Mengenal Post Holiday Blues, Perasaan Negatif usai Libur Panjang

Libur panjang telah berakhir, tandanya banyak orang akan kembali menjalani aktivitas biasanya. Hal ini memang menjadi tantangan bagi sebagian orang. Bukannya bersemangat lagi setelah libur panjang, beberapa orang justru merasakan demotivasi pada rutinitas harian dan pekerjaannya karena masa liburannya telah selesai.

Jika Sobat Kovermagz mengalami hal tersebut wajib hati-hati, bisa jadi ini pertanda kamu mengalami post holiday atau vacation blues. Orang-orang yang terkena post holiday blues kerap mengalami perasaan aneh setelah liburan, seperti kesedihan, kesepian, kelelahan, kekecewaan, ketakutan, dan hal-hal tak mengenakkan lain.

Dilansir dari Healthline, umumnya hal ini dialami pekerja di Amerika Serikat setelah libur musim dingin. Sementara itu, di Indonesia gejala ini lebih mungkin dialami seusai libur panjang seperti Lebaran dan Tahun Baru.

Ciri-Ciri Holiday Blues

Ciri paling umum dari holiday blues adalah munculnya perasaan sedih yang terus-menerus dan berulang selama masa liburan tiba. Selain itu, holiday blues juga bisa disertai gejala lain, seperti:

  • Kehilangan minat terhadap hal-hal yang biasanya menyenangkan
  • Depresi
  • Kehilangan nafsu makan
  • Berat badan turun
  • Merasa lebih lelah
  • Pola tidur berubah
  • Mudah tersinggung
  • Merasa khawatir dan cemas

Jika beberapa ciri-ciri holiday blues di atas masih Anda rasakan setelah waktu liburan berlalu, sebaiknya konsultasikan dengan psikolog atau psikiater. Hal ini karena ciri-ciri holiday blues bisa mirip dengan gangguan kesehatan lain, seperti hipotiroidisme.

Baca Juga:  Mengenal Phos Chek, Bubuk Pink Merah Yang Menyelimuti Kebakaran Los Angeles

Penyebab Post Holiday Blues

Mendekati akhir tahun dan masa-masa liburan, kamu akan rawan mengalami post holiday blues. Hal ini umum terjadi di musim liburan seperti saat ini.

Menurut Better Up, berikut adalah beberapa penyebab dari post holiday blues agar kamu bisa mengantisipasinya:

  • Financial stress: mulai dari menginap di vila, membeli kado natal, dan aktivitas liburan lainnya, tidak heran jika setelahnya kamu mengalami financial stress, gangguan kecemasan, bahkan merasa kelelahan.
  • Perasaan kehilangan: pada saat liburan dan berkumpul dengan teman maupun keluarga, kamu merasa dikelilingi oleh orang-orang yang kamu sayangi, saat hal tersebut berakhir, kamu akan merasa kehilangannya.
  • Seasonal affective disorder (SAD): adanya perubahan suasana dan pola keseharian akan membuat kamu merasakan holiday stress.
  • Kesehatan mental: jika kamu memiliki masalah dengan kesehatan mental, maka post holiday blues bisa berdampak lebih besar.  Kamu akan merasa kondisimu lebih buruk saat liburan, begitu juga saat selesai. Saat hal ini terjadi akan lebih baik segera konsultasi dengan profesional.