
Zaman sekarang yang semakin canggih memungkinkan seseorang bisa membeli apapun dengan cara yang mudah dan cepat. Semua bisa dijangkau dengan berbelanja online. Kegiatan ini semakin marak semenjak covid-19 melanda berbagai belahan dunia.
Semakin banyak platform-platform yang meningkatkan performa untuk memenuhi kebutuhan para konsumen. Hanya dengan smartphone semua terasa gampang untuk membeli sesuatu. Tak hanya itu waktu juga lebih hemat saat semua bisa digapai hanya dengan telepon genggam.
Melihat fenomena ini, tak heran jika para wanita dan pria semakin candu dalam berbelanja online. Belum lagi dengan begitu banyak penawaran promo dari aplikasi e-commerce, membuat belanja online semakin menarik.
Berbagai kelebihan online shopping itu tak jarang membuat orang ketagihan belanja melalui gawai mereka. Terlebih dengan berbagai godaan promo diskon dan cashback belanja. Akhirnya, tidak sedikit orang yang merasa keuangannya jadi lebih boros akibat tergoda belanja online.
Sobat KoverMagz mulai merasakan “kecanduan” belanja online? sebaiknya mulai berbenah agar keuangan Anda tidak terganggu dan tetap stabil. Berikut kami bagikan tips untuk mengatasi kecanduan belanja online. Keep scrolling!
1. Berhenti Berlangganan atau Mengikuti
Salah satu cara terbaik untuk menjaga diri dari pengeluaran berlebihan adalah dengan menghindari situasi yang menggodamu untuk membelanjakan uang. Banyak dari kita, menghabiskan berjam-jam sehari di perangkat digital dan oleh karena itu berlangganan banyak toko yang menawarkan penawaran dan diskon kepada kita yang membuatmu tertarik untuk membelinya. Jadi, jika kelemahanmu adalah belanja online, langkah pertama adalah mulai berhenti berlangganan.
Dengan berhenti berlangganan dari semua toko online, kamu akan terhindar dari keinginan untuk berbelanja berlebihan dan godaan akan diskon dan penawaran menarik lainnya.
2. Atur Selalu Budget Anda
Kadang kala, belanja online dipilih sebagai cara melepaskan stres. Cara ini tidak salah, asal tidak jadi ketagihan belanja online. Supaya tak ketagihan, tetapkan batasan pengeluaran untuk belanja online setiap minggu atau bahkan setiap bulannya. Sebaiknya, pastikan juga bahwa barang yang Anda beli memang benar-benar Anda butuhkan bukan yang Anda inginkan.
3. Buatlah rekening belanja khusus
Cara ini bisa sangat ampuh selama Anda bisa berdisiplin dengan aturan yang Anda buat sendiri. Membuat rekening khusus untuk berbelanja online bisa membantu Anda membatasi “kerusakan” dompet akibat belanja online. Anggaplah setiap bulan Anda mengalokasikan tak lebih dari Rp300.000 untuk berbelanja online.
Dengan memiliki batasan nominal yang bisa dibelanjakan, Anda harus bisa berhenti berbelanja ketika dana di rekening khusus itu sudah habis. Selain itu, dengan rekening khusus belanja, Anda bisa menghindari upaya “menyabotase” pos lain yang lebih penting, seperti pos dana darurat, pos asuransi dan investasi.
4. Blokir Akses ke Situs Belanja Online
Memang kedengarannya sedikit ekstrim, namun jika kecanduan belanja online-mu sudah dalam tahap bahaya, kamu perlu melakukan tips yang satu ini. Pemblokiran situs belanja online bisa Anda lakukan melalui browser atau menggunakan software untuk memblokirnya secara otomatis.
Pastikan juga kamu membersihkan cookie dan cache pada browser secara teratur. Hal ini sangat bermanfaat untuk menghindari kamu mendapatkan iklan dari situs belanja online yang sedang mempromosikan produk atau layanan mereka.
5. Berikan tenggat waktu untuk menunggu
Banyak orang melakukan pembelian online yang tidak direncanakan hanya karena mereka melihat barang yang menarik perhatian ketika berencana hanya untuk melihat-lihat. Meski tidak masalah bila hanya sesekali, namun bila sering dilakukan akan mempengaruhi keuangan Anda. Terlebih bila Anda tidak menghapus informasi kartu kredit di laman pembayaran, tentu akan menyebabkan utang kartu kredit semakin tinggi.
Untuk menyiasatinya, Anda bisa terapkan waktu tunggu selama 1 – 3 hari ketika Anda ingin membeli suatu barang yang diinginkan. Atau, Anda bisa meletakkan dulu barang tersebut di keranjang belanja, lalu berjalan-jalanlah keluar atau telepon teman dan beritahu mereka akan hal itu. Seringkali, dengan menjernihkan pikiran dapat membantu Anda sadar bahwa tidak benar-benar menginginkan dan membutuhkan barang itu.