Penulis & Fotografer: Frengki Hermanto Marbun
Museum Museum Negeri Sumatera Utara bekerjasama dengan Aliance Francaise Medan menyelenggarakan seminar Rekam Jejak Sejarah Perjuangan di Museum Negeri Sumatera Utara. Bukan hanya seminar, pemutaran film Nagabonar juga digelar untuk memberikan edukasi kepada pengunjung terutama para kaum pelajar.
Seminar tersebut dihelat secara gratis. Staf pemandu Edukasi dan Koleksi museum, Sumarni Ginting mengungkapkan tujuan diselenggarakannya seminar tersebut, untuk mengingat kembali bagaimana perjuangan para pejuang terutama di Sumatera Utara.
“Kami mengadakan seminar ini untuk mengedukasi para pengunjung terutama siswa agar mengingat jasa para pahlawan yang sudah berjuang demi merebut kemerdekaan dari penjajah. Bukan hanya seminar, kami juga menggelar nonton bareng film Nagabonar hingga tur museum untuk menunjukkan sejarah perjuangan para pahlawan itu bukan hanya cerita dongeng saja,” ungkap Sumarni.
Sumarni juga menambahkan, pemutaran film Nagabonar untuk menunjukkan kepada kaum muda, bahwa dulunya ada seorang tokoh pejuang yang sangat ditakuti oleh penjajah, yaitu Nagabonar. Tokoh pejuang asli Sumatera Utara ini, menjadi cerminan bagi anak muda zaman sekarang untuk tidak mudah menyerah dalam menggapai cita-cita dan agar selalu mengingat jasa para pahlawan.
Sebaliknya, menurut Yessy dari Aliance Francaise Medan mengutarakan sangat mendukung, seminar tersebut digelar demi mengingat jasa para pahlawan yang sudah memberikan darahnya untuk kemerdekaan Indonesia.
“AFM memang fokus kepada studi Prancis, namun selain itu kami juga memiliki bagian kebudayaan atau sejarah. Di hari kemerdekaan Republik Indonesia, AFM dan Museum Negeri Sumatera Utara bekerjasama untuk menggelar seminar sekaligus pemutaran film salah satu tokoh pejuang Sumatera Utara, Nagabonar secara gratis,” tutur Yessy.