
Self-pleasure atau masturbasi adalah normal dan umum. Pernah dengar gak, ada lelucon Inggris: “80% of people masturbate, and the other 20% are lying about it.” Tentu saja ini bukan data akurat, dan ada sebagian orang yang memang benar-benar tidak pernah melakukan masturbasi. Namun, diakui atau tidak, orang-orang pada umumnya tahu bahwa masturbasi itu normal dan umum.
Strictly bicara dari sudut pandang kesehatan, masturbasi bisa menjadi cara alami yang aman dan sehat untuk mempelajari atau mengeksplorasi tubuh Anda, sekaligus melepaskan ketegangan seksual dan mendapatkan kenikmatan seksual — tanpa resiko STDs maupun kehamilan.
Take note, masturbasi tidak hanya dilakukan dan dinikmati oleh pria saja, wanita juga. Masturbasi juga tidak hanya dilakukan para single, namun pasangan-pasangan yang sudah berumah tangga.
MITOS SEPUTARAN MASTURBASI
Kontribusi dari mungkin ajaran agama dan budaya membuat self-pleasure, self-touch atau mastubasi cenderung hal yang negatif, aib, tabu. Banyak mitos yang Anda dengar sepanjang masa remaja hingga dewasa membuat rasa malu dan rasa bersalah ketika Anda melakukan masturbasi. Anda mungkin pernah mendengar beberapa di antaranya.
Katanya:
- bisa merusak alat kelamin Anda
- menghambat pertumbuhan penis Anda
- bakal menghabiskan semua orgasme Anda di kemudian hari
- menyebabkan kebutaan
- impotensi di kemudian hari
- disfungsi ereksi
- jumlah sperma turun
- bikin mandul atau tidak subur
Pada faktanya penelitian-penelitian yang membuktikan hal-hal tersebut di atas, belum terbukti secara klinis.
MANFAAT BAGI KESEHATAN
Clinically-speaking, banyak penelitian dan dokter yang berpikir bahwa masturbasi tidak hanya aman tetapi perilaku seksual yang sehat dan bagian penting dari kesehatan seksual secara keseluruhan. Masturbasi tidak menimbulkan efek samping fisik yang cukup berarti kecuali Anda menggunakan terlalu banyak kekuatan atau tekanan.
Namanya saja sudah self-pleasure. Kalau tidak nikmat lagi, what’s the point? Studi-studi yang mempelajari mastubasi menyatakan memiliki hasil-hasil yang serupa dengan hubungan seksual, karena yang menjadi tolak ukur adalah orgasme.
Pada faktanya: saat Anda orgasme, tubuh Anda melepaskan hormon-hormon happy, termasuk:
endorfin, yang dikenal dapat mengurangi rasa sakit
- oksitosin, yang membantu mengatur stres, rasa sakit, ketakutan, dan kebahagiaan,
- serotonin, yang mengurangi stres dan membantu menyeimbangkan suasana hati
Sehingga, masturbasi yang menghasilkan orgasme memberikan manfaat-manfaat seperti:
- mengurangi stres dan kecemasan
- meredakan sakit kepala
- tidur lebih nyenyak
- meningkatkan kepuasan seksual
- meningkatkan suasana hati, ini bisa berujung ke
- peningkatan produktivitas bekerja dalam hari itu.