
Sobat Kovermagz pasti sudah tak asing lagi dengan istilah ngabuburit. Kata ini “dipinjam” dari Bahasa Sunda dan menjelma menjadi terminologi yang digunakan oleh semua orang untuk menunjukan kegiatan menunggu waktu berbuka puasa.
Ada yang bilang ngabuburit sendiri berasal dari akronim “ngalantung ngadagoan burit” yang dapat diartikan sebagai jalan-jalan sambil menunggu malam. Ada pula yang menyatakan berasal dari kata burit itu sendiri yang berarti malam.
Sebenarnya tak hanya bahasa sunda yang memiliki istilah untuk menunggu waktu berbuka lho! Ngabuburit dalam bahasa Minang dikenal dengan malengah puaso yang artinya mengalihkan atau menjaga puasa.
Selain itu ada pula istilah basambang dalam bahasa Banjar yang memiliki arti menikmati senja, kata ini sebenarnya sudah jarang digunakan. Bukan hanya istilah yang berbeda-beda, ternyata cara menunggu bedug magrib untuk buka puasa pun bisa berbeda-beda di tiap negara
Beberapa negara di dunia memiliki beragam tradisi ngabuburit unik. Ada yang sekadar menikmati senja, hingga ritual menangkap ikan. Penasaran seperti apa aja? Simak informasi selengkapnya ya.
1. Arab Saudi
Sama seperti di Indonesia, Arab Saudi juga memiliki tradisi ngabuburit yang disebut ‘Tajhizat al Iftar’. Melansir dari CNN Indonesia, kegiatan tersebut dilakukan masyarakat Arab Saudi pada sore hari menjelang berbuka. Di Arab Saudi juga memiliki kudapan khas yang hanya tersedia di bulan Ramadan yaitu sobyah. Menjelang berbuka, masyarakat membeli sobyah, minuman dengan roti yang dikeringkan. Masyarakat berburu sobyah di pedagang kaki lima dan pasar lokal, khususnya di kota Mekkah.
2. Pakistan
Ramadan di Pakistan begitu meriah dan penuh warna. Menunggu berbuka menjadi kegiatan yang seru dan menggembirakan. Sama seperti di Indonesia, ragam kuliner Ramadan menjadi hal yang paling dicari untuk berbuka puasa, seperti jalebi. Masyarakat Pakistan juga sangat gemar untuk berbagi makanan dan membagikannya untuk memastikan semua orang bisa berbuka puasa.
Ketika berbuka puasa, orang Pakistan menikmati berbagai hidangan manis, seperti kurma, teh hitam manis dengan krim dan gula, atau Rooh Afza, minuman herbal beraroma mawar. Gorengan seperti samosa juga tak boleh dilewatkan. Setelah menikmati takjil, orang Pakistan juga menyantap makanan utama, seperti kari domba atau ayam, nasi basmati, sayur, dan kebab Shami.
3. Kanada
Tradisi “Open Iftar” di kota-kota besar seperti Toronto dan Vancouver menjadi salah satu kegiatan besar di Kanada. Komunitas Muslim dan non-Muslim menikmati sajian berbuka puasa. Komunitas Muslim di Kanada akan berbagi paket makanan menjelang berbuka puasa.
Selain itu, orang-orang menjadi relawan untuk membagikan makanan dan pakaian gratis kepada yang membutuhkan. Kegiatan tersebut dilakukan di masjid tertua Kanada selama bulan Ramadan.
4. Korea Selatan
Komunitas Muslim di Korea Selatan kerap kali mengadakan mengadakan kegiatan menjelang berbuka puasa. Mulai dari berburu makanan halal di pasar atau supermarket hingga mengikuti kajian di masjid. Selain itu, umat Islam juga melaksanakan tarawih di Seoul Central Mosque yang berada di Itaewon, Seoul. Pergi mengunjungi taman-taman indah di Korea Selatan juga menjadi kegiatan ngabuburit yang menyenangkan sambil menunggu berbuka puasa.
Salah satu tradisi Ramadan yang rutin dilakukan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Korea Selatan yaitu mengadakan buka puasa bersama dengan berbagai kegiatan keagamaan lainnya, seperti tausiah hingga shalat berjamaah.
5. Jepang
Kegiatan selama bulan Ramadan di Jepang biasanya berpusat di masjid-masjid, salah satunya Masjid Camii Tokyo yang menjadi salah satu masjid tertua di Jepang. Komunitas Muslim di sana banyak mengadakan agenda selama bulan Ramadan, seperti mengadakan kajian hingga tarawih bersama.
Jika bulan puasa bertepatan dengan musim semi, orang Muslim di Jepang juga melakukan hanami, yaitu tradisi melihat bunga sakura yang mekar sambil ngabuburit menunggu waktu berbuka.