
Sobat Kover, tahukah anda mengenai istilah night eating syndrome? Jika belum, anda seperti patut mengetahuinya. Night eating syndrome (NES) merupakan suatu gangguan makan yang mana ditandai dengan tertundanya ritme sirkadian atau jam biologis tubuh yang mengatur waktu makan.
Akibat dari itu, orang yang mengalami NES memiliki kebiasaan makan pada tengah malam, bahkan setelah ia terlelap. Kondisi inilah yang kemudian bisa menyebabkan gangguan bagi pengidapnya.
Kendati begitu, Night eating syndrome ini cukup berbeda dengan Binge Eating Disorder, yakni kecenderungan seseorang untuk makan dengan porsi besar dan tidak terkontrol dalam satu waktu.
Perbedaan kedua eating disorder ini tampak jelas pada jumlah makanan yang dikonsumsi. Pengidap NES biasanya hanya makan dalam porsi kecil, tetapi beberapa kali pada malam hari.
Menurut sebuah studi dalam jurnal Neuropsychiatric Disease and Treatment (2018), sindrom makan tengah malam diperkirakan menyerang sekitar 1,5% dari populasi umum. Kondisi ini sama-sama sering terjadi pada pria dan wanita, tetapi kecenderungannya lebih tinggi antara 6–14% pada orang dengan berat badan berlebih atau obesitas. Secara umum, night eating syndrome dapat diatasi dengan mengurangi faktor risikonya.
Tanda Dan Gejala Night Eating Syndrome
Night eating syndrome biasanya berlangsung selama beberapa minggu atau bulan. Seseorang yang mengalami sindrom makan ini biasanya akan menunjukkan tanda dan gejala seperti berikut:
-
Tidak merasa lapar pada siang hari
Seseorang yang mengalami gangguan makan ini biasanya tak akan merasa lapar pada siang hari. Ia akan menunda jam makan hingga baru teringat untuk melakukannya pada malam hari.
Saat menjelang tengah malam, pengidap sindrom makan biasanya merasakan lapar yang lebih ekstrim dari biasanya atau dalam istilah medis disebut hiperfagia. Kondisi yang terjadi pada sore hari hingga tengah malam ini membuat pengidap NES makan lebih dari seperempat porsi yang mereka peroleh setiap harinya.
-
Bangun untuk makan pada malam hari
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, Night Eating Syndrome berbeda dari Binge Eating Disorder. Seseorang yang mengalami binge eating disorder secara umum, tidak mengalami masa binge eating pada malam hari, antara pukul 10 malam hingga 6 pagi. Binge eater juga cenderung makan porsi besar dalam sekali waktu. Sementara pengidap NES hanya akan makan dalam porsi kecil dalam beberapa kali pada malam hari. Adapun jenis makanan yang biasanya dikonsumsi pengidap night eating syndrome adalah makanan tinggi kalori, seperti karbohidrat dan gula.
-
Mengalami depresi dan kecemasan
Pengidap gangguan makan tengah malam memiliki masalah tidur, termasuk kesulitan tertidur atau untuk lanjut tidur setelah terbangun (insomnia). Seseorang yang mengidap masalah ini lebih mungkin untuk mengalami obesitas. Selain itu, depresi juga umum terjadi pada orang yang menderita night eating syndrome. Pola makan ini tidak bisa dijelaskan dengan perubahan jadwal atau rutinitas sebelum tidur. Di samping itu, pengidapnya mungkin kecewa dan bersalah terhadap sindrom yang dialami.