Mengenal Penyebab Mendengkur dan Bahayanya Bagi Kesehatan

Kebiasaan mendengkur atau ngorok sering diabaikan oleh banyak orang. Padahal jika dibiarkan terus menerus, ngorok yang parah bisa menyebabkan kerusakan jantung alias gangguan irama jantung yakni aritmia.

Ngorok atau mendengkur menimbulkan suara bising saat tidur. Hal ini umumnya terjadi karena rasa lelah setelah rutinitas seharian. Namun, kondisi ini juga bisa menjadi salah satu tanda masalah serius.

Maka dari itu, langkah pertama yang harus dilakukan saat memiliki kebiasaan mendengkur adalah memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebabnya. Dengan mengetahui penyebabnya, Anda bisa mengetahui cara mengatasi dengkuran tersebut.

Lalu, kira-kira apa saja penyebab mendengkur atau mengorok yang bisa jadi tanda berbahaya? Yuk, simak penjelasan lengkap di bawah ini!

1. Sleep Apnea (OSA)

Bahaya mendengkur bagi kesehatan bisa jadi tanda adanya sleep apnea obstruktif (OSA). OSA adalah kondisi serius di mana saluran napas terhalang secara berkala saat tidur sehingga menyebabkan berhentinya napas sejenak. Ini dapat mengganggu tidur dan membuat Anda sering terbangun di malam hari.

Akibatnya, kualitas tidur menurun, dan Anda mungkin merasa sangat lelah dan mengantuk di siang hari. Gangguan tidur yang berulang juga dapat memengaruhi kesehatan jangka panjang, termasuk memicu masalah kardiovaskular dan metabolik.

2. Penyakit Jantung

Mendengkur yang berkaitan dengan sleep apnea dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Ketika saluran napas terhalang, tubuh mengalami kekurangan oksigen yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.

Tekanan darah tinggi ini, bersama dengan stres tambahan pada jantung dapat memperburuk kondisi jantung Anda dan meningkatkan kemungkinan serangan jantung atau stroke. Jika tidak diobati, sleep apnea dapat menyebabkan pembengkakan pada jantung dan gangguan irama jantung sehingga menambah risiko penyakit jantung.

3. GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)

Mendengkur juga dapat memperburuk GERD atau penyakit refluks gastroesofageal, di mana asam lambung naik ke esofagus dan menyebabkan rasa terbakar atau nyeri di dada. Posisi tidur yang kurang ideal saat mendengkur dapat meningkatkan kemungkinan refluks asam.

Hal ini karena gravitasi memungkinkan asam lambung lebih mudah naik ke esofagus. Ini bisa membuat gejala GERD seperti mulas, nyeri dada, dan tenggorokan kering semakin parah, serta memengaruhi kualitas tidur Anda.

4. Hipotiroid

Hipotiroid adalah gangguan pada kelenjar tiroid yang tidak dapat memproduksi hormon tiroid dalam jumlah cukup. Biasanya gangguan ini kerap terjadi pada wanita. Jika tidak segera ditangani, gangguan ini akan membuat wajah bengkak, suara serak, bicara menjadi lambat, detak jantung menjadi lambat, dan mendengkur pada malam hari.

Apabila mengalami masalah ini, terapi penambahan hormon tiroid dipercaya dapat mengatasi masalah ini.

5. Posisi Tidur yang Salah

Tahukah Anda jika posisi tidur telentang memperbesar kemungkinan untuk mendengkur?Ketika posisi tidur telentang, gravitasi akan menekan organ di sekitar saluran pernapasan. Nah, hal ini akan membuat saluran pernapasan terasa menjadi sempit.

Gangguan pada saluran pernapasan inilah yang membuat kita mengeluarkan suara dengkuran.