5 Hal Penting yang Wajib Diperhatikan Saat Defisit Kalori

Defisit kalori merupakan Istilah ini sebenarnya mengacu pada salah satu metode diet yang cukup populer. Setiap harinya, tubuh melakukan pembakaran kalori untuk dijadikan sebagai energi. Jadi, apabila seseorang menerapkan defisit kalori, dalam menghasilkan energi, tubuh akan mencari sumber lain sebagai bahan bakar.

Setiap orang memiliki target kalori harian yang berbeda, maka dari itu kalkulasi terlebih dahulu dengan kalkulator khusus menghitung kalori. Jika sudah, simak 5 hal penting yang harus diperhatikan selama menjalani proses defisit kalori dari berbagai sumber:

 

1. Kalori cair

Selain dari makanan, Anda juga harus memperhatikan jumlah kalori dan kandungan yang ada dalam minuman. Meski terlihat rendah kalori, beberapa minuman malah memiliki kandungan kalori yang padat, biasanya dari gula dan karbohidrat.

Jika tidak diperhatikan dengan baik, hal ini dapat mengganggu proses defisit kalori Anda , menyebabkan rasa kurang kenyang, masalah pencernaan, dan bahkan lonjakan gula darah. Untuk itu, ketahui kandungan kalori dan porsi penyajian pada label kemasan makanan, dan perbanyak minum air putih.

 

2. Serat

Serat menjadi salah satu nutrisi paling penting untuk mempertahankan defisit kalori. Ketika Anda mengkonsumsi makanan berserat tinggi, makanan tersebut mengambil lebih banyak ruang dalam perut, sehingga akan terasa kenyang lebih lama. Jadi ini akan mengurangi keinginan Anda untuk ngemil.

Selain itu, serat juga memperlambat pencernaan, sehingga tubuh bisa memiliki waktu untuk menyerap nutrisi dengan lebih efisien. Ini berarti kamu dapat mengonsumsi lebih sedikit kalori, namun tetap merasa kenyang dan berenergi seharian.

Adapun, serat bisa mengatur kadar gula darah serta kolesterol dalam tubuh. Oleh karena itu, Biji chia, Artichoke, Raspberry, Alpukat, Brokoli, dan Gandum adalah beberapa contoh makanan berserat tinggi yang dapat dimasukkan ke dalam pola makan saat defisit kalori.

Baca Juga:  Deretan Produk Untuk Menghilangkan Bau Miss V

 

3. Konstipasi

Serat juga berperan untuk melawan konstipasi, sakit perut yang sering terjadi saat menjalani defisit kalori. Masalah kesehatan ini terjadi karena tubuh dehidrasi dan tidak menerima nutrisi yang cukup untuk mempertahankan fungsi usus yang sehat.

Hal ini dapat menyebabkan pergerakan makanan lebih lambat melalui saluran pencernaan, sehingga jumlah buang air besar menjadi jauh lebih sedikit. Untuk mengatasi konstipasi, selalu buat pola makan dengan nutrisi yang seimbang, serta berserat tinggi. Serta jangan lupa juga untuk meminum air yang cukup, setidaknya 3.7 liter agar selalu terhidrasi dan kenyang.

 

4. Perubahan mood mendadak

Selain konstipasi, perubahan mood mendadak juga umumĀ  terjadi selama menjalani defisit kalori. Ini karena tubuh masih menyesuaikan dengan gaya hidup baru seperti defisit kalori, yang menyebabkan fluktuasi kadar hormon dan gula darah, yang diikuti oleh kurangnya tenaga dan depresi.

Jadi untuk mengatasi masalah ini, Anda harus berkomitmen untuk menjalani proses defisit kalori. Khususnya membuat jadwal makan yang terstruktur, pola makan yang seimbang dan penuh nutrisi, serta berlatih secara konsisten.

 

5. Tidur dan istirahat yang cukupĀ 

Ketika Anda menjalani defisit kalori, tubuh akan bekerja lebih keras untuk beradaptasi dengan asupan energi yang berkurang. Jadi, tidur dan istirahat yang cukup tentu dapat membantu tubuh pulih dari peningkatan aktivitas metabolisme ini.

Tanpa istirahat yang cukup, tubuh mungkin akan kesulitan menyesuaikan diri dengan tingkat energi yang baru. Sehingga menyebabkan kelelahan, penurunan motivasi, dan bahkan berpotensi menyebabkan penurunan berat badan jika tidak diperhatikan.