Seperti kita tahu bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya dan adat istiadat. Lebih dari 300 kelompok etnik dan 1.340 suku bangsa, dari Sabang hingga Merauke tersebar luas di Indonesia. Bisa dibilang Indonesia adalah rumah dari segala ragam budaya dan adat istiadat yang sangat berwarna.
Karena itu pula, Indonesia digadang-gadang memiliki desa adat yang masih bertahan hingga sekarang. Beberapa diantaranya bahkan masih kental dengan tradisi adat dan tak tersentuh dari teknologi. Tak heran bila desa adat tersebut kerap memancing para wisatawan internasional untuk berkunjung dan disebut telah mendunia.
Nah lantas desa adat di Indonesia apa saja yang telah mendunia? Melansir dari beberapa sumber, tim kovermagz akan mengajak Anda untuk menelusurinya. Simak selengkapnya disini!
Desa Adat Sijunjung, Sumatera Barat
Yang pertama ada Desa Adat Sijunjung yang berlokasi di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat. Kampung Adat Sinjunjung merupakan desa wisata harus kalian kunjungi bila datang ke provinsi Sumatera Barat. Nantinya anda bisa melihat lebih dekat kebudayaan masyarakat-masyarakat adat yang ada di Sumatera Barat.
Di kampung adat ini sendiri dihuni oleh suku-suku Chaniago, Melayu, Pana, Tono, dan Melayu Tak Timbago. Di sepanjang jalan menyusuri desa adat Indonesia satu ini, pengunjung akan disuguhkan rumah-rumah Gadang yang berdiri rapi secara berhadap-hadapan dengan keasrian alam yang masih terbilang sejuk dan menawan.
Desa Adat Suku Baduy
Yang kedua ada Desa adat suku Baduy. Desa ini terletak di Banten tepatnya di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Ini merupakan salah satu destinasi wisata kampung adat yang cukup populer dan telah mendunia di kalangan wisatawan Internasional.
Melansir dari sumber terpercaya, Suku Baduy sendiri terbagi menjadi 2, yakni Suku Baduy Dalam dan Suku Baduy Luar. Kedua suku ini tentunya sangatlah berbeda. Masyarakat Baduy Luar menggunakan pakaian serba hitam dan masih melakukan perjalanan ke kota untuk berjualan madu.
Sebaliknya, Baduy dalam justru tidak pernah keluar dari desanya dan selalu menggunakan pakaian serba putih dan biru tua dengan ikat kepala berwarna putih. Masyarakat suku Baduy Dalam benar-benar mengisolasikan dirinya dari dunia luar.
Desa adat yang dihuni oleh Urang Kaneker (sebutan untuk orang Baduy) ini sangat unik lantaran masyarakatnya yang masih tradisional dan tak terpengaruh oleh teknologi modern. Baik itu listrik, peralatan elektronik maupun yang lainnya. Mereka menolak berbagai teknologi yang ada. Mereka lebih memiliki untuk bergantung dengan alam. Disini, juga terdapat beberapa aturan yang tidak diperbolehkan memotret dan mengambil hasil alam mereka tanpa izin.
Kampung Naga, Tasikmalaya Jawa Barat
Berada di lembah bukit yang asri, Kampung Naga adalah sebuah desa adat di Tasikmalaya, Jawa Barat yang tak cuma menawarkan keindahan masyarakat yang masih memegang teguh adat istiadat leluhur namun juga keindahan alamnya yang masih sangat asri.
Masyarakat di Kampung Naga juga terkenal akan keramahannya sehingga menjadikannya sebagai salah satu destinasi desa wisata favorit di Jawa Barat. Di sini juga belum terjamah dengan teknologi modern berupa listrik, elektronik hingga peralatan lainnya. Menariknya lagi, kampung naga hanya dihuni 113 rumah saja loh. Dan rumah yang mereka tempati disebut-sebut tahan dengan bencana alam berupa gempa tektonik.
Desa Ke’te Kesu
Merupakan perkampungan Suku Toraja yang terkenal. Konon, desa ini juga sering dijadikan tempat ritual suku Tana Toraja. Desa Ke’te Kesu bahkan menjadi salah satu tanah keramat di Pulau Sulawesi yang menyimpan tradisi leluhur peninggalan nenek moyang Bangsa Indonesia sejak 500 tahun lalu loh.
Jika beruntung dan datang di waktu yang tepat, anda bisa menyaksikan ritual pemakaman yang unik, dimana jenazah bakal disemayamkan di dinding-dinding batu. Pemakaman tradisional ini dipenuhi dengan tulang belulang dari warga-warga yang telah meninggal dunia, lengkap dengan peti mati yang diukir.
Di desa ini, anda juga bisa melihat rumah tradisional Suku Toraja yang bernama Tongkonan. Tongkonan ini berbentuk rumah panggung dengan atap yang menyerupai perahu terbalik dengan hiasan kepala kerbau di bagian depan rumah. Masyarakat setempat percaya bahwa kerbau adalah hewan sakral yang mahal dan kepala kerbau melambangkan status sosial pemilik rumah. Semakin banyak kepala kerbau nya, maka semakin tinggi status sosial orang yang tinggal di rumah itu.
Desa Wae Rebo, Manggarai, Nusa Tenggara Timur
Sejak ditetapkan sebagai salah satu situs kekayaan dunia oleh UNESCO, popularitas desa adat Wae Rebo bisa dibilang semakin mendunia. Bagaimana tidak? Selain menyajikan kekayaan budaya, desa adat yang terletak di ketinggian 1.100 Mdpl ini juga punya sejumlah wisata alam yang sangat menakjubkan loh. Anda juga bisa melihat negeri diatas awan yang sangat mengesankan dan memukau mata. Tak heran bila desa ini juga kerap disebut sebagai desa “di atas awan.”
Di desa adat Wae Rebo, anda juga bisa melihat tujuh rumah adat yang disebut Mbaru Niang. Rumah adat ini berbentuk kerucut dan ditempati bersama. Setiap rumah diketahui dihuni oleh enam hingga delapan keluarga. Mbaru Niang terdiri dari lima lantai dengan atap daun lontar dan ditutupi ijuk. Desa adat mendunia ini juga punya kepala suku yang bakal memimpin upacara untuk menyambut para wisatawan yang datang ke sini.
Desa Adat Praijing, Sumba
Berikutnya ada Desa Adat Praijing yang ketenaranya sudah mulai meruah hingga turis mancanegara. Desa adat Praijing ini berlokasi tepat di pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur dan para wisatawan biasanya akan menemukan rumah adat mereka yang unik yaitu Uma Bokulu.
Terdiri tiga tingkat, rumah tingkat pertama berfungsi untuk memelihara hewan, tingkat kedua untuk dihuni. Sedangkan, tingkat ketiga atau pada bagian atap yang menjulang ke atas berfungsi sebagai penyimpanan bahan makanan atau hasil panen.
Selain arsitektur rumah adatnya yang unik, wisatawan juga masih bisa melihat langsung gaya hidup masyarakat yang masih memegang teguh keyakinan nenek moyang di desa adat Indonesia satu ini.
Desa Adat Trunyan, Bali
Pulau Bali memang sudah di kenal secara luas oleh masyarakat Internasional sejak beberapa dekade terakhir, namun salah satu spot wisata yang dapat menarik minat wisatawan ialah keberadaan desa adat Trunyan yang berlokasi di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali.
Disini kalian akan melihat sisi lain dari pulau Bali dimana panorama alam yang disuguhkan benar-benar asri. Selain itu, sebagian besar pengunjung datang ke desa ini juga untuk melihat secara langsung tradisi leluhur masyarakatnya yakni tata cara pemakaman yang berbeda dengan cara pemakaman konvensional dimana jenazah tidaklah dikubur melainkan diletakkan di bawah pohon Teru Menyan hingga terurai dan menyatu dengan tanah.
Tradisi unik ini sangatlah populer hingga banyak mengundang para mancanegara mengunjungi desa adat ini hanya untuk melihat langsung bagaimana tradisi ini berlangsung.
Desa Setulang Kalimantan Utara
Destinasi desa wisata di Indonesia yang sarat akan nilai-nilai kebudayaan dan adat istiadat selanjutnya adalah Desa Wisata Setulang. Berada di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, di desa adat Indonesia satu ini anda bisa melihat kekentalan dari budaya adat masyarakat Dayak Kenyah Oma Lung.
Selain beragam tradisi adat khas masyarakat Dayak Kenyah Oma Lung, kampung adat ini juga dikelilingi bentang alam yang sangat memukau. Salah satu destinasi wisata alam yang bisa dijelajahi saat berkunjung ke desa adat Indonesia satu ini adalah Hutan Desa Tana’ Ulen dan sebuah air terjun disekitarnya.
Desa Penglipuran Bali
Menjadi desa terbersih ketiga di dunia, Desa Penglipuran wajib banget masuk dalam daftar destinasimu. Selain bersih, desa ini juga menyimpan kekayaan alam dan masyarakatnya yang sangat beragam.
Saat memasuki lokasi desa, anda akan merasakan bagaimana kebersamaan dan keragaman hidup dengan harmonis di desa ini. Anda juga bisa memutuskan untuk menginap semalam dan hidup berbaur dengan warga. Masyarakat Bali dikenal sangat ramah dalam menyambut wisatawan, sehingga anda tentunya akan merasa betah berada di desa ini.