Kabupaten Karo tidak hanya terkenal dengan objek wisata alam dan sejarah saja. Tapi juga punya wisata ekstrem yang tak kalah seru.
Salah satunya Kuliki Paralayang Karo, berada di desa Pengambatan. Pemanfaatan daerah dataran tinggi disertai pemandangan bukit indah yang dikelilingi Danau Toba membuat daerah ini menjadi destinasi yang menawarkan banyak sekali daya tarik pariwisata di Sumatera Utara.
Kuliki Paralayang Karo merupakan wisata olahraga terbang bebas yang menggunakan parasut dengan memanfaatkan angin serta lepas landas dengan kaki.
Sejarah Kuliki Paralayang Karo
Olahraga Paralayang di tanah Karo bermula dari Adi Mustika, Pilot Paralayang dari Sumbar. Ia memproyeksikan Kab. Karo khususnya desa Pengambatan dan desa Tongging dapat dijadikan destinasi olahraga paralayang. Atas niat ingin mengembangkan olahraga tersebut, ia mengajukan proposal kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Karo mengenai olahraga paralayang.
Dengan masukan itu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Karo menerima dan segera melakukan observasi tempat olahraga tersebut.
Bukit Gajah Bobok, Desa Pengambatan menjadi objek pilihan wisata paralayang dan juga dijadikan tempat lepas landas. Sebab bukit gajah bobok memiliki lokasi ideal dengan sensasi terbang dari ketinggian 700 meter serta dapat menikmati panorama Danau Toba secara langsung dari udara.
Dalam hal ini, untuk mewujudkan program Dinas Pariwisata dan Kebudayaan mengenai wisata Paralayang. Mereka mendatangkan Instruktur pengajar dari klub Papatong Bogor, yakni Idon Ahyad Ramadhan, salah satu Instruktur pengajar terbaik di Indonesia. Beberapa pemuda setempat mengikuti latihan dasar first jump (lompatan pertama).
Setelah itu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Karo memfasilitasi mereka untuk melaksanakan sekolah Paralayang di Klub Papatong, Bogor.
Selepas perwakilan pemuda menyelesaikan sekolah dan mendapat lisensi PL1 (penerbangan lanjutan satu) Internasional, mereka membuat klub Kuliki Paralayang Karo serta melengkapi legalitas tepat tahun 2019 untuk mendorong pengembangan dalam pembentukan wisata paralayang.