Omegle Tutup Layanan, Ketahui Sosok Leif K-Brooks Sang Pendiri Situs Video Chat Populer

Usai beroperasi selama kurang lebih 14 tahun, aplikasi video chat populer harus tutup layanan. Kabar penutupan ini tentunya membuat para penggunanya terkejut. Ya, bagaimana tidak? 

Penutupan situs ini terbilang sangat mendadak dan sang pendirinya yakni Lief K-Brooks, sama sekali tidak memberitahu kabar penutupan tersebut. Ia justru hanya menuliskan pesan panjang tentang bagaimana dirinya membangun Omegle dari awal hingga saat ini.

Omegle sendiri sudah beroperasi sejak 25 Maret 2009 hingga 8 November 2023. Situs video chat populer itu didirikan ketika Lief K-Brooks berusia 18 tahun di Portland, Oregon, Amerika Serikat (AS).

Nah, jika anda penasaran dengan sosoknya, berikut ini tim kovermagz akan mengajak anda untuk mengetahui tentang sosok pendiri situs video chat populer tersebut. Simak ulasannya di sini! 

Sosok Leif K-Brooks, Sang Pendiri Situs Omegle yang Tutup

Leif K-Brooks lahir pada 12 Januari 1991 di Vermont. Dia adalah seorang pengusaha sekaligus pendiri dari situs video chat populer bernama Omegle. Situs ini ia dirikan saat berusia 18 tahun di Portland, Oregon, Amerika Serikat (AS).

Sejak usia muda, K-Brooks bisa dibilang sangat tertarik dengan dunia internet. Menurutnya, internet ‘membuka pintu menuju dunia yang jauh lebih besar, lebih beragam, dan lebih dinamis’ yang bisa dibayangkan oleh Leif.

Apa Itu Omegle?

Oleh karena itulah, ia pun kemudian membuat situs Omegle. Ini adalah salah satu layanan video chat populer. Para pengguna dapat saling berkomunikasi secara acak melalui panggilan video atau chat dan tanpa mendaftar. 

Omegle juga memiliki fitur yang memungkinkan pengguna untuk terhubung. Misalnya, dengan pengguna lain yang memiliki minat sama. Adapun fitur unggulan yang dimiliki Omegle aspek anonimnya yang membuat terhubung dengan pengguna lain tanpa mengetahui identitas.

Fitur Keunggulan Omegle

Omegle memiliki tiga fitur obrolan yang bisa dipilih oleh masing-masing pengguna, yakni adult, moderated, dan unmoderated chat. Fitur ini menghadirkan banyak konten dewasa yang seharusnya ditujukan untuk pengguna berusia di atas 18 tahun. 

Akan tetapi, minimnya kebijakan pengawasan dan kontrol dari Omegle, maka pengguna yang tidak melakukan verifikasi usia bisa dengan mudah mengakses fitur tersebut hanya dengan satu klik.

Omegle juga memiliki fungsi mata-mata dalam kolom obrolan. Fungsi tersebut bisa secara tiba-tiba masuk di dalam obrolan pengguna sebagai pihak ketiga. Hal Itu tentunya akan memunculkan pertanyaan yang memantik perbincangan antara kedua pengguna yang sedang terhubung.

Kendati telah berhasil mendirikan Omegle, ia tak hanya berfokus pada itu saja. Terbukti, sejak dari peluncuran situs Omegle, K-Brooks terus bekerja di industri internet dengan mengembangkan berbagai platform online dan aplikasi.

Membantu Mendirikan Brighten

Tepat pada 2013, dia membantu mendirikan perusahaan edukasi online bernama Brighten. Ini merupakan sebuah situs online yang menawarkan sesi kursus video secara gratis dengan diajar oleh para ahli dibidangnya. Selang beberapa waktu, perusahaan yang ia bantu itu pun diakusisi oleh Udemy, yakni salah satu platform belajar online yang populer kala itu.

Aktif Kegiatan Kemanusiaan 

Selain terkenal dalam dunia pengembangan software dan usaha, K-Brooks juga rajin terlibat dalam kegiatan kemanusiaan. Ia pernah terlibat dalam suatu organisasi edukasi dan teknologi berupa Raspberry Pi Foundation dan lainnya. Leif K-Brooks merupakan sosok yang terkenal dan dihormati oleh banyak orang yang bekerja di industri teknologi. 

Berbeda dari sosok-sosok besar di dunia teknologi, Leif memang jarang tampil di publik dan sepi dari berbagai pemberitaan. Dia bahkan pernah masuk dalam Daftar Forbes 30 Unde 30 pada tahun 2018.

Omegle Tutup Usia

Terkait alasan Omegle tutup, Lief memberikan penjelasan panjang soal hal ini. 

“Berat hati memutuskan untuk menutup Omegle dengan beberapa alasan, seperti biaya operasional dan penyalahgunaannya,” kata Lief, sebagaimana mengutip dari situs Omegle, Minggu (12/11/2023).

Melansir dari Business Insider, sejak 2021, Omegle mendapat tuntutan penutupan dari Oregon karena tuduhan mempertemukan predator seksual dengan seorang pengguna berusia 11 tahun. Penyebab Omegle mudah mempertemukan predator seksual dengan anak-anak di bawah umur, lantaran kurangnya kebijakan pengawasan dan kontrol dari pihak pengelolanya. 

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ada tiga jenis obrolan dalam Omegle, yakni adult, moderated chat, dan unmoderated chat. Obrolan jenis adult konten dewasa yang mudah diakses oleh anak-anak. Situs chat ini juga sering terjerat berbagai kontroversi terutama banyak pengguna menyalahgunakan Omegle untuk tindakkan kriminal.

“Karena sering disalahgunakan, Omegle sering menjadi target serangan dan tidak lagi mampu melawan hal tersebut,” katanya.

Meski banyak tantangan, Lief juga berbicara tentang sisi positif dari kehadiran situs chat ini di internet.

“Saat remaja, saya tidak bisa langsung kuliah dan mengatakan kepada mahasiswa, “ayo debat tentang filosofi moral!”. Atau bertemu dengan dosen dan mengatakan, beritahu saya hal menarik tentang ekonimi mikro,” katanya.

Namun saat online atau terhubung dengan internet, dapat bertemu dan ngobrol tentang hal tersebut dengan mereka.

“Banyak orang yang terhubung, berbicara, dan berinteraksi satu sama lain meski berbeda negara hingga bahasa sekalipun,” ucap Lief.

Dia juga berterima kasih kepada pengguna yang memakai layanan video chat bikinannya ini dengan bertanggung jawab, dan sesuai dengan tujuan dibuatnya.

Baca Juga:  Ini Produk yang Sudah Tak Lagi Diproduksi Apple Meski Laku di Pasaran, Apa Saja Itu?