Medan, Kovermagz – Siapa yang tak kenal sosok Ferdy Siregar, salah satu fotografer jurnalistik senior kota Medan yang buah tangannya sudah banyak melahirkan karya foto jurnalistik berkelas.
Saat ini, Ferdy sedang sibuk bekerja di surat kabar Harian Analisa, tempat beliau bekerja. Ia juga salah satu dosen perguruan tinggi di salah satu sekolah ilmu komunikasi di Kota Medan dengan mata kuliah Fotografi. Hanya saja, saat ini di tempatnya mengajar perkuliahan sedang berlangsung online dari rumah karena pandemik Covid-19.
Dalam kesempatan kali ini, Reporter Kovermagz.com berkesempatan mewawancarai Ferdy Siregrar di kediamannya, Sabtu (29/8/2020), membahas tips apa saja yang harus diperhatikan seorang fotografer jurnalistik di era Covid-19. Mengingat medan termasuk Zona Merah untuk kasus Covid-19.
Dalam wawancara tersebut, saat ditanyai mengenai persiapan apa saja yang harus di perhatikan seorang fotografer jurnalistik saat meliput di masa pandemi Covid-19, Ferdy pun menjelaskan dengan fasih. “Nah, perlu kita ketahui,Covid-19 ini tidak terlihat, kita tidak tau dia dimana virus ini berada. Jadi sebagai fotografer saat kita ditugaskan oleh perusahaan media kita meliput misalnya korban Covud-19 atau ke pemakamannya, jarak itu adalah hal yang paling utama kita jaga dengan objek yang akan kita foto. Entah itu si pasien, atau petugas medis yang baru menangangi pasien Covid-19”,ucap Ferdy Siregar.
“Masker, handsinitizer, sarung tangan, jika diperlukan lagi faceshield itu sangat membantu rasa aman ketika meliput sebaiknya benda-benda ini harus kita pakai. Dan yang utama, saya biasanya setelah selesai meliput dari rumah sakit rujukan Covid-19 atau pemakamannya, langsung mandi dan bersih-bersih dan sebisanya jangan bercengkerama dengan orang dirumah atau nongkrong bersama teman”,pungkas Ferdy.
Tak bisa dipungkiri, Medan yang merupakan Zona merah semakin hari jumlah pasien kian melonjak. Update data COVID-19 hari hari Minggu, 30/08/2020, Provinsi Sumatera Utara Kasus suspek sebanyak 751 Orang (+61), terkonfirmasi 6769 Orang (+39), meninggal 312 Orang (+3). Untuk yang sembuh ada sebanyak 3905 Orang (+102) yang spesimen sendiri berjumlah 41.826 dan untuk sampel (+750).
Penulis: Vicky Siregar
Foto: Dok. Pribadi