Nama Tony Bennett seolah tak bisa lepas dari dunia hiburan khususnya Hollywood. Bagaimana tidak? Ia merupakan salah satu sosok yang cukup melegenda utamanya di bidang musik pop dan jazz. Bisa dibilang, dialah sang maestro dari musik pop dan jazz tersebut. Kontribusinya cukup besar terhadap kedua musik itu sehingga tak heran bila dunia hiburan Hollywood berduka saat mendengar kepergiannya.
Tepat pada 21 Juli 2023, Tony Bennett dikabarkan telah meninggal di usia 96 tahun. Dia tutup usia di New York, Amerika Serikat pada Jumat pagi. Perwakilan Bennett pun mengonfirmasi berita kematiannya kepada People dalam sebuah pernyataan.
“Tony Bennett, lahir (dengan nama lengkap) Anthony Dominick Benedetto di Astoria, Queens pada 3 Agustus 1926, telah meninggal dunia di kampung halamannya di New York City pada usia 96 hari ini,” bunyi pernyataan perwakilan Bennett kepada People pada Jumat waktu Amerika.
Istri Tony Bennett, Susan Benedetto, pun memberikan penghormatan kepada mendiang suaminya lewat akun media sosial.
“Terima kasih kepada semua penggemar, teman, dan kolega Tony yang merayakan hidup dan kemanusiaannya serta berbagi kecintaan mereka padanya dan warisan musiknya,” kata Benedetto dalam pernyataan bersama dengan putra Bennett, Danny Bennett — dibagikan dalam keterangan unggahan di akun Instagram Bennett pada Jumat malam.
“Dari penampilan pertamanya sebagai pelayan penyanyi di Queens hingga penampilan terakhirnya pada tahun 2021 di Radio City Music Hall, Tony senang membawakan lagu-lagu yang dia sukai dan membuat orang bahagia,” lanjut pernyataan itu, sebelum diakhiri dengan nada menyentuh.
“Dan sesedih hari ini bagi kita semua, kita dapat menemukan kegembiraan dalam warisan Tony selamanya,” tutupnya.
Di unggahan mengharukan tersebut, disertai foto Bennett tampil di hari ulang tahunnya yang ke-95 di Radio City Music Hall pada 3 Agustus 2021.
Ungkapan Duka
Menyusul berita kematian Bennett, penghormatan mengalir dari para artis dan penggemar.
“Belasungkawa saya yang paling tulus ditujukan kepada keluarga dan teman-teman Tony Bennett,” ucap produser musik, Nile Rodgers berbagi dalam penghargaan Twitter disertai foto mendiang Bennett.
“Mereka juga keluarga dan teman emosional saya.”
Flea, basis band rock Red Hot Chilli Peppers, yang hadir bersama Bennett di MTV Music Video Awards 1993, menulis di Instagram.
“Saya suka Tony Bennett yang abadi, sungguh seorang pria, seorang penyanyi yang luar biasa. sangat bersyukur telah berbagi panggung dengannya, manusia yang indah,” ucapnya.
Aktor dan musikus, Stevie Van Zandt juga memberikan penghormatan lewat cuitan di Twitter.
“Legenda terakhir. Seorang pria yang hatinya sebesar suaranya. Praktisi ‘Seni Keunggulan’ terkemuka di dunia. Cinta dan belasungkawa terdalam untuk teman saya, Danny dan keluarga,” tuturnya.
Ada juga belasungkawa dari Elton John. Ia adalah salah satu musisi kenamaan yang berduka atas kepergian Bennett.
“Tak diragukan lagi penyanyi, pria, dan penampil paling berkelas yang pernah Anda lihat. Dia tak tergantikan. Saya menyukai dan memujanya,” tulis Elton di akun Instagram pribadinya.
“Belasungkawa untuk Susan (istri Bennett saat ini), Danny (anak), dan keluarga,” lanjut pernyataan Elton.
Di samping itu, mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama juga ikut berduka atas kepergian Bennett.
“Tony Bennett adalah seorang penulis dan penampil yang ikonik, yang bisa memikat penggemar dari banyak generasi. Dia juga pria yang baik. Michelle dan saya akan selalu merasa terhormat karena dia tampil di pelantikan saya,” tulis Obama di akun Twitter-nya.
“Kami memikirkan istrinya Susan, anak-anaknya, dan semua orang yang kehilangannya hari ini,” demikian pernyataan Obama.
Kondisi Kesehatan
Penting untuk diketahui, sebelumnya keluarga Bennett pernah mengumumkan pada Januari 2021 lewat AARP The Magazine bahwa dia mengidap penyakit Alzheimer. Penyakit ini telah didapatnya sejak 2016. Setelah diagnosis, Benedetto masuk sebagai pengasuh utamanya di samping pekerjaan amal pendidikan seni lanjutannya. Meskipun didiagnosis, dia mengatakan suaminya tetap bersemangat saat itu.
“Dia melakukan begitu banyak hal, pada usia 94 tahun, yang tidak dapat dilakukan oleh banyak orang tanpa demensia. Dia benar-benar simbol harapan bagi seseorang dengan gangguan kognitif,” katanya kepada AARP The Magazine.
Tony Bennett meninggalkan istrinya Susan; putrinya Johanna dan Antonia; putranya Danny dan Dae; serta sembilan cucu.
Profil Tony Bennett
Tony Bennett memiliki nama lengkap Anthony Dominick Benedetto. Dia lahir di Astoria, Queens, New York, pada 3 Agustus 1926. Berdasarkan informasi di laman Variety, orang tua Bennett merupakan imigran asal Italia. Ayahnya bekerja sebagai pedagang grosir, sedangkan ibunya seorang penjahit.
Bennett tumbuh di tengah keluarga dengan ekonomi yang sulit. Dia sudah kehilangan sosok ayah ketika masih berusia sembilan tahun. Ketika memasuki usia remaja, Bennett sempat belajar musik dan melukis di Sekolah Seni New York sebelum direkrut menjadi tentara AS pada 1944. Dia disebut ikut berperang di Perancis dan Jerman menjelang akhir Perang Dunia II.
“Ini adalah pembunuhan yang dilegalkan,” kata Bennett tentang pengalaman menakutkan selama perang, dikutip dari BBC.
Meraih Cita-cita Menjadi Penyanyi
Setelah kembali dari perang, Bennett melanjutkan karier dan mengaplikasikan kecintaannya terhadap musik. Bennett kali pertama turun ke industri musik dengan nama Joe.
Tony Bennett memiliki karier yang sangat panjang di dunia musik. Ia merilis lagu debutnya, “Because of You” pada 1951. Salah satu lagunya yang paling kondang, “I Left My Heart in San Francisco,” diluncurkan pada 1962. Namanya mulai bersinar berkat lagu debutnya “Because of You” pada 1951.
Lalu, dia mengubah nama menjadi Tony Bennett atas permintaan sesama penampil, Bob Hope. Setelah itu, Bennett menjelma menjadi ikon remaja dan merilis album pertamanya pada 1952. Pada tahun yang sama, pernikahannya dengan Patricia Beech dikepung oleh penggemar wanita yang sakit hati.
Memiliki Karier Cemerlang
Seiring berjalannya waktu, Bennett dikenal sebagai penyanyi pop dan jazz. Dia memiliki banyak lagu dengan salah satu yang paling populer adalah “I Left My Heart In San Francisco,” yang diluncurkan pada 1962.
Penyanyi kondang tersebut memiliki karier yang membentang selama puluhan tahun, dan membuatnya dikagumi banyak musisi lain, mulai dari Frank Sinatra hingga Lady Gaga.
Bennett sering mengatakan ambisi seumur hidupnya adalah membuat “katalog hit daripada membuat rekaman hit”. Ia merilis lebih dari 70 album, dan meraih 20 piala Grammy Awards, termasuk Lifetime Achievement Award tahun 2001.
Bennett sering dipuji oleh rekan-rekannya sesama musisi. Tetapi, barangkali yang paling bermakna adalah yang pernah disampaikan Sinatra dalam wawancara majalah Life pada tahun 1965.
“Tony Bennett adalah penyanyi terbaik dalam bisnis musik. Melihatnya menyanyi sungguh-sungguh menyenangkan saya. Ia menggerakkan hati saya. Ia adalah penyanyi yang menyampaikan apa yang ada dalam pikiran sang komposer, dan mungkin lebih dari itu.”
Mendapatkan Penghargaan dan Berkolaborasi dengan Penyanyi Lain
Bennett juga pernah mendapatkan penghargaan Kennedy Center Honoree pada tahun 2005 dan National Endowment for the Arts Jazz Master pada tahun 2006. Ia juga pernah memenangkan dua Penghargaan Emmy – untuk “Tony Bennett Live By Request: A Valentine Special” (1996) dan “Tony Bennett: An American Classic” (2007).
Ia juga sempat berkolaborasi dengan Diana Krall, Michael Bublé, Carrie Underwood, hingga mendiang Amy Winehouse, dan beberapa kali duet bersama Lady Gaga.
Suka Melukis
Selain bernyanyi, Bennett suka melukis. Ia selalu membawa buku sketsa lukisan dalam tur-turnya. Karya-karya lukisnya, yang ditandatangani dengan nama keluarganya Benedetto, termasuk potret teman-teman musisinya dan lanskap Central Park, sering dipamerkan, termasuk di Museum Seni Smithsonian.
Kisah Cinta
Tony Bennett dan Susan Benedetto pertama kali bertemu pada akhir 1980-an setelah gelaran konsernya. Mereka bersama selama lebih dari 20 tahun sebelum menikah dalam sebuah upacara intim pada tahun 2007. Pernikahan ini merupakan yang ketiga bagi Bennett. Setelah pernikahan, Susan mengambil nama resmi suaminya, Benedetto, bukan nama panggung profesionalnya.
Keluarga Susan adalah penggemar berat Bennett, dan ibunya sempat berfoto dengan Bennett saat dia mengandung Susan. Bersama-sama, Susan dan Bennett membuka Sekolah Seni Frank Sinatra di Queens, NY.