Mengenal Tarian Walijamaliha, Tarian Yang Menyambut Kedatangan Tamu KTT ASEAN 2023

Mengenal Tarian Walijamaliha, Tarian Yang Menyambut Kedatangan Tamu KTT ASEAN 2023

KTT ASEAN ke -43 tengah berlangsung hari ini, tepatnya pada 5-7 September 2023 di Jakarta Convention Center (JCC). Indonesia menjadi tuan rumah atas acara penting tersebut. Adapun beberapa delegasi sudah hadir di Indonesia.

Menariknya, kehadiran mereka disambut meriah dengan penampilan salah satu tarian khas Banten di Terminal VIP Bandara Soekarno-Hatta pada Minggu, 3 September 2023. Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan bahwa tarian yang dibawakan untuk sambutan tersebut ialah Tari Walijamaliha. Tarian ini menggambarkan keceriaan warga Banten dalam menyambut kehadiran para tamu kehormatan KTT ke-43 ASEAN.

Plt Kepala Bidang Sumber Daya Manusia Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Provinsi Banten Rohendi mengungkapkan, Tarian Walijamaliha yang ditampilkan dalam penerimaan tamu negara ini dikemas dengan keragaman harmonisasi.

“Harmonisasi tersebut diambil dari budaya Banten, nuansa budaya Islami dan akulturasi budaya yang menetap di wilayah Provinsi Banten,” ujarnya, Senin, 4 September 2023.

Memperkenalkan Budaya Banten ke Kancah Internasional

Pj Gubernur Banten Al Muktabar sengaja mengenalkan budaya Banten saat menyambut para tamu KTT ASEAN. Hal ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya Banten ke kancah internasional melalui tamu negara.

“Tentunya kita terima kasih ada event internasional lalu kita bisa memperkenalkan Banten. Melalui kegiatan ini banyak hal yang bisa kita ceritakan kepada KEPALA negara,” ujarnya.

Ia juga bahkan memperkenalkan minuman sop buah sebagai warisan budaya tak benda di Indonesia. Perlu diketahui, sebanyak 22 negara yakni negara ASEAN dan negara mitra (Korea Selatan, Jepang, India, China, Australia, Selandia Baru, Kanada, Rusia, dan Amerika Serikat serta 9 organisasi internasional hadir pada acara KTT ASEAN -43. 

Nah, lantas, apa makna dari tarian Walijamaliha tersebut hingga terpilih untuk menyambut para tamu KTT ASEAN 2023? Dalam artikel ini, Tim kovermagz akan mengajak Anda untuk berkenalan lebih dekat dengan tarian khas Banten tersebut. Simak selengkapnya di sini! 

Sejarah Tari Walijamaliha

Mengutip dari detik.com, Tarian Walijamaliha disebut sebagai khazanah kepustakaan daerah Banten sebagaimana dituliskan dalam Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni Tari Walijamaliha sebagai Stimulus Kreativitas dalam Menciptakan Gerak Tari oleh Dwi Junianti Lestari dan Arif Permana Putra.

Tari Walijamaliha diresmikan sebagai tari khas Banten pada acara Festival Anyer, 5 November 2010 lalu. Sejak saat itu, tari Walijamaliha dijadikan tari selamat datang atau penyambutan yang mendeskripsikan tentang identitas Banten.

Penggagas tarian ini adalah Ratu Atut Chosiyah yang saat itu merupakan Gubernur Banten. Kemudian, Kadisbudpar Provinsi Banten, Egi Djanuiswati meminta para seniman untuk merealisasikan dan menggarap tariannya selama satu tahun.

Alhasil, tarian ini hingga kini memiliki dua puluh ragam gerak tari yang muatannya berasal dari daerah di Provinsi Banten. Tarian ini pun mempunyai nuansa warna biru, merah muda, hitam, dan hijau yang menunjukkan kehangatan dari warga Banten.

Makna Tarian Walijamaliha

Tari Walijamaliha merupakan tarian tradisional yang berasal dari Banten. Kata Walijamaliha berasal dari Bahasa Arab yang bermakna daerah yang memiliki kecantikan atau daya tarik. Kata Walijamaliha pun merupakan susunan dari beberapa kata yakni Lima lih (alam), Walisahabil (memiliki sejarah keturunan), Waliddiniha (ketaatan agama), dan Walijamalih (daya tarik).

Tarian ini umumnya dibawakan oleh para penari wanita dengan gerakan yang ceria serta mengenakan kostum religi. Hal ini sebagaimana mencerminkan karakter masyarakat Banten yang terbuka, riang, ramah, hangat, dan energik dalam suasana yang agamis.

Selain menunjukkan gerakan ritmis dari para penari, tari Walijamaliha memiliki makna pengungkapan ekspresi jiwa dan merupakan sarana komunikasi visual pengenalan kekayaan alam, sejarah kesultanan, masyarakat religius, dan nilai kebhinekaan.

Berfungsi Untuk Menyambut Wisawatan Yang Datang

Tarian ini mempunyai enam filosofis yang berkaitan dengan rukun iman sebagai simulasi dan stilasi dari kebahagiaan dan rasa syukur dalam menjalin silahturahmi dengan sesama insani. Selain itu, tari Walijamaliha merupakan tarian yang difungsikan sebagai tari ucapan selamat datang kepada wisatawan yang datang ke Provinsi Banten. 

Tari Walijamaliha menggunakan iringan musik yang tidak jauh berbeda dari konsep yang digunakan pada struktur gerak dan busana yakni menggunakan alat musik eksternal dengan menghadirkan iringan musik yang berasal dari kesenian-kesenian yang ada di Provinsi Banten.

Baca Juga:  Fakta-Fakta Menarik Di Balik Album Baru Jin BTS, Ada Unsur Indonesianya!