Mengapa Sebuah Karya Lukisan Bisa Dibanderol dengan Harga Mahal? Ini Alasannya

Sobat KoverMagz pernahkah Anda melihat sebuah karya lukisan dan terkejut dengan nilainya yang dibandrol dengan harga selangit? Jika ya pasti Anda penasaran. Banyak yang bertanya-tanya mengapa sebuah karya lukisan berharga mahal.

Harga sebuah lukisan sering kali mencapai triliunan rupiah. Misalnya saja lukisan Mona Lisa, karya Leonardo da Vinci. Meski secara universal lukisan itu diakui sebagai karya seni yang bagus, namun rasanya sangat berlebihan jika harganya mencapai 750 juta dolar atau setara Rp 9 triliun lebih. Lukisan itu dibeli oleh Raja Prancis dan sekarang dipindahkan ke Museum Louvre.

Publik pun sering kali bertanya-tanya apa yang membuat sebuah lukisan terjual dengan harga yang sulit dipercaya. Ternyata ada banyak faktor yang menentukan harga sebuah lukisan. Apa saja? Berikut penjelasannya.

1. Medianya

Siapa bilang tiap lukisan dibuat dengan media seperti model kanvas dan cat yang sama. Bahkan faktanya, seorang pelukis bisa menggunakan lebih dari 2 jenis cat dan kuas yang berbeda untuk menghasilkan satu karya.

Bukan hanya itu, harga media untuk melukis yaitu kanvas, kuas, dan cat minyak juga memiliki harga yang cukup mahal. Berdasarkan bersar ukurannya dan kualitasnya, harga satu buah kanvas bisa dijual dari 50 ribu hingga 500 ribu rupiah.

Belum termasuk 1 set cat minyak yang berisikan berbagai warna utama dan 1 set kuas dengan berbagai ukuran. Harga ini masih termasuk budget untuk seniman entry level alias yang masih pemula. Sedangkan seniman-seniman profesional membutuhkan modal yang lebih besar untuk membeli media lukis yang biasa mereka gunakan.

2. Umur

Umur dari karya seni lukis bisa menjadi faktor dalam menentukan harga dari sebuah lukisan. Seperti yang kita ketahui, lukisan yang umurnya sudah berpuluh-puluh tahun harganya pasti cukup mahal.

Karya Leonardo Da Vinci yang berjudul Salvator Mundi adalah salah satu contohnya. Lukisan ini belum diketahui kapan tahun pembuatannya, tetapi lukisan tersebut diperkirakan terjual dengan harga sekitar Rp 6,5 triliun, sehingga lukisan ini diprediksi dibuat antara tahun 1490 sampai 1500.

3. Pelukis

Harga dari sebuah karya lukisan juga bisa ditentukan berdasarkan dari siapa pelukisnya. Karya dari nama-nama terkenal seperti Michelangelo, Donatello, Raffaello Sanzio, Leonardo Da Vinci, Rembrandt van Rijn, Vincent Van Gogh, dan lainnya memiliki harga yang fantastis tentunya.

Baca Juga:  Deretan Para Pemenang The Fact Music Awards 2024

Terlebih, mereka sudah terkenal sejak ratusan tahun lalu, tepatnya dari tahun 1300 hingga 1600. Pelukis yang terkenal dari zaman dulu juga kebanyakan berasal dari benua Eropa.

Indonesia juga punya pelukis-pelukis hebat yang karyanya dijual dengan harga yang mahal, bahkan sampai dicari oleh orang-orang di luar negeri. Beberapa nama yang menjadi contoh adalah Barli Sasmitawinata, Basuki Abdullah, Oesman Effendi, Raden Saleh, dan masih banyak lagi.

4. Hukum Permintaan dan Penawaran

Seseorang yang mengenal dan mempelajari seni tentu tahu hal apa saja yang menjadi seni tersebut indah dan bernilai mahal.

Sebuah seni bisa dikatakan berharga tinggi kalau hukum penawaran dan permintaannya tidak seimbang. Misalnya saja lukisannya hanya dibuat satu dalam sejarah, apalagi ditambah faktor pelukisnya terkenal dan didukung kenyataan bahwa beliau sudah meninggal dimana otomatis si pelukis tidak bisa memuaskan permintaan terkait lukisan.

5. Makna Lukisan

Dalam setiap lukisan tentu memiliki makna dibalik pembuatannya. Makna tersebut bisa berupa penggambaran sang pelukis terhadap sesuatu, gambaran emosi sang pelukis, atau kisah yang ingin disampaikan sang pelukis. Contohnya seperti lukisan karya Vincent Van Gogh yang berjudul Café Terrace at Night.

Bagi orang awam, lukisan tersebut mungkin hanya gambar pemandangan di malam hari dari sebuah kafe saja. Namun, ada banyak makna tersembunyi yang tersirat di dalamnya dari Vincent Van Gogh.

6. Ide dan Kualitas Lukisan

Sebuah lukisan bisa dijual dengan harga mahal karena tentu memiliki kualitas dan kemampuan sang pelukis dalam membuat karyanya. Sebab, melukis bukanlah hal yang mudah dan tidak semua orang bisa melakukannya.

Untuk memulai membuat lukisan pun harus mendapatkan ide, dan itu juga tidak mudah. Jadi, kedua hal tersebut juga menjadi alasan utama untuk menghargai setiap karya seni, termasuk seni lukis.