Catat! 7 Cara Efektif Ini agar Kamar Tidak Lembap dan Pengap

Salah satu tantangan tinggal di negara maritim dengan iklim tropis adalah tingkat kelembaban udaranya yang tinggi. Hal ini tentunya akan lebih tinggi di daerah yang dekat laut, dan menjadi sumber industri, seperti Jakarta atau Semarang.

Meskipun relatif biasa terjadi di Indonesia, namun kelembaban kamar yang terlalu tinggi tentu akan membuat penghuninya tidak nyaman. Berikut ini cara mengatasi kamar agar tidak lembap dan pengap

1. Pastikan Ventilasi Udara Berfungsi dengan Baik

Ventilasi yang buruk bisa menyebabkan kelembapan terjebak di dalam kamar, sehingga udara terasa pengap dan tidak sehat. Oleh karena itu, pastikan ada aliran udara yang lancar dengan membuka jendela setiap pagi selama minimal 15-30 menit.

Ini akan membantu mengganti udara lembap di dalam kamar dengan udara segar dari luar. Jika kamarmu tidak memiliki jendela, alternatif lain adalah menggunakan exhaust fan atau kipas angin.

Exhaust fan sangat berguna untuk menghisap udara lembap keluar dari ruangan, sementara kipas angin bisa membantu memperlancar sirkulasi udara. Kamu juga bisa mencoba menggunakan kipas angin dengan fitur air purifier untuk membantu menyaring debu dan menjaga udara tetap bersih.

2. Gunakan Dehumidifier untuk Menyerap Kelembapan

Jika kelembapan di kamar sudah sangat tinggi, kamu bisa menggunakan dehumidifier. Alat ini berfungsi untuk menyerap kelembapan berlebih di udara sehingga ruangan terasa lebih segar dan kering. Menurut Good Housekeeping, dehumidifier sangat efektif digunakan di kamar tidur yang sering terasa lembap, terutama jika kamu tinggal di daerah dengan kelembapan tinggi atau sering mengalami musim hujan.

Selain itu, dengan mengurangi kelembapan, pertumbuhan jamur dan bakteri bisa dicegah, sehingga kesehatanmu tetap terjaga. Jika tidak memiliki dehumidifier, kamu juga bisa mencoba alternatif alami, seperti meletakkan wadah berisi garam kasar atau arang aktif di beberapa sudut kamar. Bahan-bahan ini memiliki kemampuan menyerap kelembapan secara alami dan bisa menjadi solusi murah serta mudah untuk mengatasi kamar lembap.

3. Perhatikan Peletakan Furnitur

Tata letak furnitur juga berpengaruh terhadap kelembapan kamar. Menempatkan furnitur terlalu menempel ke dinding bisa menghambat sirkulasi udara dan menyebabkan penumpukan kelembapan di sudut-sudut ruangan.

Sebagai solusinya, berikan jarak sekitar 5-10 cm antara furnitur dan dinding agar udara bisa mengalir dengan lebih baik. Hindari pula meletakkan terlalu banyak barang di dalam kamar karena dapat menghambat ventilasi udara dan membuat ruangan terasa semakin sesak.

Selain itu, pilihlah furnitur yang menggunakan bahan kayu berkualitas tinggi atau bahan tahan lembap. Furnitur berbahan kayu murah atau MDF (Medium-Density Fiberboard) lebih rentan terhadap serangan jamur jika sering terpapar kelembapan tinggi.

4. Gunakan Bahan Penyerap Kelembapan Alami

Selain dehumidifier, ada beberapa bahan alami yang dapat membantu mengurangi kelembapan di dalam kamar, di antaranya:

  • Arang aktif: Letakkan beberapa potongan arang aktif dalam wadah kecil dan taruh di sudut kamar atau dalam lemari pakaian untuk menyerap kelembapan dan bau tidak sedap.
  • Silica gel: Kamu bisa menggunakan kantong silica gel yang biasa ditemukan dalam kotak sepatu untuk menyerap kelembapan dalam ruangan kecil seperti laci atau lemari.
  • Garam kasar: Taruh garam kasar dalam wadah terbuka dan letakkan di tempat yang cenderung lembap. Garam akan menyerap kelembapan berlebih dari udara.
Baca Juga:  Catat! 5 Tips Agar Rambut Bebas Lepek

Menggunakan bahan-bahan ini secara rutin dapat membantu menjaga keseimbangan kelembapan udara di kamar, terutama saat cuaca sedang lembap, Beauties.

5. Jangan Jemur Pakaian di Dalam Kamar

Dilansir dari Ideal Home, salah satu penyebab utama meningkatnya kelembapan di kamar adalah menjemur pakaian di dalam ruangan. Uap air dari pakaian yang basah akan mengendap di udara dan membuat kamar terasa lebih lembap serta berisiko memicu pertumbuhan jamur dan bakteri.

Sebisa mungkin, jemurlah pakaian di luar ruangan atau gunakan mesin pengering. Jika kamu terpaksa harus menjemur pakaian di dalam rumah, pastikan ruangan memiliki sirkulasi udara yang baik, misalnya dengan membuka jendela atau menggunakan kipas angin untuk mempercepat proses pengeringan.

6. Cat Dinding dengan Cat Anti-Lembap

Kelembapan sering kali menyebabkan dinding kamar berjamur atau mengelupas. Untuk mengatasinya, gunakan cat dinding yang memiliki fitur anti-lembap dan anti-jamur. Beberapa merek cat khusus menawarkan perlindungan tambahan terhadap pertumbuhan jamur dan mampu mengurangi penyerapan air ke dalam tembok.

Sebelum mengecat ulang, pastikan untuk membersihkan dinding terlebih dahulu agar cat baru bisa menempel dengan baik. Selain cat dinding, kamu juga bisa menggunakan wallpaper anti-lembap yang memiliki lapisan pelindung terhadap air dan jamur. Pilihan ini cocok bagi kamu yang ingin menambah estetika kamar sekaligus menjaga kesehatan ruangan.

7. Rutin Membersihkan Kamar dan Mengganti Seprai

Kebersihan kamar juga berperan besar dalam menjaga kualitas udara di dalam ruangan. Debu dan kotoran yang menumpuk dapat menahan kelembapan dan membuat kamar terasa lebih pengap.

Berikut beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kebersihan kamar:

  • Rutin menyapu dan mengepel lantai untuk menghilangkan debu dan kotoran.
  • Bersihkan area tersembunyi seperti di bawah tempat tidur atau di belakang lemari.
  • Cuci dan ganti seprai, sarung bantal, serta selimut minimal seminggu sekali agar tetap segar dan bebas dari tungau.
  • Hindari menyimpan barang-barang yang tidak perlu di kamar agar ruangan tetap lapang dan udara dapat bersirkulasi dengan baik.

Dengan menjaga kebersihan kamar secara rutin, udara di dalam ruangan akan terasa lebih segar dan sehat untuk dihirup.