
Kabar yang menggembirakan buat masyarakat Indonesia, khususnya warga Kota Medan: kini berlibur ke Malaysia sudah tidak memerlukan PCR, antigen, asuransi dan karantina, sepanjang pelancong sudah mendapat booster vaksin Covid-19. Hal ini disampaikan pada acara Halal Bi Halal sekaligus gathering Business to Business (B2B) yang dilaksanakan oleh Tourism Malaysia Medan.
Bertempat di Grand City Hall Hotel Medan pada tanggal 31 Mei 2022, Tourism Malaysia Medan mengumpulkan para penggiat (pelaku) industri pariwisata di kota Medan yang tergabung dalam asosiasi ASITA, ASPPI, dan ASTINDO. Acara ini juga dihadiri oleh Konsul Jeneral Malaysia di Medan, Konsul-konsul negara asing seperti India, Singapura, Jepang, China, Amerika Serikat, komunitas dan pelajar Malaysia di Medan, para pengusaha, akademisi, dan media-media kota Medan.
Konsul Jeneral Malaysia di Medan Aiyub Omar menyampaikan apresiasi terhadap Pemerintah Indonesia yang telah kembali membuka pintu penerbangan internasional di Bandara Internasional Kualanamu. “Sudah dua tahun pandemi Covid-19 sehingga tahun 2022 ini membuka peluang wisatawan dari Indonesia, khususnya Sumatera Utara untuk melancong menikmati destinasi wisata di Malaysia,” ungkap Konjen Aiyub.
Sesi B2B daring berlangsung selama 2 jam, diikuti oleh lebih dari 100 Buyers bertemu dan berbincang dengan 18 Malaysian sellers, yaitu Sunway Lagoon Selangor, A’Famosa Melaka, dan Legoland Johor Bahru, ANSA Hotel Kuala Lumpur, Berjaya Penang Hotel, Hotel Royal Penang, Mahkota Medical Centre Melaka, KPJ Penang Specialist Hospital, KPJ Healthcare Berhad, Pantai Hospital Ayer Keroh Melaka, Hippo Tour & Travel Kuala Lumpur, AOS Tour & Travel Kuala Lumpur, PS Holidays Johor Bahru, Malaysia Airlines dan Firefly. Acara ini juga didukung oleh Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC), Malaysian Inbound Tourism Association (MITA), dan Malaysia Association of Hotels (MAH).
Selain mengumumkan SOP memasuki Malaysia, Konsul Pelancongan Malaysia di Medan, Hishamuddin Mustafa menyatakan keoptimisannya dengan diselenggarakannya acara B2B ini, akan meningkatkan hubungan baik antar kedua negara serta memacu pertumbuhan industri pelancongan yang telah 2 tahun vakum akibat pandemi Covid-19. Beliau menargetkan 2 juta wisatawan Indonesia akan masuk ke Malaysia dalam 2 tahun masa endemi ini.
Dalam kata sambutan Direktur Jeneral Tourism Malaysia, Dato’ HJ Zainuddin Abdul Wahab yang dibacakan oleh Hishamuddin Mustafa, Dato Zainuddin optimis bahwa penerbangan dari kota-kota utama di Sumatera akan segera pulih kembali seperti pada tahun 2019, sebelum pandemi.
Dato’ Zainuddin berharap Indonesia dapat menerima bahwasanya saat ini kita sudah memasuki fase endemi, sehingga prosedur-prosedur dalam melakukan perjalanan dar dan ke luar negara Indonesia dapat semakin dimudahkan. “Kami berharap bahawa seiring dengan pemulihan di seluruh dunia dan dasar Indonesia dan Malaysia untuk mengambil Covid-19 sebagai endemik, kami dapat memperoleh semula kapasiti kerusi yang kami ada sebelum wabak atau lebih”, ujarnya.
“Sebelum wabak, jumlah kapasiti tempat duduk dari seluruh Sumatera ke Malaysia mencapai 34 ribu kerusi per minggu untuk syarikat penerbangan, dan feri mempunyai 32 ribu kerusi per minggu. Untuk makluman semua, Indonesia telah menyumbang sebanyak IDR 3.6 juta pelancong ke Malaysia pada tahun 2019”.
Setelah sesi B2B yang inspiratif, para tamu undangan dimanjakan dengan hidangan khas Malaysia, yang tersaji pada sesi halal bi halal, seperti Nasi Briyani, Nasi Impit (Lontong Malaysia), dan Lemang. Acara ini juga didukung oleh bumbu masakan khas Malaysia, ADABI Multi Alam Prima Rasa, dan Restoran Malaysia di Medan, GH Corner, yang turut menambah variasi hidangan dengan menyajikan menu pisang goreng, ayam goreng, Bombay goreng, jus ayam jawa, teh tarik, karipap, nasi lemak, roti canai, dan kuih seri muka.
Diharapkan, makanan dan minuman khas Malaysia tersebut bisa meningkatkan kerinduan ke negeri jiran tersebut, umpama foretaste, sebelum mecicipi hidangan aslinya di Malaysia.