Sering buang air kecil bisa disebabkan terlalu banyak minum ataupun karena kondisi medis tertentu yang tidak boleh disepelekan. Normalnya, buang air kecil dalam sehari adalah 4-8 kali atau sebanyak 1-1,8 liter. Namun, sebagian orang bisa buang air kecil melebihi frekuensi tersebut, bahkan perlu bangun di malam hari untuk buang air kecil.
Terlalu banyak minum air atau minum mendekati jam tidur bisa membuat kita sering buang air kecil, bahkan sampai terbangun di malam hari. Namun jika Anda sering buang air kecil padahal hanya minum sedikit, perhatikan apakah ada gejala lain yang mungkin Anda rasakan.
5 penyebab sering buang air kecil
Ada 5 penyebab sering buang air kecil yang penting untuk kamu ketahui. Dirangkum dari beberapa sumber, selengkapnya berikut ini.
1. Infeksi Saluran Kemih
Penyebab yang pertama ini umumnya dialami seseorang dengan tanda keseringan buang air kecil. Dilansir dari Clevel and Clinic, infeksi saluran kemih diakibatkan adanya bakteri di kandung kemih, uretra atau di bagian kandung kemih lainnya.
2. Ibu Hamil
Beauties, sudah hal yang wajar ketika ibu hamil sering bolak balik kamar mandi untuk buang air kecil. Sebab, kemungkinan janin dalam perut menekan kandung kemih sehingga menyebabkan para ibu hamil ingin buang air kecil terus. Sering buang air kecil yang dialami ibu hamil terjadi pada trimester pertama dan ketiga.
3. Diabetes
Ketika mengidap diabetes tipe 1 ataupun 2 gejala umum yang dialami antara lain keseringan buang air kecil. Hal ini dikarenakan tubuh berupaya untuk mengeluarkan glukosa melalui buang air kecil. Selain itu, diabetes memungkinkan volume banyaknya air urin yang keluar dibandingkan faktor penyebab keseringan buang air kecil lainnya.
4. Pembengkakan Prostat
Pembesaran prostat biasanya dialami pria dengan tanda keseringan buang air kecil. Prostat yang membesar membuat dinding saluran kandung kemih lebih sensitif. Sehingga meskipun urin masih yang ditampung sedikit akan menyebabkan kontraksi adanya keinginan untuk pipis.
5. Konsumsi Obat-Obatan Diuretik
Sebagian orang yang mengidap penyakit hipertensi biasanya mengkonsumsi obat diuretik. Fungsi dari obat-obatan diuretik ini memang bekerja untuk mengeluarkan cairan berlebih dalam tubuh. Akibatnya, obat-obatan diuretik meningkatkan frekuensi untuk buang air kecil.
2. Cara Mengatasi Sering Buang Air Kecil di Rumah
Penanganan untuk sering buang air kecil dilakukan sesuai penyebab yang mendasarinya. Oleh karena itu, untuk memastikan penyebab sering buang air kecil yang Anda alami, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
Dokter akan menanyakan riwayat penyakit Anda dan melakukan rangkaian pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang. Jika dokter sudah memastikan penyebab Anda sering buang air kecil, dokter akan merencanakan penanganan yang sesuai.
Apabila sering buang air kecil karena diabetes, pengobatan yang dilakukan adalah mengontrol kadar gula darah dalam tubuh. Sementara itu, penanganan sering buang air kecil karena kandung kemih yang terlalu aktif dapat dibantu dengan tips berikut ini:
1. Melatih kandung kemih
Anda dapat melatih kandung kemih mengendalikan waktu buang air kecil. Usahakan untuk meningkatkan interval waktu buang air kecil. Latihan ini bisa Anda lakukan selama kurang lebih 12 minggu.
Hal ini dilakukan untuk melatih kandung kemih agar bisa menahan kencing lebih lama, sehingga frekuensi buang air kecil dapat kembali normal.
2. Melakukan senam Kegel
Senam Kegel dapat menguatkan otot di sekitar kandung kemih dan uretra, sehingga dapat mengurangi dorongan buang air kecil. Mengendalikan kandung kemih dapat dilakukan dengan latihan yang berfokus pada otot panggul ini. Anda dapat melakukan senam Kegel selama 5 menit sebanyak 3 kali dalam sehari.
3. Mengatur pola makan
Untuk mengurangi dorongan buang air kecil, Anda disarankan untuk menghindari makanan dan minuman yang dapat mengiritasi kandung kemih atau bersifat diuretik. Makanan atau minuman mengandung kafein, pemanis buatan, dan makanan pedas dapat meningkatkan keinginan untuk buang air kecil.
Oleh karena itu, Anda sebaiknya mengurangi konsumsi makanan atau minuman tersebut. Sebagai gantinya, penuhi asupan serat dan minum air putih tetapi hindari banyak minum menjelang waktu tidur di malam hari.