Sobat Kovermagz, sudah tahu belum dengan gunung teraktif di Indonesia yang satu ini? Bahkan selama tujuh tahun ini Sinabung sudah beberapa kali meletus. Letusannya dirasakan masyarakat sejak tahun 2010, lalu 2013, 2015, 2016, dan tahun 2017 silam. Selain letusannya yang dahsyat, gunung ini bahkan memiliki sejumlah fakta-fakta menarik lain yang jarang diketahui.
Gunung Sinabung berada pada ketinggian 2.451 mdpl yang terletak di Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Indonesia. Gunung ini sama aktifnya dengan Gunung Sibayak Sumut dan merupakan gunung tertinggi ke-2 setelah Gunung Sibuatan (Sumut).
Kali ini Kovermagz akan merangkum berbagai fakta menarik tentang gunung sinabung yang mungkin belum Anda tahu . Apa saja fakta-fakta itu? Simak selengkapnya di bawah ini!
Tidak Pernah Meletus Sejak Tahun 1.600
Gunung Sinabung tidak pernah meletus sejak tahun 1.600. Gunung ini terakhir kali dianggap meletus pada tahun 800. Namun, pada 27 Agustus 2010, gunung ini tiba-tiba aktif dan mengeluarkan asap dan abu vulkanik.
Dua hari setelahnya, gunung ini pun mengeluarkan lava sehingga pemerintah pun menaikkan status gunung ini menjadi Awas. Sejak peristiwa itu, Gunung Sinabung sering erupsi dan dianggap sebagai gunung paling aktif di Indonesia.
Terakhir, gunung ini erupsi pada 3 Januari 2021 lalu. Saat itu, gunung ini melontarkan kolom abu setinggi 500 ke arah langit. Menanggapi hal tersebut, warga setempat dan wisatawan yang berada dalam 3-5 kilometer dari gunung ini diminta untuk tidak beraktivitas di luar ruangan.
Dua bulan setelah peristiwa itu, Gunung Sinabung mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu melebihi 5 ribu meter, serta angin lemah yang cenderung ke arah barat daya. Kondisi tersebut membuat beberapa desa di relokasi dan masyarakat dilarang beraktivitas di dekat desa-desa itu.
Gunung yang memiliki periode erupsi sangat lama
Tidak seperti gunung api biasa yang memiliki rentang erupsi terbilang cepat. Gunung Sinabung memiliki periode erupsi sangat lama hingga tahunan. Karakteristik Gunung Sinabung ini juga ditemukan di Gunung Unzen yang berada di Jepang. Sejak terjadi erupsi Desember 2017 Gunung Sinabung masih terlihat aktif. Hingga akhirnya terjadi erupsi besar di Februari 2018.
Memiliki Danau yang Indah
Dibalik statusnya yang aktif, Gunung Sinabung rupanya menyimpan sebuah danau yang tidak kalah indah dibanding Danau Toba, yaitu Danau Lau Kawar. Danau dengan luas sekitar 500 hektar ini memiliki iklim yang sejuk dan mempunyai pemandangan di sekitar danau yang indah. Sebelum Gunung Sinabung meletus, danau ini dulunya pernah ditanami bunga anggrek yang membuat danau ini semakin indah.
Ada beberapa pantangan yang harus dituruti jika ingin ke danau ini, beberapa diantaranya dilarang berbuat maksiat dan berkata kotor. Jika dilanggar, penunggu danau ini akan marah dan menimbulkan badai secara tiba-tiba.
Pernah tercatat sebagai gunung mati
Sebelum ditemukan fosil kayu terbakar di tahun 2010 Gunung Sinabung tercatat sebagai gunung mati. Awalnya gunung ini tercatat tak pernah meletus sejak tahun 1600. Namun penemuan kayu yang terbakar di kedalaman 20 meter ini membuktikan kalau Sinabung pernah meletus sekitar 800 tahun lalu. Peristiwa 800 tahun yang lalu ini masih menjadi misteri dan terus diteliti.
Gunung Sinabung memiliki banyak jalur pendakian. Semenjak Gunung Sinabung sering erupsi, jalur pendakian ini pun kini tinggal menyisakan satu saja, yaitu jalur Lau Kawar. Pada jalur ini, pendaki akan melewati indahnya Danau Lau Kawar sebelum akhirnya sampai ke Gunung Sinabung. Pendaki bisa berkemah sejenak di sekitar area danau itu sebelum melanjutkan pendakian.
Sempat Masuk Dokumenter Karya Werner Herzog
Pada 2016, Gunung Sinabung ditampilkan dalam sebuah dokumenter bertajuk Into the Inferno (2016). Dokumenter karya Werner Herzog itu menggambarkan perjalanan Herzog bersama rekannya yang mengunjungi berbagai gunung vulkanik di dunia, termasuk Gunung Sinabung. Film ini tayang perdana di Festival Film Telluride pada 3 September 2016 kemarin, serta resmi ditayangkan di Netflix pada 28 Oktober 2016.