatnya tidak mudah kusut dan tidak perlu disetrika.
Namun, bahan polyester sangat mudah lembab dan kurang mampu dalam menyerap keringat.
Oleh karena itu, kebanyakan pakaian kemeja yang tidak mudah kusut dan adem merupakan campuran antara polyester dan bahan lain seperti katun.
Ciri khas pakaian dengan kandungan polyester lebih banyak adalah permukaannya yang mengkilap, ringan, dan elastis ketika ditarik.
2. Wool
Wool termasuk bahan pakaian yang tidak mudah kusut karena memiliki sifat elastis yang kuat. Sifat ini memungkinkan bahan wool untuk kembali ke bentuk aslinya setelah dicuci, sehingga tidak mudah terlihat kusut.
Selain itu, serat-serat dalam wol memiliki sifat menyerap kelembapan dan memelihara suhu tubuh, sehingga nyaman dipakai.
Teksturnya yang tebal, hangat, dan lembut kerap dimanfaatkan untuk produk pakaian musim dingin seperti sweater. Namun sayangnya, wol sering diartikan sebagai bahan yang gatal.
Padahal kesalahan saat mencuci atau terlalu sering menjemur dapat menurunkan kualitas bahan. Jadi, pastikan Anda merawat pakaian sesuai dengan karakteristik bahannya.
3. Jersey
Jenis bahan ini bahkan tidak boleh disetrika lho, sobat Kovermagz. Biasanya jenis bahan pakaian ini digunakan untuk pakaian olahraga.
Jersey memiliki sifat yang dapat menyerap keringat dengan baik dan tidak mudah kusut. Jika jersey disetrika maka akan merusak tekstur pakaian. sebaiknya langsung di lipat saja jika selesai di cuci.
4. Linen
Linen adalah jenis bahan yang terbuat dari serat tanaman rami. Baju dari linen memberikan tampilan yang casual dan alami, cocok untuk cuaca hangat dan gaya yang santai.
Salah satu keunggulan utama dari linen adalah kemampuannya untuk menyerap kelembaban dengan baik, menjadikannya bahan yang nyaman untuk digunakan dalam cuaca panas.
5. Pique
Kain pique merupakan jenis kain yang memiliki pori-pori. Terbuat dari kombinasi bahan katun dan polyester, kain pique banyak dijumpai pada produk kaos polo.
Secara struktur kain pique berbeda dengan kain lacoste. Struktur rajutan kain pique membentuk segi 6, sedangkan kain lacoste segi 4.
Walaupun demikian, kain pique lebih sering dikenal sebagai kain lacoste karena perbedaannya yang tidak begitu signifikan. Kain lacoste pique terasa adem dan nyaman dipakai. Selain itu, bahannya lembut jika dipegang dan mampu menyerap keringat dengan baik karena terdapat campuran katun.
6. Satin
Satin adalah jenis kain yang terbuat dari serat sintetis dan alami seperti sutra dan katun.
Permukaan yang licin dan berkilau adalah karakteristik utama dari kain satin. Tak jarang, jenis kain ini banyak ditemui pada pakaian formal seperti blouse wanita.
Bahannya terasa adem dan jatuh, sehingga sering dijadikan referensi busana muslim seperti mukena, gamis, dan jilbab..
Biasanya kain mukena yang tidak mudah kusut adalah campuran dari bahan satin silk atau satin maxmara.
7. Nilon
Kain yang tidak mudah kusut terakhir adalah nilon. Nilon adalah jenis kain yang sintetis yang terbuat dari poliamida. Kelebihannya seperti elastis, ringan, dan kuat sering dijadikan rekomendasi untuk pakaian renang. Sangat cocok dibawa traveling kemana-mana.
Sifat lainnya adalah tahan panas dan tidak mudah kusut, sehingga tidak perlu disetrika dan bila dicuci akan cepat kering.