Mengulik 9 Perbedaan Pedagang dan Pebisnis, Tampak Sama Tapi Berbeda

Dalam dunia ekonomi, istilah pedagang dan pebisnis kerap kali dianggap sama dan digunakan secara bergantian. Padahal, kedua istilah tersebut sebenarnya memiliki perbedaan yang cukup signifikan meski keduanya berhubungan erat dengan kegiatan jual-beli.

Memahami perbedaan pedagang dan pebisnis sangat penting, terutama bagi Anda yang ingin memulai usaha atau terlibat dalam dunia bisnis. Perbedaannya tidak hanya terletak pada skala usaha, tetapi juga pada tujuan, pendekatan terhadap pasar, dan jangka waktu operasional yang dijalankan. Untuk memahami perbedaan antara pedagang dan pebisnis, simak penjelasannnya berikut ini.

Dari segi definisi atau arti

Hal pertama yang menjadi perbedaan adalah secara definisinya. Pedagang adalah seseorang yang menjual suatu barang dengan harapan memperoleh keuntungan. Dalam menjalankan usahanya, pedagang akan mencari barang yang memiliki harga lebih murah atau di bawah harga jual dan akan dijual lagi dengan selisih harga yang akan menjadi keuntungan dari pedagang itu. Sedangkan pebisnis adalah seseorang yang menjalankan usaha dengan memiliki kemampuan untuk melihat, menilai serta memanfaatkan peluang dari setiap bisnisnya.

Dari segi perencanaan pemasaran

Perbedaan pedagang dan pebisnis bisa dilihat dari segi perencanaan pemasaran. Pebisnis umumnya membutuhkan perencanaan yang lebih kompleks dan terstruktur untuk mencapai tujuan. Mereka harus merencanakan aspek-aspek jangka pendek, menengah, dan panjang seperti modal, sumber daya, serta waktu pelaksanaan. Sementara itu, pedagang lebih fokus pada strategi sederhana. Pasalnya, mereka membeli barang dari pihak lain dan menjualnya kembali tanpa melibatkan perencanaan jangka panjang yang rumit.

Dari segi hubungan dengan konsumen

Pedagang lebih mengandalkan pendekatan tawar-menawar dengan konsumen. Mereka menetapkan harga yang lebih tinggi agar bisa ditawar, sehingga konsumen merasa puas dengan transaksi yang dilakukan. Sebaliknya, pebisnis sering menawarkan harga khusus atau bundling untuk menarik lebih banyak konsumen. Melalui strategi harga yang ditetapkan itu diharapkannya bisa mempengaruhi harga pasar.

Konsep awal pendirian bisnis

Seorang pedagang yang memiliki perencanaan awal untuk memiliki keuntungan atau hasil instan. Ia memikirkan hari ini produknya dijual, laku dan mendapatkan laba dari selisih modal dan harga jual. Sedangkan pebisnis, ia memiliki perencanaan untuk membuat produk atau layanannya bagaimana bisa diminati oleh pasar sasaran dalam jangka waktu yang lama. Perencanaan bisnis disini mencangkup tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang.

Sebelum bisnisnya berjalan, pebisnis sangat memikirkan tentang detail, seperti teknik promosi seperti apa yang akan digunakan, media promosi apa yang bisa mendongkrak penjualan, bagaimana agar konsumen tidak mudah bosan dengan produk/layanan yang dijual, dan sebagainya.

Berdasarkan sistem kerja

Pebisnis mengelola sistem yang lebih rumit dalam operasional bisnisnya. Seorang pebisnis mengelola berbagai divisi yang harus bekerja sama, seperti pemasaran, keuangan, dan lain-lain. Pebisnis tidak dapat bekerja sendirian serta membutuhkan tim untuk mendukung keberlanjutan bisnis.

Sebaliknya, pedagang memiliki rantai bisnis yang lebih sederhana. Bahkan, pedagang bisa menjalankan usaha seorang diri meski dengan keuntungan yang terbatas dan tanpa melibatkan banyak pihak lain.

Berdasarkan produk yang dipasarkan

Perbedaan pedagang dan pebisnis juga tampak dari produk yang dipasarkan. Pedagang cenderung menjual produk langsung kepada konsumen dengan sedikit atau tanpa perubahan pada produk tersebut. Contohnya, seorang pedagang apel hanya akan menjual apel dalam bentuknya yang asli alias tanpa proses pengolahan.

Visi jangka panjang

Visi jangka panjang juga membedakan pedagang dan pebisnis. Pedagang fokus pada kelangsungan transaksi jangka pendek dan akan mengganti barang dagangan ketika produk yang ada tidak lagi diminati. Sementara pebisnis harus berinovasi dalam seluruh aspek bisnis mulai dari pemasaran hingga produk untuk tetap relevan di pasar. Pebisnis tidak hanya mengandalkan perubahan produk, tetapi juga cara pemasaran atau pengemasan produk agar tetap menarik bagi konsumen.

Cara mendapatkan uang

Berdasarkan konsep awal sebelumnya, maka cara mendapatkan uang dari seorang pedagang sangatlah sederhana, yaitu hari ini berjualan akan mendapatkan uang dan uangnya akan digunakan untuk melanjutkan berjualan esok hari.

Namun seorang pebisnis ia tidak hanya memikirkan bagaimana caranya mendapatkan uang, tetapi ia juga memikirkan bagaimana uang itu bisa datang sendiri tanpa harus menawarkan lagi barang dagangannya. Jadi ibarat kata pedagang itu mengumpulkan bola terus menerus, sedangkan pebisnis berpikir 1 atau beberapa kali bagaimana caranya mengumpulkan bola setelahnya bola itu datang sendiri ke tempatnya.

Cara menggunakan uang yang didapat

Pedagang itu cenderung mempergunakan uangnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membeli barang dagangan untuk dijual keesokan harinya. Sedangkan untuk pebisnis, biasanya menggunakan uang yang didapat untuk membeli aset, dimana aset itu nantinya akan mengalirkan uang dengan sendirinya. Bahkan seorang pebisnis memikirkan visi terlebih dahulu sebelum membeli aset tersebut. Dalam hal ini pebisnis memahami dan menikmai sebuah proses, sedangkan pedagang cenderung lebih memilih hal yang instan dan bisa langsung dinikmati

Baca Juga:  Apa Perbedaan Merger dan Akuisisi dalam Dunia Bisnis?