
Perubahan tren di media sosial begitu cepat berganti. Bahkan dalam media sosial seperti TikTok, kerap muncul istilah-istilah baru yang trending di kalangan Gen Z. Salah satunya adalah istilah “Pink Tote Moment”.
Apakah anda pernah dengar istilah ini sebelumnya? Sebagai informasi, istilah ini awalnya viral di akun TikTok @thepinktotelidgirl. Kini, “Pink Tote Moment” semakin sering kita dengar dalam percakapan sehari-hari. Namun, apa sebenarnya arti dari “Pink Tote Moment” dan bagaimana asal-usulnya?
Apa Itu “Pink Tote Moment”?
Pink Tote Moment pada dasarnya adalah momen di mana seseorang mengalami suatu hal kecil yang rasanya sangat mengecewakan atau menyakitkan, sering kali terkait dengan hubungan dengan orang tua atau sosok lainnya. Momen ini biasanya dipicu oleh hal-sepele atau perkataan yang tidak disengaja, tapi memiliki dampak emosional yang sangat besar bagi yang mengalaminya.
Asal-usul Istilah
Istilah ini pertama kali populer setelah seorang pengguna TikTok bernama Jaycie mengunggah video dirinya menangis sambil menceritakan pengalamannya. Dalam video tersebut, Jaycie menceritakan momen ketika ibunya memintanya untuk memasukkan tutup kontainer berwarna pink ke kamarnya dengan nada yang tinggi dan umpatan. Kejadian yang kelihatannya sederhana ini ternyata memicu emosi yang sangat kuat pada Jaycie.
Alasan Viral
Tren “Pink Tote Moment” viral bukan hanya karena istilahnya yang unik, tetapi juga karena kedekatannya dengan pengalaman banyak orang. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Jaycie dan langsung mendapat perhatian karena relatable, banyak yang merasa pernah mengalami kejadian serupa dalam hidup mereka.
Berlatarkan lagu What Was I Made For milik Billie Eilish, video-video yang membahas “Pink Tote Moment” sering kali dipenuhi dengan emosi yang kuat, mulai dari kesedihan, kekecewaan, hingga kemarahan, sehingga penonton ikut terbawa dalam cerita yang disampaikan.
Lebih dari sekadar tren, fenomena ini juga membuka diskusi tentang kesehatan mental, terutama dalam memahami luka emosional dari masa kecil yang mungkin selama ini terabaikan.
Menariknya lagi, dengan semakin sering dibahas di media sosial, istilah ini membuka ruang bagi diskusi yang lebih luas, memungkinkan orang-orang untuk berbagi cerita, mencari dukungan, dan merasa lebih terhubung satu sama lain. Banyak yang akhirnya menemukan kenyamanan dalam mengetahui bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi berbagai tantangan hidup, menjadikan “Pink Tote Moment” lebih dari sekadar tren tetapi juga simbol kebersamaan dan self-care.
Kendati demikian, anda juga harus tetap berhati-hati apabila hendak membagikan cerita traumatis di masa lalu sebagai bentuk “join the trend”. Anda harus pastikan terlebih dahulu apakah anda benar-benar tidak apa-apa apabila cerita dengan detail rinci tersebut tersebar luaskan di sosial media dalam jangka waktu yang lama.
Nah, sekarang anda udah dapat memahami arti di balik istilah ini, sehingga bisa lebih berempati terhadap orang lain dan membuka ruang untuk diskusi yang lebih terbuka tentang kesehatan mental. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan anda ya!